Mereka yang dapat selamat dari kesesatan adalah orang-orang yang senantiasa mempergunakan akalnya dengan baik. Kita lihat orang-orang yang
tercerahkan sebelum datangnya al-Qur’an, apa yang mereka jadikan dasar, tidak lain adalah akal mereka. Apakah Phytagoras, Anaximenes, Aristoteles, Plato,
Socrates, Plotinus, dan beberapa filsuf lainnya berpegang teguh dan senantiasa mengamalkan al-Qur’an, tentu tidak, Islam saja belum ada di zaman mereka. Tapi
mereka terkenal sebagai orang-orang yang bijak.
Akhlak adalah kata jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau karakter. Tiga ahli di bidang akhlak, yaitu Ibnu
Miskawaih, Al Ghazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa moralitas adalah temperamen yang melekat dari seseorang yang dapat membawa perbuatan baik
tanpa mempertimbangkan pikiran pertama. Kata akhlak didefinisikan sebagai perilaku, tetapi perilaku harus diulang hanya sekali tidak cukup untuk melakukan
perbuatan baik, atau hanya kadang-kadang. Seseorang dapat dikatakan merosot jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi yang kuat dan dilakukan
tanpa banyak pertimbangan terutama pikir pertimbangan sering diulang, sehingga terkesan sebagai suatu keharusan untuk melakukan. Jika hal itu dilakukan oleh
dipaksa tidak refleksi dari akhlak.
d. Syarat
Ada empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak : 1.
Kesadaran akan perbuatan itu 2.
Kemampuan melakukan perbuatan. 3.
Perbuatan yang baik atau buruk. 4.
Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk.
e. Sumber
Moralitas berakar pada agama. Temperamen sendiri menyiratkan sebagai sifat dan karakter bawaan. Pembentukan Peragai dari baik atau buruk, ditentukan
oleh faktor dari dalam diri sendiri atau dari luar, yaitu kondisi lingkungan. Kebanyakan lingkungan keluarga kecil, melalui keluarga bahwa kepribadian
seseorang dapat terbentuk.Dalam hal akhlak yang berarti perilaku seseorang didorong oleh keinginan sadar untuk melakukan perbuatan baik. Para ahli seperti
Al Ghazali menyatakan bahwa moralitas temperamen yang melekat pada seseorang yang dapat membawa perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran
pertama. Peragai sendiri menyiratkan sebagai sifat dan karakter bawaan.
Dalam kamus besar bahasa indonesia online kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti; kelakuan.[1]. Sebenarnya kata akhlak berasal dari bahasa Arab, dan
jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia bisa berarti perangai, tabiat[2] . Sedang arti akhlak secara istilah sebagai berikut; Ibnu Miskawaih w. 421 H1030 M
mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Sementara itu, Imam Al-Ghazali 1015-1111 M mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
akhlak adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perilakuperbuatan manusia.
f. Pembagian Akhlak
Secara umum akhlak atau perilakuperbuatan manusia terbagi menjadi dua; pertama; akhlak yang baikmulia dan kedua; aklak yang buruktercela.
g. Macam-macam akhlak