R. Putriana, 2014 Pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah
dengan budaya organisasi, komitmen organisasi dan prinsip good governance sebagai variabel pemoderating
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.6.1. Pengertian Budaya Organisasi
Dalam lingkup organisasi, budaya organisasi sering diartikan sebagai sekumpulan sistem nilai yang diakui dan dibuat oleh semua anggota. Dalam
Suwarto dan Koeshartono 2009:1 budaya itu sendiri merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami
lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah laku. Hofstede dalam Purba, 2011 mengemukakan : „bahwa pada tingkat
organisasi, budaya merupakan serangkaian asumsi, keyakinan, dan nilai-nilai dan persepsi dari anggota organiasasi yang mempengaruhi dan membentuk sikap dan
perilaku kelompok yang bersangkutan‟. Selain itu, konsep budaya organisasi yang digunakan Hofstede, dkk., dalam Sardjito dan Muthaher, 2007 dalam penelitian
lintas budaya antar departemen dalam perusahaan pada daasarnya merupakan pengembangan konsep dari dimensi budaya nasional yang banyak digunakan
dalam penelitian-penelitian perbedaan budaya antar negara. Menurutnya antar budaya nasional dan budaya organisasi merupakan fenomena yang identik.
Perbedaan kedua budaya itu tercermin dalam manifestasi budaya kedalam nilai dan praktek.
Selain Hofstede, beberapa ahli mendefinisikan budaya organisasi sebagai berikut:
a. Menurut Schein dalam Riani 2011:6, menyatakan bahwa:
R. Putriana, 2014 Pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah
dengan budaya organisasi, komitmen organisasi dan prinsip good governance sebagai variabel pemoderating
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Budaya organisasi sebagai suatu pola dari asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud
agar organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi masalah-masalahnya yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integritas internal yang sudah
berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota- anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan
merasakan berkenaan dengan masalah- masalah tersebut.
b. Menurut Robbins dan Judge 2007:256 menyepakati bahwa budaya
organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.
c. Menurut Kreitner dan K
inicki 2005, “budaya organisasi adalah suatu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan
menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam”.
d. Sedangkan Elliott Jaeques dalam Ardana, dkk., 2008:170 mendefinisikan
budaya organisasi, sebagai : Cara berpikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi yang dianut bersama
oleh semua anggota organisasi, dan para anggota baru harus mempelajari atau paling sedikit menerimanya sebagian agar mereka diterima sebagai bagian
dari organisasi.
Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan inti dari budaya organisasi itu sendiri bahwa budaya organisasi merupakan hasil penjumlahan dan
interaksi berbagai orang dalam suatu sistem organisasi dengan latar belakang,
R. Putriana, 2014 Pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah
dengan budaya organisasi, komitmen organisasi dan prinsip good governance sebagai variabel pemoderating
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepribadian, emosi, dan ego yang beragam untuk mengatasi atau menanggulangi suatu masalah.
2.1.6.2. Fungsi Budaya Organisasi