Kegunaan Praktis Kegunaan Teoritis

R. Putriana, 2014 Pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah dengan budaya organisasi, komitmen organisasi dan prinsip good governance sebagai variabel pemoderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna : 1 Bagi penulis, sebagai pemerkaya ilmu dan pengetahuan tentang memahami bagaimana pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat, dan transparansi kebijakan publik terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. 2 Bagi dewan, memberikan masukan untuk membantu mengoptimalisasi komitmen organisasi para dewan dalam berperan sebagai badan pengawas dalam melaksanakan otonomi daerah, dan dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik Good Governance dengan budaya organisasi yang sehat.

1.4.2. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dan berminat untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi sektor publik ASP, khususnya mengenai budaya organisasi, komitmen organisasi, prinsip good governance, pengetahuan dewan tentang anggaran dan pengawasan keuangan daerah. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat R. Putriana, 2014 Pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah dengan budaya organisasi, komitmen organisasi dan prinsip good governance sebagai variabel pemoderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta keilmuan yang berkaitan dengan Sektor Publik. R. Putriana, 2014 Pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah dengan budaya organisasi, komitmen organisasi dan prinsip good governance sebagai variabel pemoderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Teori yang Relevan

2.1.1. Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah mendefinisikan otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan ma syarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Upaya memaksimalkan hasil yang akan dicapai sekaligus menghindari kerumitan dan hal-hal yang menghambat pelaksanaan otonomi daerah adalah inti dari konsep otonomi daerah itu sendiri. Dengan demikian, tuntutan masyarakat dapat diwujudkan secara nyata dengan penerapan otonomi daerah yang luas dan kelangsungan pelayanan umum tidak diabaikan, serta memelihara kesinambungan fiskal secara nasional. Melalui otonomi diharapkan Daerah menjadi lebih mandiri dalam menentukan seluruh kegiatan, dan Pemerintah Pusat diharapkan tidak terlalu aktif dalam mengatur Daerah. Selain itu pula, pemerintah daerah diharapkan mampu memainkan peranannya untuk membuka peluang memajukan daerah dengan melakukan identifikasi potensi sumber-sumber pendapatannya dan mampu

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Komitmen Organisasi Politik, Akuntabilitas, dan Transpara

0 2 14

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) Dengan Komitmen Organisasi, Akuntabilitas, Dan Partisipasi Masy

0 1 21

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) Dengan Komitmen Organisasi, Akuntabilitas, Dan Partisipasi Masy

0 4 15

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD): Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderati

0 1 15

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Partisipasi Masyarakat Sebagai Variabel Modera

0 0 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Partisipasi Masyarakat Sebagai Variabel Moderating (Study Empiris Pada Dprd Kabupaten Boyolali, Klaten, Dan Sukoharjo).

0 0 6

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Moderating (Study Empiris pada DPRD Kabupaten Karanganyar dan Sragen).

0 1 10

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel

0 1 16

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) Dengan Variabel Moderator Komitmen Organisasi, Akuntabilitas, Partisipas

0 1 18