Dian Kurnia Putri, 2014 Program Penyuluhan Keluarga Pada Korban KDRT Di UPT P2TP2A Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian yang berlokasi di UPT P2TP2A Kota
Bandung, UPT P2TP2A adalah Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak UPT P2TP2A merupakan unit pelaksana teknis pemberdayaan yang berfokus pada kasus-kasus perempuan korban
trafficking, KDRT dan kasus lainnya yang didukung oleh tenaga ahli dan profesional yang berada di Kota Bandung.
2. Subjek Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang dapat merespon, memberikan informasi tentang data penelitian. Sumber data adalah benda, hal atau orang dan
tempat dimana peneliti mengamati, membaca dan bertanya mengenai data. Subjek penelitian diambil dengan maksud dan tujuan untuk dapat meneliti lebih jauh
sehingga peneliti mendapatkan informasi mengenai program penyuluhan keluarga pada korban KDRT di UPT P2TP2A Kota Bandung. Subjek penelitian dipilih
secara selektif dengan maksud atau tujuan tertentu, dimana peneliti memilih informan yang dianggap dapat mewakili dan dipercaya untuk dapat memberikan
jawaban pada pertanyaan penelitian yang diberikan. Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sebanyak enam orang yang berkaitan dan
terlibat langsung dalam pelaksanaan penyuluhan keluarga di UPT P2TP2A ini, yaitu : satu orang ketua pengelola lembaga yang memiliki jabatan sebagai ketua
lembaga UPT P2TP2A yang bertugas untuk mengatur dan memantau aktifitas kelembagaan, dua orang pembimbing merupakan dua orang yang bertugas
sebagai pelaksana penyuluhan keluarga yang juga sebagai pembimbing bagi para korban KDRT dan tiga orang perempuan korban KDRT merupakan peserta yang
mengikuti program penyuluhan keluarga di UPT P2TP2A Kota Bandung. Pemilihan ke-enam orang sumber data diatas dikarenakan oleh narasumber
merupakan pelaku yang terdapat pada lingkungan lembaga, dimana Sugiyono
46
Dian Kurnia Putri, 2014 Program Penyuluhan Keluarga Pada Korban KDRT Di UPT P2TP2A Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2013:297-299 mengatakan bahwa penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, namun situasi sosial social situation yang didalamnya terdiri
dari tiga elemen, yaitu tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Penelitian kualitatif berangkat dari kasus
tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu, kemudian hasilnya digunakan pada situasi sosial yang memiliki kesamaan pada situasi sosial yang kasusnya
dipelajari. Adapun penentuan subjek pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, dimana mereka dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka
dianggap dapat dipercaya oleh peneliti dan dapat memberikan informasi data yang diperlukan, sehingga dapat memudahkan peneliti menemukan jawaban penelitian
ini. Ketua pengelola dipilih dikarenakan peneliti bermaksud untuk menggali
data dan informasi mengenai pelaksanaan penyuluhan keluarga yang dilaksanakan oleh pembimbing di UPT P2TP2A Kota Bandung. Melalui pembimbing, peneliti
bermaksud untuk menggali data dan informasi mengenai pemahaman korban KDRT mengenai HAM dan undang-undang penghapusan KDRT, pelaksanaan
penyuluhan keluarga di UPT P2TP2A dan dampak korban KDRT setelah mengikuti penyuluhan keluarga di UPT P2TP2A. Melalui perempuan korban
KDRT, peneliti bermaksud untuk menggali data dan informasi mengenai pemahaman HAM dan undang-undang penghapusan KDRT dan dampak setelah
mengikuti penyuluhan keluarga di UPT P2TP2A. Selain itu pemilihan responden dengan memilih tiga orang korban KDRT yang mengikuti penyuluhan keluarga
ini dipilih berdasarkan latar belakang pendidikan korban KDRT, korban sudah mengikuti penyuluhan minimal sebanyak dua kali, dan korban sudah mampu
mengaplikasikan dampak dari program penyuluhan keluarga di dalam kehidupannya.
B. Metode Penelitian