Analisis Data METODE PENELITIAN

51 Dian Kurnia Putri, 2014 Program Penyuluhan Keluarga Pada Korban KDRT Di UPT P2TP2A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan membaca, menelaah, serta mengkaji dukomen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Sumber pengumpulan data yaitu berupa foto, petunjuk pelaksanaan, dan data korban KDRT di UPT P2TP2A. 5. Triangulasi Stainback dalam Sugiyono 2011:330 menyatakan bahwa “tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih kepada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang ditemukan. Sugiyono juga mengemukakan 2008:241 bahwa “triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada”. Triangulasi dilakukan agar peneliti mendapatkan data lebih baik dengan menggabungkan data dari data hasil observasi dan data wawancara yang diperoleh, sehingga peneliti menjadi lebih memahami mengenai data yang diperoleh. Adapun triangulasi yang dilakukan adalah melakukam wawancara dengan ketua pengelola UPT P2TP2A, pembimbing UPT P2TP2A dan korban KDRT yang mengikuti program penyuluhan keluarga di UPT P2TP2A.

F. Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono 2008:244 menyatakan bahwa: analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Menurut Sugiyono 2011:336 “proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama lapangan dan setelah lapangan”. Dalam penelitian ini, proses analisis data dilakukan sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono diatas, maka tahapannya meliputi: 1. Analisis Tahap Persiapan Dalam penelitian kualitatif analisis data telah dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan. Tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian merupakan tahap awal yang didalamnya merupakan tahap 52 Dian Kurnia Putri, 2014 Program Penyuluhan Keluarga Pada Korban KDRT Di UPT P2TP2A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu survey awal ke lapangan untuk mengidentifikasi dan menentukan apa yang menjadi permasalahan di lapangan. Tahap selanjutnya peneliti menyusun rancangan penelitian berupa proposal penelitian dan melaksanakan bimbingan kepada dosen pembimbing. Tahap berikutnya adalah peneliti mengurus perizinan kepada pihak yang berwenang untuk memberikan izin mengadakan penelitian di tempat yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. 2. Analisis Tahap Pelaksanaan Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2011:337 mengemukakan bahwa: aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus samapi tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalan analisis data yaitu data reduction, data display, dan verification. Analisis data yang dilakukan peneliti selama di lapangan menggunakan model Miles dan Hiberman adalah sebagai berikut: a. Data reduction reduksi data Menurut Sudjana 2008:214 “reduksi data adalah kegiatan merangkum data dalam suatu laporan evaluasi yang sistematis dan di fokuskan pada hal-hal yang inti”. Dalam tahap ini peneliti melakukan wawancara untuk menggali informasi sehingga mendapatkan data yang diperlukan. Setelah mendapatkan data yang diperoleh data direduksi kemudian data tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. b. Data display penyajian data Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Menurut Sudjana 2008:215 “penyajian data yaitu merangkum hal-hal pokok dan kemudian disusun dalam bentuk deskripsi yang naratif dan sistematis”. Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori dan sebagainya. c. Verification verivikasi 53 Dian Kurnia Putri, 2014 Program Penyuluhan Keluarga Pada Korban KDRT Di UPT P2TP2A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah melakukan tahap mereduksi data dan penyajian data, langkah selanjutnya adalah memverivikasi atau penarikan kesimpulan. Sugiyono 2011:345 menyatakan bahwa: Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, tetapi bisa juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. 3. Tahap Pelaporan Tahap yang dilakukan pada tahap pelaporan ini adalah melakukan penyusunan laporan dari hasil pengumpulan data, yang selanjutnya mengadakan laporan yang telah disusun oleh peneliti. Dian Kurnia Putri, 2014 Program Penyuluhan Keluarga Pada Korban KDRT Di UPT P2TP2A Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai program penyuluhan keluarga pada korban KDRT di UPT P2TP2A Kota Bandung, pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pemahaman perempuan korban KDRT akan haknya sebagai individu

Program penyuluhan keluarga yang diselenggarakan oleh UPT P2TP2A merupakan salah satu upaya pemberdayaan hukum dan sosial masyarakat, yang di berikan kepada perempuan. Mengenai pemahaman perempuan korban KDRT akan haknya sebagai individu dan Undang-undang PKDRT masih terbatas. Namun banyak dari perempuan korban KDRT pada dasarnya menyadari bahwa mereka memiliki hak asasi untuk diperjuangkan. Korban yang datang cenderung lebih kepada mencari tempat pertolongan untuk menyelesaikan masalah keluarga yang dihadapinya saja. Adapun terbatasnya pemahaman perempuan korban KDRT akan haknya sebagai individu diantaranya pada aspek-aspek tertentu yaitu jenis HAM, lembaga HAM, Undang-Undang PKDRT, pidana KDRT. Walaupun pada akhirnya setelah mengikuti program penyuluhan keluarga korban KDRT menjadi bertambah pengetahuannya akan HAM dan undang-undang PKDRT

2. Pelaksanaan penyuluhan keluarga sebagai upaya pemenuhan hak

perempuan Pelaksanaan penyuluhan keluarga memiliki tujuan yaitu memberikan kekuatan empowering kepada perempuan korban KDRT agar lebih berdaya, maka harus disusun strategi dan pembelajaran yang tepat dalam bidang sosial dan hukum masyarakat, salah satunya adalah sosialisai mengenai HAM dan undang- undang PKDRT kepada para korban KDRT dengan menyampaikan materi yang berhubungan dengan hak asasi manusia dan undang-undang PKDRT, dengan menggunakan metode dan strategi yang tepat sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh sasaran program penyuluhan keluarga. Pelaksanaan penyuluhan