113
Sumarno, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP
SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terlampir maka diperoleh hasil 30 pernyataan tersebut semua dinyatakan reliabel. Hal ini berarti semua item dapat digunakan
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Iklim Sekolah X
2
Nmr Item
Koevisien Korelasi
Harga r11
Harga r
Tabel
Keputusan Hitungan Reliabelitas
1 0.998
0.999 0.468
Reliabel 2
0.987 0.993
0.468 Reliabel
3 0.989
0.994 0.468
Reliabel 4
0.995 0.998
0.468 Reliabel
5 0.991
0.996 0.468
Reliabel 6
0.987 0.994
0.468 Reliabel
7 0.988
0.994 0.468
Reliabel 8
0.980 0.990
0.468 Reliabel
Distribusi t untuk α = 0,05 dan uji
9 0.577
0.732 0.468
Reliabel
dua pihak dengan derajad
10 0.990
0.995 0.468
Reliabel
kebebasan dk=n-2=20-2=18
11 0.964
0.981 0.468
Reliabel
sehingga didapat t
tabel
sebesar
0,468
12 0.972
0.986 0.468
Reliabel 13
0.989 0.994
0.468 Reliabel
14 0.981
0.990 0.468
Reliabel 15
0.987 0.994
0.468 Reliabel
Kaidah keputusan
16 0.991
0.996 0.468
Reliabel
Jika t
hitung
t
tabel
berarti reliabel
17 0.991
0.995 0.468
Reliabel
Jika t
hitung
t
tabel
berarti tidak
18 0.993
0.996 0.468
Reliabel
reliabel
19 0.998
0.999 0.468
Reliabel 20
0.998 0.999
0.468 Reliabel
21 0.993
0.996 0.468
Reliabel
Ternyata 0,999 0,468 berarti item
22 0.986
0.993 0.468
Reliabel
nomor satu reliabel, demikian
23 0.990
0.995 0.468
Reliabel
seterusnya sampai item terakhir
24 0.990
0.995 0.468
Reliabel 25
0.989 0.994
0.468 Reliabel
26 0.989
0.995 0.468
Reliabel 27
0.989 0.994
0.468 Reliabel
28 0.989
0.995 0.468
Reliabel 29
0.983 0.991
0.468 Reliabel
30 0.983
0.992 0.468
Reliabel
H. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dan yang lainnya. Fungsi analisis
114
Sumarno, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP
SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat
karakteristik data yang kita peroleh. Dalam penelitan ini analisis deskriptif menggunakan alat bantu software SPSS versi 20 for windows.
Hasil perhitungan data analisis deskriptif selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian persentase skor tanggapan responden
Sugiyono, 2008 Tabel 3.11 Kriteria Skor Rata-rata Variabel
No Rata-rata Skor
Kriteria 1
4,21 – 5,00
sangat tinggi 2
3,41 – 4,20
tinggi 3
2,61 – 3,40
cukup tinggi 4
1,81 – 2,60
rendah 5
1,00 – 1,80
sangat rendah
2. Uji Pesyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik
analisis data
menuntut uji
persyaratan analisis.
Analisis varian
mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok-kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu
analisis varian mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data. Begitu pula untuk analisis regresi, menuntut pra syarat adanya uji normalitas dan uji
linieritas. Pengolahan dan analisis data dalam sebuah penelitian menjadi sangat penting karena dari data yang diperoleh, dilakukan proses pengolahan
menghasilkan sebuah kesimpulan.
g. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Karena dalam statistik parametrik
mempersyaratkan data yang akan diolah harus berdistribusi normal. Uji Normalitas dilakukan untuk masing-masing variable penelitian yakni,
kepemimpinan instruksional X
1
, Iklim Sekolah X
2
dan Sekolah Efektif
115
Sumarno, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP
SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Y. Dalam penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov
dan menggunakan Software SPSS ver. 20 for Windows. dengan ketentuan :
Probabilitas Sig. 0,05 , maka Ho diterima. Berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi
normal. Probabilitas Sig. 0,05 , maka Ho ditolak.
Berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
h. Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Uji linieritas
dilakukan terhadap masing-masing variable penelitian yakni: uji linieritas variable kepemimpinan instruksional X
1
terhadap Sekolah Efektif Y,dan variable Iklim Sekolah X
2
terhadap Sekolah Efektif Y. uji linieritas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji-t dengan bantuan Software
SPSS ver. 20 for Windows . dengan ketentuan:
Jika t hitung tabel maka Ho ditolak dan Ha diterinta. Jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3. Analisis Data Untuk Pengujian Hipotesis
Analisis pengujian hipotesis dilakukan untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis penelitian didukung atau tidak didukung oleh fakta empirik.
Analisis pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah uji persyaratan analisis dipenuhi yakni: data penelitian masing-masing variable berdistribusi normal
dan antar variable mempunyai hubungan yang linier. Uji analisis hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi dan regresi sederhana maupun ganda.
Untuk analisis data pengujian hipotesis dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan software SPSS ver. 20 for Windows.
116
Sumarno, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP
SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Untuk memberi arti tingkat hubungan antar variabel dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagaimana yang dikemukakan
Riduwan 2010,hlm.221 sebagai berikut : Tabel 3.12
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,80
– 1,000 0,60
– 0,799 0,40
– 0,599 0,20
– 0,399 0,00
– 0,199 Sangat kuat
Kuat Cukup kuat
Rendah Sangat rendah
a. Untuk menguji pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah X
1
terhadap Sekolah Efektif Y digunakan analisis regresi linier sederhana antar dua variable tersebut. Setelah ditemukan koefisien regresi, kemudian
dilakukan uji signifikasi untuk menentukan besaran koefisien korelasi antara kepemimpinan instruksional X
1
dan Sekolah Efektif Y. b. Untuk menguji pengaruh Iklim Sekolah X
2
terhadap Sekolah Efektif Y digunakan analisis regresi linier sederhana antar dua variable tersebut.
Setelah ditemukan koefisien regresi, kemudian dilakukan uji signifikasi untuk menentukan besaran koefisien korelasi antara Iklim Sekolah X
2
dan Sekolah Efektif Y. c. Untuk menguji pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah X
1
dan Iklim Sekolah X
2
secara bersana-sama terhadap Sekolah Efektif Y digunakan analisis regresi ganda mengenai pengaruh kepemimpinan
instruksional kepala sekolah X
1
dan Iklim Sekolah X
2
secara bersana- sama terhadap Sekolah Efektif Y. Setelah ditemukan persamaan regresi
ganda, kemudian dilakukan uji signifikasi dan uji kelinieran persamaan regresi. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi arah koefisien dan
kelinieran persamaan dengan menggunakan Analisis Varians ANAVA.
179
Sumarno, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP
SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA Aldursanie, Ridwan. 2008. Sekolah Efektif. [Online] tersedia :
http:ridwan202.wordpress.com20081016sekolah-efektif [24
Agustus 2013] Ali, M. 2010. Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka
Cendekia Utama. Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis,
edisi revisi . Jakarta : Rineka Cipta Barnawi dan Arifin. 2012. Kinerja Guru Profesional.Yogyakarta: Ar Ruz
Media.
Beach and Reinhartz. 2000. Supervisory Leadership: Focus on Instruction.
Allyn and Bacon Publisher Beath and Mortimore. 2006. Improving Schools Efectiveness. Open
University Press Bennett,N.2003. Effective Education Leadership.California: Paul Chapman
Publishing. Beziertzoglou, M. 2004.”
Consider the Study of School Effectiveness for Future School
”. Makalah pada Konferensi Eropa tentang Penelitian Pendidikan. Universitas Kreta.
Blasé and Blasé 2000.”Effective Instructional Leadership, Teachers’ Pesrpectives on How Principals Promote Teaching and Learning in
Schools”. Journal of Education Administration,38 No.2, 2000, pp 130-141. MCB University Press.
Bugin, Burhan.2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Center for Social and Emotional Education. 2007. School climate
research summary
. New
York: Author.
[Online] tersedia: http:nscc.csee.neteffectiveschool_climate_research_sum
mary.pdf Chell, Jan. 2010.
“Introducing Principals to the Role of Instructional Leadership
”. Journal SSTA Research Centre Report 95-14. [Online]. Tersedia:
http:www.saskschoolboards.caresearchleadership95- 14.htmpa
.
180
Sumarno, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP
SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Cheng, Y.C. Mok, M.M.C 2008. “What effective classroom: Towards a
paradigm shift ”. Journal School Effectiveness and School
Improvement. 194, 365-385
.
Cheng Sim , Quah. 2011. “Instructional leadership among principals of
secondary schools in Malaysia ”. Journal Educational Research
ISSN: 2141-5161. 2 12 pp. 1784-1800, December 2011. [Online] tersedia :
http:www.interesjournals.orgER Cherubini, Lorenzo. 2008.
“Teacher Candidates’ Perceptions of School Culture: A Mixed Methods Investigation
”. Journal of Teaching and Learning.
5 2,
39-54. [Online].
Tersedia: http:www.phaenex.uwindsor.caojsleddyindex.phpJTLarticleview
15751 .
Cohen, Jonathan. 2006. Social, emotional, ethical, and academic education: Creating a climate for learning, participation in
democracy, and well-being.
Harvard Educational Review, 762,
201 –237.
Creemers and Reezigt.2005 The Role of School and Classroom Climate in Elementary School Learning Environments School Climate:
Measuring, Improving
and Sustaining
Healthy Learning
Environments. London: Falmers Press
Cuban,L. 2013. Schools Principals and The Retoric of Instructional Leadeship.
[online]tersedia:www.washingtonpost.comblogsanswer- sheet [22 Juli 2013]
Danim, S. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Danim, S. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara
Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Engkoswara dan Komariah, A. 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta. Fathurrohman dan Suryana.2012. Guru Profesional. Bandung : Refika
aditama Finken, Ed. 2012. Principals as Instructional Leaders. [online]
tersedia:www.districadministration.comarticleprincipals- instructional-leaders [22 Juli 2013]
Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
181
Sumarno, 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP
SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GEGESIK KABUPATEN CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross Gordon, JM. 2007. Supervision
and Instrucsional Leadership A Development Approuch, Sevent Edition
. Boston : Pearson Gunbayi, Ilhan. 2007.
“School Climate and Teachers’ Perceptions on Climate Factors: Research Into Nine Urban High Schools
”. The Turkish Online Journal of Educational Technology TOJET.
63. 1-