Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

commit to user 48 d. Kebijakan Hutang X 4 Kebijakan hutang dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to equity ratio yang mengacu pada penelitian Haruman 2008. Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang dengan total equitas modal sendiri. Semakin kecil debt to equity ratio semakin baik karena jaminan terhadap hutang lebih besar.

2. Variabel Dependen Y

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas masa depan perusahaan. Profitabilitas masa depan perusahaan akan diproksikan dengan ROA Return on Assets yang mengacu pada penelitian Ahmed dan Duellman 2010. ROA adalah rasio yang diukur berdasarkan perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva perusahaan.

E. METODE ANALISIS DATA

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data melalui karakteristik distribusinya Jogiyanto, 2005. Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan DER ⁰ commit to user 49 tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, sum, range, minimum, dan maksimum.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid, dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien Ghozali, 2005. Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari beberapa macam pengujian yang meliputi : a Uji Normalitas Data Uji normalitas data menurut Ghozali 2005 bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau berdistribusi normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Level of significant yang digunakan adalah 5. Jika p value 5, maka data berdistribusi normal. b Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF di commit to user 50 atas 10 dan nilai tolerance di bawah 0,1 maka menunjukkan adanya multikolinieritas. Sebaliknya, jika nilai VIF di bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 maka menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas. c Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2005, uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini gejala autokorelasi di deteksi peneliti menggunakan uji Durbin-Watson, yaitu dengan kriteria : a Jika 0 d dl, maka terjadi autokorelasi positif. b Jika dl ≤ d ≤ du, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan karena tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak. c Jika 4-dl d 4, maka terjadi autokorelasi negatif. d Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan karena tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak. e Jika du d 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif. commit to user 51 d Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah semua variabel bebas mempunyai variansi kesalahan pengganggu yang sama dalam model regresi. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Gambar scatterplot menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika : a Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang, melebar, kemudian menyempit, dan melebar kembali. d Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh struktur kepemilikan saham, kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan yang terdaftar di bei)

0 5 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN

0 3 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN,KEBIIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebiijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Empiri

0 7 18

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan

0 3 22

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 3 10

Pengaruh kepemilikan manajerial,profitabilitas, struktur aset, dan kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang - Perbanas Institutional Repository

1 1 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN - Perbanas Institutional Repository

0 1 15

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN - Perbanas Institutional Repository

0 0 33