Kerangka Teori Pendekatan Masalah

commit to user

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Bertambahnya penduduk akan meningkat pula kebutuhan akan makanan bergizi seperti susu segar. Susu segar yang dihasilkan belum bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri. Agar dapat memenuhi kebutuhan susu dalam negeri pemerintah masih mendatangkan susu dari luar negeri seperti Australia dan New Zealand. Petani peternak mengusahakan ternaknya masih tradisional dengan skala kepemilikan sapi betina dewasa laktasi 2-4 ekor sedangkan kepemilikan sapi betina dewasa laktasi 4 ekor masih terbatas. Petani peternak harus mampu melakukan manajemen dengan baik agar usahanya dapat berkembang. Dengan kata lain petani peternak harus mampu melakukan kegiatan produksi dan pemasaran yang dapat memberikan kuntungan maksimal. Petani peternak dituntut untuk dapat mengatur penggunaan faktor produksi secara efisien untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan serta produktivitas ternaknya. Disamping itu petani peternak juga harus mampu mengelola modalnya dengan baik dan mengadopsi teknologi produksi dan pemasaran untuk menjamin kegiatan usahatani berkesinambungan. 1. Analisis Usaha Ternak Sapi Perah a. Analisis Biaya Biaya Usaha Sapi Perah dapat dirumuskan sebagai berikut: BU = B p + B o + B ib + B tk + B pk + B pl + B ps + B mk + B sp + B a + B l + B tp Keterangan : BU : Biaya usaha ternak sapi perah Rp B p : Biaya pakan hijauan, konsentrat, bekatul dan singkong Rp B o : Biaya obat Rp B ib : Biaya inseminasi buatan Rp B tk :Biaya tenaga kerja mencari pakan, memberi pakan, membersihkan kandang dan sapi serta memerah susu Rp B pk : Biaya penyusutan kandang Rp B pl : Biaya penyusutan peralatan Rp commit to user B ps : Biaya pembelian sapi Rp B mk : Biaya modal kerja Rp B sp : Biaya suplemen Rp B a : Biaya pembelian air Rp B l : Biaya listrik Rp B tp : Biaya transportasi Rp b. Penerimaan Untuk menghitung besarnya penerimaan usaha sapi perah dapat dirumuskan sebagai berikut: P r U = P rs + P ra + P rnt + P rkt Keterangan : P r U : Penerimaan usaha ternak sapi perah Rpthn Prs : Penerimaan dari hasil penjualan susu Rp Pra : Penerimaan dari penjualan sapi dan anak sapi Rp Prnt : Penerimaan dari hasil pertambahan nilai ternak Rp Prkt : Penerimaan dari hasil penjualan kotoran ternak Rp c. Pendapatan Bersih Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut : Pd U = Pr U – BU Keterangan: Pd U : Pendapatan bersih usaha ternak sapi perah Rp Pr U : Penerimaan usaha ternak sapi perah Rp BU : Biaya usaha ternak sapi perah Rp 2. Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah Setiap usaha yang bergerak dalam bidang agrobisnis, baik yang berskala kecil, sedang maupun besar akan berusaha memperoleh keuntungan atau laba sebagai tujuan utamanya. Dalam melakukan kegiatan usahanya, usahatani dipengaruhi oleh lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal antara lain manajemen, bibit sapi, air, lahan, petani peternak, pakan, obat-obatan, tingkat teknologi, modal, tenaga harga produk, dan KUD Musuk. Sedangkan lingkungan eksternal commit to user antara lain tersedianya kebijakan pemerintah, pengolahan hasil, permintaan produk, sarana transportasi dan komunikasi, fasilitas kredit dan sarana penyuluhan bagi peternak, perkembangan teknologi serta pesaing. Tujuan dari analisis faktor internal adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal kunci-kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari dalam pengembangan usaha ternak sapi perah. Analisis faktor eksternal untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan usaha ternak sapi perah. Setelah diidentifikasi analisis lingkungan eksternal dan internal, maka dilakukan tahap selanjutnya melalui sebuah rangkuman faktor internal dan eksternal ke dalam sebuah alat berupa bagan yaitu matriks IE. Matriks IE ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi usaha dan untuk memperoleh strategis bisnis di tingkat usaha yang lebih detail. Alternatif strategi pengembangan dapat diidentifikasi dengan menggunakan alat bantu yang dinamakan matriks SWOT ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan agrobisnis ternak sapi perah di Desa Sukorejo sehingga dihasilkan rumusan pengembangan yaitu perumusan penyesuaian kekuatan dan peluang, kelemahan dan peluang, kekuatan dan ancaman serta penyesuaian kelemahan dan ancaman. Hasil dari alternatif strategi matriks SWOT tersebut kemudian akan dipilih strategi yang terbaik yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha ternak sapi perah dengan analisis yang lebih obyektif dan intuisi yang baik dalam matriks QSP. Hasil dari matriks QSP akan memperlihatkan skor. Skor yang tertinggi menunjukkan bahwa alternatif strategi tersebut penting sebagai prioritas utama untuk ditetapkan, sehingga menghasilkan umpan balik feedback yang akan dipertimbangkan dalam usaha ternak tersebut. commit to user Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir Pemecahan Masalah Sentra Usaha Ternak Sapi Perah Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Faktor Internal § Manajemen § Bibit sapi § Air § lahan § Peternak § Pakan § Obat-obatan § Tingkat teknologi § Modal § Tenaga kerja § Harga produk § KUD Musuk Faktor Eksternal § Kebijakan pemerintah § Pengolahan hasil § Permintaan produk § Sarana transportasi dan komunikasi § Fasilitas kredit dan sarana penyuluhan bagi peternak § Perkembangan teknologi § Pesaing Matriks SWOT Alternatif strategi pengembangan Matriks QSP Prioritas Strategi pengembangan Analisis usaha ternak sapi perah Strategi pengembangan usaha ternak yang efektif Analisis posisi usaha IE Matriks Biaya Penerimaan Biaya Sarana produksi Biaya Tenaga Kerja Biaya lain-lain Pendapatan Bersih Analisis SWOT commit to user

D. Asumsi-asumsi