Realisasi Anggaran dan Kecukupan Anggaran

Berdasar tabel 4.8 di Kota Banjar hampir seluruh aktifitas bidan atau tenaga kesehatan dalam menolong ibu hamil dan persalinan keluarga miskin dibiayai oleh pemerintah melalui program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin dari kunjungan ibu hamil pertama K1 sampai Kunjungan Neonatus N2. Dan ketentuan ini merupakan penjabaran dari Keputusan Menteri kesehatan tentang pedoman pelaksanaan JPKMM baik tahun 2006 maupun 2007 karena pada manlak tersebut tidak diatur secara rinci.

2. Realisasi Anggaran dan Kecukupan Anggaran

Perbandingan antara rencana dengan alokasi anggaran relatif terpenuhi dan cukup untuk melaksanakan kegiatan namun ada juga yang menyatakan kurang hal ini dapat disebabkan karena penghitungan anggaran hanya terfokus pada APBD Kota. Ketidaksesuaian anggaran disebabkan juga kurang akuratnya estimasi pada saat menyusun perencanaan, seperti tidak diperhitungkannya penambahan fasilitas pada tahun pelaksanaan rencana berjalan, sehingga berakibat kekurangan anggaran pada tahap pelaksanaan. Terdapat perbedaan pendapat antara pejabat dinas kesehatan dengan kepala BPKAD. Kepala BPKAD menganggap anggaran belum ideal sedangkan pejabat Dinas Kesehatan anggaran sudah mencukupi, hal ini terjadi karena informasi yang dimiliki berbeda. Pejabat Dinas Kesehatan mengetahui bahwa selain APBD terdapat dana PKPS BBMJPKMM sedangkan kepala BPKAD hanya melihat dari APBD Kota, dan besaran penggunaan anggaran APBD Kota pada jenis program kesehatan yang telah dialokasikan pada Dinas Kesehatan merupakan kewenangan Kepala Dinas Kesehatan. Tim Anggaran Pendapatan Daerah TAPD hanya melihat pada kesesuaian pada Tugas pokok dan fungsi, Kebijakan Umum Anggaran KUA dan Penetapan Plafon Anggaran PPA. Di samping itu selama ini puskesmas dalam melaksanakan kegiatan lebih terfokus pada anggaran yang bersumber pada APBD Kota yang sering disebut BOP padahal di puskesmas tersedia dana PKPS BBM, JPKMM yang tersimpan pada rekening puskesmas. Kenyataan ini didasari dengan alasan dana APBD Kota penggunaanya mempunyai tenggang waktu pelaksanaan dalam satu tahun anggaran apabila tidak digunakan dalam tahun berjalan dana tersebut dikembalikan ke kas daerah 15 , sedangkan dana PKPS BBM maupun JPKMM merupakan dana yang tersimpan di rekening Puskesmas yang penggunaannya tidak dibatasi tahun anggaran dan dana tersebut menjadi modal puskesmas 34 . Alasan lain mengapa puskesmas kurang terfokus pada penggunaan dana PKPS BBMJPKMM karena penggunaannya susah untuk mendapat persetujuan dinas, petuntuk pelaksanaannya tentang menu-menu sangat terbatas sehingga puskesmas susah untuk membuat perencanaan. Hasil wawancara mendalam pada analisis situasi menunjukkan perencanaan yang disusun puskesmas didasarkan pada masalah kesehatan, kinerja yang meliputi kinerja yang dicapai pada tahun lalu dan rencana pencapaian target tahun yang akan datang. Kenyataannya setelah anggaran disusun dan diajukan untuk mendapatkan penetapan tidak seluruh perencanaan yang diusulkan mendapatkan anggaran. Dalam menyikapi anggaran yang tidak terpunuhi tersebut, melakukan langkah pertama membuat skala prioritas dan kedua kegiatan tetap dilaksanakan dengan mencari sumber dana yang lain atau mengatur dana yang ada. Hal ini memperkuat anggapan sebelumnya bahwa puskesmas di Kota Banjar mengkombinasikan pendekatan penyusunan anggaran budget based targeting dan target based budgeting artinya besarnya anggaran telah ditetapkan terlebih dahulu, baru setelah itu target dan jenis kegiatan disesuaikan dengan besarnya anggaran yang tersedia 16 namun di sisi lain target yang harus dicapai juga telah ditetapkan terlebih dahulu pada Surat Keputusan Walikota Banjar nomor 901 tahun 2005 sehingga improvisasi yang diambil ada puskesmas yang tetap melaksanakan seluruh kegiatan dengan dana yang ada dengan harapan target-target dapat tercapai. Proses improvisasi yang dilakukan puskesmas guna memenuhi transparansi dan akuntabilitas dibicarakan dan dilaporkan melalui forum-forum yang ada yaitu lokakarya mini, lokakarya bulanan atau mengadakan furum khusus untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan dan pencapaian target berjalan.

3. Sumber Dana