Sumber Polutan dalam Ruangan

Kualitas udara dalam ruangan dapat ditetapkan dengan mudah dan diawasi secara masuk akal Meyer, 1983.

2.3.1. Sumber Polutan dalam Ruangan

Menurut The National Institute of Occupational Safety and Health NIOSH, sumber polutan dalam ruangan ada 5 lima sumber, yaitu Corie dkk, 2005: a. Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti: - Asap rokok Asap rokok mengandung berbagai zat kimia sekitar 4000 elemen dan 200 elemen di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut yang jumlahnya paling banyak adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida. Adapun zat-zat berbahaya lainnya adalah amoniak, formic acid, hydrogen cyanide, nitrous oxide, formalin, hydrogen sulfide, pyridine, metanol, aseton, naftalen, vinyl chloride, logam berat, radioaktif Gondodiputra, 2007. - Pestisida Pestisida yang digunakan di dalam ruangan dapat berupa golongan organoposfat, karbamat maupun organoklorin yaitu untuk mengendalikan serangga di dalam ruangan. Pestisida golongan organoposfat mengandung bahan yang dapat mencemari udara seperti senyawa tetraethyl pyrophosphate TEPP, parathion dan schordan yang sangat efektif membunuh insektisida tetapi juga cukup toksik terhadap mamalia dan malathion yang kurang toksik terhadap mamalia. Pestisida golongan karbamat juga dapat mencemari udara dengan kandungan bahan kimianya yaitu physostigmin sedangkan pestisida golongan organoklorin juga mengandung bahan kimia yang Universitas Sumatera Utara dapat mencemari udara yakni dichloro-diphenyl-trichloroetan atau DDT Prijanto, 2009. - Bahan-bahan pembersih ruangan Bahan pembersih ruangan misalnya adalah pembersih lantai. Pembersih lantai dapat dari berbagai jenis. Pada umumnya pembersih lantai digunakan untuk membunuh kuman karena mengandung fenol atau asam karbolat carbolid acid Islamuddin, 2011. b. Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, dimana kesemuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat. c. Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehid, asbes, fibreglas dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung tersebut tersebut. Pencemaran formaldehid dapat bersumber dari peralatan yang terdapat dalam ruangan seperti furniture. d. Pencemaran akibat mikroba lainnya dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin beserta seluruh sistemnya. e. Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.

2.4. Karbon Monoksida CO