Gas CO merupakan jenis polutan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas -192
⁰C. Komponen ini mempunyai berat 96,5 dari berat air dan tidak larut di dalam air
Fardiaz, 1992.
2.4.1. Sumber dan Distribusi Karbon Monoksida
Sumber dari gas ini adalah segala proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau oleh pembakaran di bawah tekanan dan
temperatur tinggi seperti yang terjadi pada pembakaran internal di dalam mesin. Gas CO yang berada di udara sebagian besar merupakan polutan buatan manusia yang 80
persennya diduga keluar bersama-sama dengan asap melalui knalpot kendaraan bermotor. Kadar gas ini di daerah perkotaan berkorelasi positif dengan kepadatan lalu
lintas. Umur CO di udara diperkirakan sekitar 0,3 tahun. Gas itu akan berubah menjadi CO
2
apabila terdapat oksigen yang tereksitasi dan bereaksi dengannya. Oksidasi berjalan lebih 0,1 persen per jam apabila terdapat cukup cahaya matahari.
Di daerah perkotaan yang lalu lintasnya padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai antara 10-15 ppm. Secara umum terbentuknya gas CO adalah sebagai
berikut Sunu,2001: a.
Pembakaran bahan bakar fosil dengan udara b.
Pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbon dioksida CO
2
dengan karbon C yang menghasilkan CO
c. Pada suhu tinggi, CO
2
dapat terurai kembali menjadi CO dan oksigen.
2.4.2. Dampak Karbon Monoksida CO Terhadap Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Gejala-gejala keracunan CO antara lain, pusing, rasa tidak enak pada mata, telinga berdengung, mual, muntah, detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada,
kesukaran bernapas, kelemahan otot-otot, tidak sadar dan bisa meninggal dunia. Tabel 2.1. Dampak pemaparan karbon monoksida CO terhadap tubuh
Kadar CO Waktu Kontak
Dampak Bagi Tubuh ≤ 100 ppm sebentar
Dianggap aman ±
30 ppm 8 jam
Pusing dan mual ±
1000 ppm 1 jam Pusing dan kulit berubah kemerah-merahan
± 1300 ppm
1 jam Kulit jadi merah tua dan rasa pusing yang hebat
1300 ppm 1 jam Lebih hebat sampai kematian
Sumber : Wardhana, 2004
Gas CO dapat menggeser oksigen yang terikat oleh hemoglobin Hb sehingga terjadi ikatan berbentuk carbonmonoksida hemoglobin COHb. Kadar COHb dalam
tubuh akan meningkat dengan meningkatnya kadar CO dalam udara. Kadar CO 10 ppm part per million atau bagian per sejuta dalam udara dapat membentuk 2 persen
COHb dalam darah pada keadaan seimbang. Karena afinitas CO terhadap Hb mencapai 210 kali lebih kuat dibandingkan afinitas oksigen terhadap Hb, maka
terjadinya ikatan itu dapat mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Sebagai akibatnya, dalam tubuh akan muncul
gangguan karena kurangnya oksigen. Gejala awalnya berupa pusing-pusing, kurang dapat memperhatikan sekitarnya, terjadi kelainan fungsi susunan syaraf, perubahan
fungsi paru-paru dan jantung, serta muncul rasa sesak napas. Gangguan kesehatan berupa pingsan apabila kadar CO dalam udara mencapai 250 ppm, dan dapat
menimbulkan kematian apabila kadarnya mencapai 750 ppm Akhadi, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Berikut pengaruh konsentrasi COHb di dalam darah terhadap kesehatan manusia Fardiaz, 1992.
Tabel 2.2. Pengaruh Konsentrasi COHb dalam darah terhadap kesehatan Konsentrasi COHb dalam
darah Pengaruhnya terhadap kesehatan
1,0 1,0 – 2,0
2,0 – 5,0
≥ 5,0 10,0 – 80,0
Tidak ada pengaruh Penampilan agak tidak normal
Pengaruhnya terhadap sistem syaraf sentral, reaksi panca indera tidak normal, benda terlihat
agak kabur
Perubahan fungsi jantung dan pulmonari Kepala pening, mual, berkunang-kunang,
pingsan, kesukaran bernapas, kematian.
Sumber: Fardiaz, 1992.
2.5.Nitrogen Oksida NO
2
Oksigen Nitrogen NO
x
adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida NO dan nitrogen dioksida NO
2
. Nitrogen monoksida terdapat di udara dalam jumlah lebih besar daripada nitrogen
dioksida Depkes RI, 2001. Nitrogen dioksida di udara membentuk awan berwarna kuning atau coklat.
Nitrogen diksida yang memiliki warna merah-ungu-kecoklatan memiliki ciri-ciri sebagai berikut Sunu, 2001:
a. Bau yang menyengat
b. Toksis dan korosif
c. Mengisap banyak cahaya
Universitas Sumatera Utara
2.5.1. Sumber Dan Distribusi Nitrogen Dioksida NO