Sumber Dan Distribusi Nitrogen Dioksida NO

2.5.1. Sumber Dan Distribusi Nitrogen Dioksida NO

2 Pembentukan nitrogen monoksida NO dan nitrogen dioksida NO 2 merupakan reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara sehingga membentuk nitrogen monoksida NO, yang bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk nitrogen dioksida NO 2 . Emisi NO X dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NO X yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagaian besar emisi NO X buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin Depkes RI, 2001. Selain itu, NO 2 dapat dihasilkan dari perilaku merokok dalam ruangan Akhadi, 2009. Kadar NOx di udara perkotaan biasanya 10-100 kali lebih tinggi dari pada udara pedesaan. Kadar NO X di udara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm 500 ppb Fardiaz, 1992. Sejak tahun 1970, EPA telah mencatat emisi dari enam prinsip polusi udara yang diantaranya adalah karbon monoksida, timbal, nitrogen oksida, partikulat, sulfur dioksidan dan VOC. Emisi dari polutan-polutan tersebut mengalami penurunan secara signifikan kecuali gas NO X yang mengalami peningkatan dengan perkiraan 10 persen dari periode tersebut Putri dan Driejana, 2009. Sebagian NO yang terdapat di atmosfer akan diubah menjadi NO 2 melalui proses yang disebut siklus fotolisis NO 2 yang bukan merupakan reaksi langsung dengan oksigen. Adapun tahap-tahap reaksi siklus fotolisis NO 2 adalah sebagai berikut: a. NO 2 mengabsorbsi energi dalam bentuk sinar ultraviolet dari matahari. Universitas Sumatera Utara b. Energi yang diabsorbsi tersebut memecah molekul-molekul NO 2 menjadi molekul-molekul NO dan atom-atom oksigen yang sangat reaktif. c. Atom-atom oksigen akan bereaksi dengan oksigen atmosfer membentuk O 3 yang merupakan polutan sekunder d. O 3 akan bereaksi dengan NO membentuk NO 2 dan O 2. Kadar NO x di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari tergantung dari intensitas sinar matahari dan aktivitas kendaraan bermotor. Perubahan kadar NO x berlangsung sebagai berikut: a. Sebelum matahari terbit, kadar nitrogen monoksida NO dan nitrogen dioksida NO 2 tetap stabil dengan kadar sedikit lebih tinggi dari kadar minimum sehari- hari. b. Setelah aktivitas manusia meningkat jam 6-8 pagi kadar nitrogen dioksida NO 2 meningkat terutama karena meningkatnya aktivitas lalulintas yaitu kendaraan bermotor. c. Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinar ultra violet kadar nitrogen dioksida NO 2 sekunder pada saat ini dapat mencapai 0,5 ppm. d. Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar nitrogen monoksida NO meningkat kembali. e. Jika intensitas sinar matahari menurun pada sore hari jam 5-8 kadar nitrogen monoksida NO meningkat kembali. f. Energi matahari tidak mengubah nitrogen monoksida NO menjadi nitrogen dioksida NO 2 melalui reaksi hidrokarbon tetapi ozon O 3 yang terkumpul Universitas Sumatera Utara sepanjang hari akan bereaksi dengan nitrogen monoksida NO. Akibatnya terjadi penurunan kadar ozon O 3 . Dari perhitungan kecepatan emisi NO x dapat diketahui bahwa waktu tinggal rata-rata nitrogen dioksida NO 2 di atmosfer kira-kira adalah 3 hari sedangkan waktu tinggal NO rata-rata 4 hari. dari waktu tinggal ini dapat diketahui bahwa proses- proses alami, termasuk reaksi fotokimia, mengakibatkan hilangnya nitrogen oksida tersebut Fardiaz, 1992 2.5.2. Dampak Nitrogen Dioksida NO 2 Terhadap Kesehatan Nitrogen dioksida NO 2 empat kali lebih beracun daripada nitrogen monoksida NO. Nitrogen dioksida bersifat racun terutama terhadap paru Fardiaz, 1992. Polutan NO 2 yang tersebar di udara bersifat toksik bagi tubuh manusia. Efek yang ditimbulkan bergantung pada dosis serta lama pemaparan yang diterima oleh seseorang. Apabila masuk ke dalam paru-paru akan membentuk asam nitrit HNO 2 dan asam nitrat HNO 3 yang merusak jaringan mucous. Kadar gas nitrogen dioksida NO 2 antara 50-100 ppm dapat menyebabkan peradangan paru-paru pada orang yang terpapar beberapa menit saja. Namun gangguan kesehatan itu dapat sembuh dalam waktu 6-8 minggu. Jika kadarnya mencapai 150-200 ppm, gangguan kesehatannya berupa pemampatan bronchioli. Karena gangguan itu seseorang dapat meninggal dalam waktu 3-5 minggu setelah pemaparan. Jika kadar pencemar NO 2 mencapai lebih dari 500 ppm, gangguan yang timbul adalah kematian dalam waktu antara 2-10 hari. Apabila bereaksi dengan uap air dalam udara atau larut pada tetesan air, polutan NO x di dalam udara juga dapat berperan sebagai sumber nitrit atau nitrat di Universitas Sumatera Utara lingkungan. Kedua senyawa itu dalam jumlah besar dapat menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan, diare campur darah disusul oleh konvulsi, koma dan bila tidak tertolong akan meninggal. Keracunan kronis akan menyebabkan depresi umum, sakit kepala dan gangguan mental Akhadi, 2009. Di dalam tubuh manusia, nitrit terutama akan bereaksi dengan hemoglobin membentuk methemoglobin metHb. Apabila jumlahnya melebihi kadar normal, akan menyebabkan methemoglobineamia. Pada bayi sering dijumpai karena pembentukan enzim yang dapat menguraikan metHb menjadi Hb masih belum sempurna. Akibat dari gangguan ini, tubuh bayi akan kekurangan oksigen sehingga mukanya akan tampak membiru atau sering dikenal dengan bayi biru Akhadi, 2009. Menurut Mukono 1997, pencemaran udara oleh NO 2 dapat mengakibatkan terjadinya radang paru dan jika hal ini berlangsung terus-menerus dapat mengakibatkan kelainan faal paru obstruktif, yang disebut Penyakit Paru Obstruktif Menahun PPOM.

2.6. Standar Kualitas Udara Dalam Ruangan