termoreseptor sentral yang terletak di hipotalamus itu sendiri serta di susunan saraf pusat dan organ abdomen Sherwood, 2001.
Hipotalamus sangat peka. Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0.01ÂșC. Tingkat respon hipotalamus terhadap
penyimpangan suhu tubuh disesuaikan secara cermat, sehingga panas yang dihasilkan atau dikeluarkan sangan sesuai dengan kebutuhan untuk memulihkan
suhu ke normal Sherwood, 2001. Di hipotalamus diketahui terdapat 2 pusat pengaturan suhu. Regio
posterior diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian memicu refleks-refleks yang memperantarai produksi panas dan konservasi panas. Regio anterior yang
diaktifkan oleh rasa hangat memicu refleks-refleks yang memperantarai pengurangan panas Ganong, 2002. Sehingga pemberian kompres hangat
memberikan sinyal ke hipotalamus menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini menyebabkan pembuangankehilangan energipanas melalui kulit meningkat
berkeringat, diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali. Pemberian kompres hangat ini dilakukan secara
berulang-ulang dan lakukan evaluasi suhu tubuh anak setelah 20 menit Budiartha, 2009.
2.4 PENGOBATAN TRADISIONAL HERBALIS
Menurut WHO 2002, pengobatan tradisional ialah suatu sistem pengobatan komprehensif seperti pengobatan Cina dan ayurveda India, termasuk
pengobatan dari bahan tumbuh-tumbuhan herbal, hewan, atau mineral nonterapi medik.
Pengobatan tradisional herbalis ialah suatu ilmu dan seni mengatasi berbagai penyakit dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan berkhasiat yang tidak
menimbulkan efek negatif bagi pengkonsumsinya Supriadi, 2001. Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pengobatan
tradisional diartikan sebagai salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, mencakup cara metoda,
obat dan pengobatnya yang mengacu kepada pengetahuan, dan keterampilan turun
Universitas Sumatera Utara
temurun baik yang asli maupun yang berasal dari luar Indonesia dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Indonesia diakui negara
yang kaya tanaman herbal, berdasarkan data International Trade Centre UNCTADWTO, negara yang mengekspor tumbuhan obat terbesar Supriadi,
2001. Dalam pengobatan tradisional semua bahan-bahan yang dipergunakan
berasal dari bahan yang biasa digunakan di dapur keluarga dan tumbuh-tumbuhan yang mudah didapatkan yang tumbuh di sekitar tempat tinggal, seperti di
halaman, di pinggir-pinggir jalan dan di kebun. Bahan atau ramuan yang berupa tanaman dari bahan tersebut secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman Dwiyatmoko, 2001. Menurut Wijayakusuma 2008, ramuan pengobatan herbal yang dapat
menurunkan demam: 1. Resep 1:
30 g pegangan segar 15 g kering 30 g daun kaca piring
a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu saring.
b. Minum 150 cc 2 kali sehari.
2. Resep 2: 30 g sambiloto kering
1 sdm madu a. Cuci bersih bahan, rebus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu saring.
b. Tambahkan madu, lalu minum 2 kali sehari.
3. Resep 3: 60-100 g krokot segar
a. Cuci bersih bahan, rebus setengah matang, lalu blender hingga halus. b. Minum 2 kali sehari.
4. Resep 4:
Universitas Sumatera Utara
30 g akar alang alang 20 g asam kawak, buang bijinya
200 g tomat matang Madu secukupnya
a. Cuci semua bahan, rebus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, lalu saring. b. Gubakan airnya untuk memblender tomat.
c. Tambahkan madu, lalu minum.
5. Resep 5: 1 jari batang brotowali
30 g meniran a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu
saring. b. Minum 150 cc 2 kali sehari.
6. Resep 6 pemakaian luar untuk panas pada anak: 4 siung bawang merah, haluskan
1 buah jeruk nipis, peras 1 sdm minyak kelapa
a. Campur semua bahan, aduk rata. b. Kompreskan pada ubun-ubun kepala atas anak.
Adapun beberapa resep obat herbalis lain yang dapat menurunkan demam pada anak menurut Dalimartha 2008, contohnya:
1. Lempuyang Emprit Zingiber amaricans a. Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit
b. Parut dan tambahkan 12 gelas air panas, aduk rata. c. Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
d. Campur dengan 2 sendok makan madu bunga kapuk, aduk rata. e. Berikan 3 kali sehari.
Universitas Sumatera Utara
2. Kunyit Curcuma longa a. Cuci bersih 10 gram umbi kunyit.
b. Parut dan tambahkan 12 gelas air panas, aduk rata. c. Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
d. Tambahkan dengan perasan 12 buah jeruk nipis. e. Campur dengan 2 sendok makan madu bunga kapuk, aduk rata.
f. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
3. Pegagan Centella asiatica L. a. Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya
tinggal 1 gelas. b. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
4. Temulawak Curcuma xanthorhiza Roxb. a. Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak.
b. Parut dan tambahkan 12 gelas air panas, aduk rata. c. Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
d. Campur dengan 2 sendok makan madu bunga kapuk, aduk rata. e. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali
sehari.
5. Daun kembang sepatu Hibiscus rosa sinensis a. Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas
api agar lemas. b. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada
perut dan kepala.
6. Meniran Phyllanthus niruri a. Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya
tinggal 1 gelas.
Universitas Sumatera Utara
b. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
7. Kelapa Cocos nucifera L. Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Untuk
menurunkan demam, minum air kelapa pada pagi dan sore hari, masing-masing 1 buah.
8. Daun Sirih Piper bettle L. a. Daun sirih 1 genggam dilumatkan tanpa air.
b. Kemudian dilumurkan pada kepala dan pinggang kiri-kanan.
9. Alamanda Allamanda cathartica L. a. Rebus daun dan masukkan ke dalam ember atau baskom.
b. Gunakan untuk menguapi badan yang panas. Menurut Afifah 2005, umumnya pemakaian obat tradisional di
masyarakat tidak mempunyai standar yang tepat karena berdasarkan pengalaman turun temurun, pemakaian dosis yang tepat memberikan efek yang maksimal.
Resep-resep pemakaian obat tradisional yang dipublikasikan sudah mempunyai standar dosis sehingga dapat dipakai sebagai acuan. Dosis dapat dilihat di tabel
2.1 Tabel 2.1. Dosis yang Direkomendasikan pada Anak
Usia Dosis
1 tahun 14 dosis anjuran
1-6 tahun 12 dosis anjuran
6-12 tahun 34 dosis anjuran
12 tahun-dewasa 1 dosis anjuran
Afifah, 2005
Universitas Sumatera Utara
2.5 PENGETAHUAN KNOWLEDGE