POLA KOMUNIKASI BAB 3_Komunikasi dlm Organisasi

5 | P a g e ditentukan orang yang benar-benar cocok untuk menduduki suatu posisi tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam kaitan ini, komunikasi akan lebih banyak diperlukan dan menjadi penting artinya. e Pelayanan Pelanggan Dalam kaitannya dengan pelayanan pelanggan, komunkasi juga mempunyai peranan penting misalnya pada bagian pengecekan kredit, tagihan-tagihan, menjawab telepon dari konsumen, maupun penanganan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaduan dari konsumen. Kegiatan-kegiatan tersebut dengan sendirinya menggunakan banyak komunikasi. f Negosiasi dengan Pemasok Melakukan negosiasi dengan berbagai pihak dan menyampaikan laporan perkembangan suatu perusahaan kepada pihak lain yang berkepentingan, tentu saja, memerlukan komunikasi yang dapat memuaskan kedua belah pihak yang sedang bernegosiasi. g Interaksi dengan Peraturan yang ada Pemerintah menyusun peraturan yang bertujuan untuk memberi perlindungan bagi masyarakat luas dari tindakan sewenang-wenang perusahaan, misalnya peraturan tentang keselamatan kerja, jaminan hari tua, UMR, pencemaran lingkungan, dan penentuan lokasi usaha. Kegiatan-kegiatan tersebut juga memerlukan komunikasi. h Memproduksi Produk Untuk menuangkan ide atau gagasan mengenai produk baru, kemudian menempatkan dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi suatu produk yang siap dipasarkan, diperlukan komunikasi

B. POLA KOMUNIKASI

Pendekatan yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan organisasi yang lain dalam melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan yang berskala kecil yang hanya memiliki beberapa orang karyawan, penyampaian informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para karyawannya tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Bagaimana pola komu Secara umum, pola komunika communictions channel dan sa 1 Saluran Komunikasi Forma Saluran komunikasi f lembaga sosial lainnya, salu pejabatnya melakukan pekerja baik dan dapat diikuti oleh o organisasi itu ada ukuran pene kode etik perilaku. Karena p pribadi dapat dipercaya dalam a Komunikasi dari Atas Secara sederhana, bawahannya merupa kebawahannya terseb dalam suatu organis memiliki tujuan un memotivasi, memimp Sumber: Purwan Gam Menurut Katz dan Ka lima tujuan pokok, ya omunikasi pattern of communictions terjadi dalam nikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunik an saluran komunikasi non-formal informal commun rmal si formal adalah saluran yang terorganisasi den saluran komunikasi formal bercirikan aturan-at kerjaan yang benar-benar jelas, aturan pekerjaann eh orang yang berbeda-beda, dan adanya sanksi penerimaan, jalur pengiriman yang terencana, pros a peserta dalam organisasi itu dapat dikenali ma lam pekerjaannya. Atas ke Bawah Top-Down Communications a, transformasi informasi dari manajer dalam rupakan komunikasi dari atas ke bawah. Aliran komu ersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab d nisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur ko untuk menyampaikan informasi, mengarahkan impin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang a wanto, 2006:40 Gambar 3.2. Komunikasi dari Atas ke Bawah n Kahn dalam Purwanto, 2006:41, komunikasi ke k, yaitu: 6 | P a g e alam suatu orgniasasi? unikasi formal formal munications channel. dengan baik. Seperti aturan yang stabil, annya disusun dengan nksi yang jelas. Dalam prosedur verifikasi, dan i maka mereka secara lam semua lever ke omunikasi dari manajer ab dan kewenangannya r komunikasi ke bawah kan,mengkordinasikan, ng ada di level bawah. i ke bawah mempunyai 7 | P a g e 1. Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu, 2. Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan, 3. Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional, 4. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan, 5. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai Salah satu kelemahan saluran komunikasi dari atas ke bawah adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditujukan ke para bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahannya bisa jadi tidak selengkap aslinya. Hal ini disebabkan oleh saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawannya. Oleh karena itu, dalam penyampaian pesan, perlu diperhatikan panjangnya saluran komunikasi yang digunakan dan kompleksitas pesan yang ingin disampaikan kepada para karyawannya. b Komunikasi dari Bawah ke Atas Bottom-Up atau Upward Communications Komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah karyawan menuju ke atas manajer. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas, para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya. Jika tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang akan muncul hanyalah rasa curiga dan ketidakpercayaan terhadap informasi tersebut. Sumber: Purwanto, 2006:42 Gambar 3.3. Komunikasi dari Bawah ke Atas Salah satu kelemaha hanya menyampaikan agaknya mempunyai c Komunikasi Horizonta Komunikasi horizont Communications ad posisi sejajarsederaj untuk melakukan per atau departemen yan Sumber: Purwanto Komunikasi horizon departemen dalam o jika masing-masing b pada bagian lainnya, d Komunikasi Diagonal Komunikasi diagonal berbeda. Komunikasi besar manakala terd antar departemen ya ahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kem aikan informasi laporan yang baik-baik saja, sedang nyai kesan negatif cenderung disimpan dan tidak disa zontal Horizontal Communications zontal atau sering juga disebut dengan komunika adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-ba erajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi ho persuasi, mempengaruhi, dan memberikan inform yang memiliki kedudukan sejajar. anto, 2006:43 Gambar 3.4. Komunikasi Horizontal izontal menjadi penting artinya manakala se m organisasi memiliki ketergantungan yang cukup ng bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim d onal Diagonal Communications onal melibatkan komunikasi antara dua tingkat lev ikasi diagonal lebih banyak diterapkan dalam suatu terdapat saling ketergantungan interdependece n yang ada dalam organisasi tersebut. 8 | P a g e kemungkinan bawahan dangkan informasi yang disampaikan. nikasi Lateral Lateral bagian yang memiliki si horizontal antara lain ormasi kepada bagaian setiap bagian atau kup besar. Akan tetapi, anpa harus bergantung im dipakai. level organisasi yang atu organisasi berskala ce antar bagian atau 9 | P a g e Sumber: Purwanto, 2006:43 Gambar 3.5. Komunikasi Diagonal Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah: 1 Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional 2 Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi Namun, komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif. e Keterbatasan Komunikasi Formal Dilihat dari sudut pandang individual perseoragan, komunikasi formal sering membuat frustasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang perusahaan adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut di atas adalah dengan mengurangi jumlah tingkatan level dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur 10 | P a g e komunkasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar flat dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya Span of control akan dapat membantu mengurangi terjadinya distorsi. Sumber: Purwanto, 2006:45 Gambar 3.6. Struktur Organisasi Mendatar Flat 2 Saluran Komunikasi Informal Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukanjabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Sumber: Purwanto, 2006:45 Gambar 3.7. Jaringan Komunikasi Informal

C. CARA MENGELOLA KOMU