PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 TIDAK DIAUDIT DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Lanjutan
- 63 - n. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak Off-Shore dengan Toyo Engineering
Corporation TEC, dimana TEC bersedia untuk memasok peralatan dan material untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan total nilai kontrak US 47.500 ribu.
o. Pada tanggal 25 Juli 2011, PBI mengadakan perjanjian License and Engineering Butene-1 dengan Sumitomo Chemical Company Limited SCC, dimana SCC menyetujui untuk memberikan lisensi
untuk pelatihan dan pembuatan produk butene-1, menggunakan dan menjual produk-produk butene-1 di seluruh negara di dunia. Selain itu juga memberikan Technical Assistance atas
pembuatan produk butene-1. Jangka waktu dari perjanjian ini adalah 10 tahun. PBI dikenakan royalti atas lisensi dan Technical Assistance ini.
p. Pada bulan Juni 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian ventura bersama dengan Compagnie Financiere Du Groupe Michelin Michelin untuk membeli bagian kepemilikan SMI atas
PT Synthetic Rubber Indonesia SRI, yang menghasilkan 55 kepemilikan Michelin atas SRI. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, rencana akuisisi ini masih
dalam proses.
35. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
Aset keuangan Liabilitas
yang diukur keuangan yang
Pinjaman yang pada nilai
Liabilitas pada diukur pada
diberikan dan wajar melalui
biaya perolehan nilai wajar
piutang laba rugi
diamortisasi melalui laba rugi
US000 US000
US000 US000
30 Juni 2013
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas
122.224 -
- -
Piutang usaha Pihak berelasi
20.329 -
- -
Pihak ketiga 155.905
- -
- Piutang lain-lain
8.312 -
- -
Aset Keuangan Tidak Lancar Rekening yang dibatasi penggunaannya
13.244 -
- -
Instrumen keuangan derivatif -
1.868 -
- Uang jaminan
944 -
- -
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank
- -
25.000 -
Utang usaha Pihak berelasi
- -
97.067 -
Pihak ketiga -
- 337.290
- Utang lain-lain
- -
13.458 -
Biaya yang masih harus dibayar -
- 5.693
- Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun Utang bank
- -
33.210 -
Sewa pembiayaan -
- 65
-
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank
- -
310.233 -
Sewa pembiayaan -
- 88
- Instrumen keuangan derivatif
- -
- 267
Jumlah 320.958
1.868 822.104
267
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 TIDAK DIAUDIT DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Lanjutan
- 64 - Liabilitas
Aset pada keuangan yang
Pinjaman yang Liabilitas pada
diukur pada diberikan dan
biaya perolehan nilai wajar
piutang diamortisasi
melalui laba rugi
US000 US000
US000 31 Desember 2012
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas
123.393 -
-
Piutang usaha Pihak berelasi
25.603 -
-
Pihak ketiga
128.886 -
-
Piutang lain-lain
3.117 -
-
Aset Keuangan Tidak Lancar Rekening yang dibatasi penggunaannya
14.323 -
-
Uang jaminan
954 -
-
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank
- 5.000
-
Utang usaha Pihak berelasi
- 115.644
-
Pihak ketiga
- 329.996
-
Utang lain-lain
- 3.113
-
Biaya yang masih harus dibayar
- 6.852
-
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank
- 20.010
-
Sewa pembiayaan
- 62
-
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank
- 331.351
-
Sewa pembiayaan
- 122
-
Instrumen keuangan derivatif
- -
1.091
Jumlah
296.276 812.150
1.091
Pada tanggal 30 Juni 2013, Grup tidak memiliki aset keuangan dimiliki sampai jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 TIDAK DIAUDIT DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Lanjutan
- 65 -
36. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
a. Manajemen risiko modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan
keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 12, 15, 16 dan 17, dan jumlah ekuitas, yang terdiri dari modal yang ditempatkan,
komponen ekuitas lainnya, laba ditahan dan kepentingan non-pengendali yang dijelaskan pada Catatan 20, 21 dan 22.
Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari reviu ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
Rasio jumlah pinjaman terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2013
2012 2011
US 000 US 000
US 000 Pinjaman
343.863 356.545
292.380 Jumlah ekuitas
725.435 720.830
797.669 Jumlah modal
1.069.298 1.077.375
1.090.049 Rasio jumlah pinjaman terhadap modal
32 33
27 31 Desember
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup bertujuan untuk memastikan bahwa terdapat sumber daya keuangan yang memadai untuk pengembangan usaha Grup serta dapat
mengelola risiko pasar termasuk risiko uang asing dan risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Grup adalah sebagai berikut:
i. Risiko pasar
Aktivitas Grup terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing Catatan 36.b.ii dan tingkat bunga Catatan 36.b.iii. Saat ini, Grup mengadakan
instrumen keuangan derivatif, berupa swap suku bunga untuk mengurangi risiko kenaikan suku bunga.
Tidak terdapat perubahan eksposur Grup terhadap risiko pasar atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur.
ii. Manajemen risiko mata uang asing
Pendapatan, biaya-biaya, dan pinjaman Grup sebagian besar diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Namun, karena Grup beroperasi di Indonesia, terdapat keadaan di mana
Grup dipengaruhi oleh fluktuasi dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terutama terkait dengan pajak dan beberapa beban tertentu yang berdenominasi dalam Rupiah. Saat ini
Grup telah menggunakan instrumen derivatif atau lindung nilai untuk mengurangi risiko ini. Jumlah eksposur bersih mata uang selain Dolar Amerika Serikat Grup pada tanggal pelaporan
diungkapkan dalam Catatan 37.
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 TIDAK DIAUDIT DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Lanjutan
- 66 - Grup memelihara saldo kas dalam mata uang Rupiah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
beban dalam Rupiah. Analisis sensitivitas mata uang asing
Sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan dalam Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing yang relevan, terutama terhadap mata uang Rupiah adalah 20 yang
merupakan tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap
perubahan yang mungkin terjadi pada mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang moneter selain Dolar Amerika Serikat
yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 20 dalam nilai tukar mata uang asing. Analisis sensitivitas terutama meliputi pajak dibayar dimuka yang
denominasi dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 30 Juni 2013, jika Dolar Amerika Serikat melemahmenguat sebesar 20
terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lainnya tetap konstan, laba bersih tahun berjalan, setelah pajak, akan menjadi US 15.125 ribu lebih tinggirendah, terutama sebagai akibat dari
keuntungankerugian kurs mata uang asing dari translasi pajak dibayar dimuka yang didenominasi dalam Rupiah.
Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif atas risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama
periode berjalan.
iii. Manajemen risiko tingkat bunga
Grup terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Grup meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang. Risiko ini dikelola oleh Grup, antara lain, dengan menggunakan kontrak
swap suku bunga. Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam
bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini. Analisis sensitivitas suku bunga
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat
bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin
digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
Jika suku bunga lebih tinggirendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba bersih, setelah pajak, untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2013 akan turunnaik sebesar
US 1.448 ribu, setelah pajak. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.