BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SDMI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV, V, dan VI sebagai penghela mata pelajaran lain dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik
terpadu. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga
penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Materi ajar Bahasa Indonesia di SDMI yang disampaikan dalam pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Bahan ajar diperlukan
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahan ajar tersusun atas topik-topik dan sub-sub topik tertentu. Tiap topik atau sub topik
mengandung ide yang relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Topik-topik atau sub topik tersusun dalam urutan tertentu yang membentuk suatu tata urutan bahan
ajar. Bahan yang disajikan untuk kelas IV, V dan VI akan berbeda, hal ini menunjukan bahwa setiap tingkatan kelas akan ada kelanjutannya untuk lebih
didalami ditingkat berikutnya.
Namun, apa yang ada disekitar para pengajar masih banyak yang belum memahami dan mengetahui tentang urutan materi ajar yang sesuai dengan peserta
didik mereka. Para pengajar terlalu terpaku pada materi yang telah ada dalam buku ajar tanpa menganalisis terlebih dahulu ketepatan urutan materi ajar dengan peserta
didik. Berdasarkan hal tersebut, tentunya para pengajar harus mengetahui lebih mendalam mengenai ututan sekuens bahan ajar yang akan di sampaikan. Oleh
karena itu, makalah ini akan membahas mengenai analisis bahan ajar bahasa Indonesia kelas IV, V dan VI SDMI berdasarkan kurikulum yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud bahan ajar? 2. Apa sajakah fungsi bahan ajar?
3. Bagaimana menganalisis KI dan KD kelas IV, V, VI? 4. Bagaimanakah pembutan indikator untuk satu jenis teks?
Analisis Bahan Ajar SD Kelas IV,V dan VI Berdasarkan Kurikulum 2013 | 1
5. Bagaimanakah menganalisis bahan ajar berdasarkan KI dan KD kelas IV, V, VI?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya: 1. Mengetahui dan memahami pengertian bahan ajar.
2. Mengetahui fungsi dari bahan ajar. 3. Mengetahui jenis teks yang yang dipelajari di SD kelas IV, V, VI.
4. Mengetahui contoh pembuatan indikator pada pembelajaran bahasa
Indonesia. 5. Mengetahui cara menganalisis bahan ajar berdasarkan KI dan KD kelas
IV, V, VI
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini agar penulis maupun pembaca dapat mengetahui bahan ajar di SD kelas IV, V, VI, sehingga walaupun bukan calon
pengajar di sekolah dasar kita tetap mengetahui bahan ajarnya sebagai pengetahuan umum. Kemudian untuk mengetahui ukuran pelajaran siswa di
sekolah dasar agar bahan ajar yang diajarkan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik dan psikis siswa.
Analisis Bahan Ajar SD Kelas IV,V dan VI Berdasarkan Kurikulum 2013 | 2
BAB II ANALISIS BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SD KELAS IV, V,
DAN VI KURIKULUM 2013 A. Pengertian Bahan Ajar
Wina Sanjaya 2007 menjelaskan bahwa bahan atau materi kurikulum curriculum material adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami oleh
siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Sementara menurut Depdiknas 2006 bahan ajar atau materi pembelajaran instructional materials secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Meskipun secara teoritik, tahapan pengembangan bahan ajar hanyalah salah satu komponen dari keseluruhan sistem kurikulum dan pembelajaran, namun tahapan ini
memiliki kedudukan strategis dan memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai kompetensi siswa yang telah ditentukan. Artinya bahwa kesalahan dalam
memilih materi pembelajaran yang tepat dengan memperhatikan aspek-aspek yang berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan,
urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, perlakuanpemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran. akan berimplikasi terhadap kesalahan dalam
menentukan materi pokok, metodestrategi pembelajaran yang digunakan, mediasumber yang diperlukan dan jenis dan bentuk penilaian yang diterapkan.
B. Fungsi dari Bahan Ajar