2
BAB I PENDAHULUAN
You have conducted a study and analyzed the data. Now it is time to write. To publish. To tell the world what you have learned
Writing the Empirical Journal Article, Daryl J. Bem, Cornell University, 2003
Salah satu cara untuk mengkomunikasikan hasil-hasil karya ilmiah secara luas adalah dengan melalui tulisan, baik yang berupa suatu laporan
ilmiah maupun tulisan-tulisan dalam majalah ilmiah. Dalam rangka untuk membuat karya tulis ilmiah, penulis harus mematuhi kaidah-kaidah yang
telah disepakati oleh para pakar serta mengikuti alur-alur pemikiran yang konseptual dan prosedural.
Suatu hal yang harus dipegang teguh oleh penulis adalah konsistensi, atau kebulatan hati dalam menuangkan pernyataan-pernyataan
dengan memegang teguh titik pandang tentang suatu hal, dimana terkait didalamnya arti dan makna serta pemakaian suatu istilah dan ketaatan dalam
mengikuti suatu sistem penulisan.
Membuat tulisan ilmiah berarti menulis berdasarkan dan berorientasi kepada pemikiran yang runtut dan telah teruji keabsahannya, sehingga
kebenarannya dapat dipertanggung-jawabkan. Untuk itu penulis harus mempunyai sikap ilmiah dan kemandirian yang konsisten. Bagi penulis
muda sikap ilmiah atau kemandirian ini mempunyai arti : sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap terbuka, sikap obyektif, sikap rela dan tulus ikhlas
menghargai karya orang lain, sikap berani dalam mempertahankan kebenaran dan mempunyai wawasan masa depan.
Menulis secara ilmiah dapat juga dipandang sebagai seni sehingga pengalaman dalam menulis lebih banyak berperan dalam menambah bobot
tulisan. Melalui latihan, penguasaan memilih kata-kata yang tepat dan kemudian disusun dalam bentuk kalimat yang memenuhi kaidah tata bahasa
yang benar, maka ketrampilan menulis akan meningkat, sehingga sikap ilmiah penulis akan semakin berkembang sejalan dengan bertambahnya
pengalaman.
Kelihaian dalam hal tulis menulis ini dapat dipercepat apabila penulis menerapkan dan menguasai prinsip -prinsip menulis karya ilmiah.
Salah satu karya tulis yang bersifat ilmiah adalah laporan ilmiah, yang seringkali dipakai dan digunakan dalam kalangan yang relatif terbatas.
Laporan ilmiah ini dapat menjangkau kalangan yang lebih luas apabila ditulis kembali dan dipublikasi dalam bentuk artikel jurnal ilmiah pada
majalah ilmiah yang merupakan sarana komunikasi antara penulis dengan pembaca
ataupun antara
penulis dengan
lembaga-lembaga yang
menggunakan hasil tulisan tersebut.
3
The primary criteria for good scientific writing are accuracy and clarity. If your article is interesting and written withstyle, fine. But these are
subsidiary virtues. First strive for accuracy and clarity Bem,
2003.
The first step toward clarity is good organization, and the standardized format of a journal article does much of the work for
us. It not only permits readers to read the report from beginning to end, as they would any coherent narrative, but also to scan it for a
quick overview of the study or to locate specific information easily by turning directly to the relevant section. Within that format,
however, it is still helpful to work from an outline of researcher own. This enables researcher to examine the logic of the sequence,
to spot important points that are omitted or misplaced, and to decide how best to divide the labor of presentation between the
introduction and final discussion about which, more later.
The second step toward clarity is to write simply and directly. A journal article tells a straightforward tale of a circumscribed
problem in search of a solution. It is not a novel with subplots, flashbacks, and literary allusions, but a short story with a single
linear narrative line. Let this line stand out in bold relief. Don t make any voice struggle to be heard above the ambient noise of
cluttered writing. You are justifiably proud of your 90th percentile verbal aptitude, but let it nourish your prose, not glut it. Write
simply and directly.
4
BAB II JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI