Akreditasi Jurnal Ilmiah JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

4

BAB II JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

2.1. Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah dapat didefinisikan sebagai bentuk publikasi ilmiah berkala yang memuat hasil kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil pengamatan empirik maupun kajian konseptual, yang bersifat penemuan baru, maupun koreksi, pengembangan, dan penguatan terhadap paradigma, konsep, prinsip, hukum, dan teori yang sudah ada. Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi antar anggota komunitas bidang keilmuan tertentu. Dengan sarana ini, para ilmuwan berinteraksi satu sama lain dan saling mengisi untuk membangun suatu bidang keilmuan. Konsekwensi dari karakteristik yang mengarah pada eklusivitas bidang keilmuan menyebabkan pembaca suatu jurnal ilmiah menjadi relatip terbatas. Keterbatasan pembaca menyebabkan sering penerbitan jurnal ilmiah tidak memiliki kelayakan fiansial. Keberadaan jurnal ilmiah disebabkan kebutuhan nyata masyarakat ilmiah, untuk, a memperoleh kritikan, saran, dan masukan lainnya bagi karyanya, b pengakuan keilmuan dan promosi jabatan, c rujukan terbaru, d ide aktual untuk kajian lanjutan, dan e mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, kesinambungan jurnal ilmiah sangat tergantung pada kuatnya komitmen organisasi profesi dan lembaga perguruan tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah seyogyanya memuat a kumpulan informasi terbaru, b hasil objektif dari sebuah kajian ilmu, dan c rekomendasi. Untuk memperoleh bahan seperti yang dimaksud, maka harus dilakukan langkah- langkah metode ilmiah. Isi jurnal ilmiah seyogyanya adalah hasil penelitian. Walaupun demikian, dimungkinkan pemuatan artikel konseptual dan telaah review. Artikel jurnal ilmiah diharapkan aktual dan berguna meskipun penulisan artikel tersebut telah dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Dengan kata lain tetap dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan. Hasil penelitian ilmiah merupakan sumber artikel jurnal ilmiah. Artikel hasil penelitian merupakan tulisan yang paling sering dimuat dalam jurnal ilmiah. Sehingga ada identifikasi bahwa jurnal ilmiah adalah kumpulan artikel hasil penelitian ilmiah.

2.2. Akreditasi Jurnal Ilmiah

Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian evaluasi mutu dan kelayakan suatu jurnal ilmiah yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar pengelolan jurnal ilmiah. Bentuk penilaian mutu eksternal 5 yang lain adalah penilaian yang berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian status, pemberian lisensi oleh badan tertentu. Ada juga pengumpulan data oleh badan pemerintah bagi tujuan tertentu, dan survei untuk menentukan peringkat ranking suatu kelembagaan. Berbeda dari bentuk penilaian mutu lainnya, akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat dan mereka yang memahami hakekat pengelolaan jurnal ilmiah, sebagai Tim Assessor. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat judgments of informed experts. Bukti-bukti yang diperlukan termasuk publikasi jurnal yang disiapkan oleh pengelolan jurnal ilmiah yang akan diakreditasi yang diverifikasi melalui desk-evaluation para pakar sejawat yang ditunjuk menjadi Tim Assessor. Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi merupakan suatu upaya untuk menilai dan menentukan status kualitas jurnal ilmiah berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai hasil, akreditasi merupakan status mutu jurnal ilmiah yang diumumkan kepada masyarakat. Peningkatan kualitas jurnal ilmiah yang bersumber dari hasil-hasil penelitian melibatkan banyak hal yang harus diperhatikan. Penamaan Jurnal Berkala Ilmiah, Kelembagaan Penerbit dan Penyuntingan merupakan bagian inti dari penilaian suatu jurnal dapat terkareditasi. Bobot penilaian dari masing-masing parameter tidak sama. Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menghindari kegagalan akreditasi adalah memperhatikan kriteria eligibilitas jurnal ilmiah, mencermati butir-butir instrumen akreditasi yang dapat dikendalikan oleh pengelola jurnal dan membangun kerja sama yang baik dengan para penulis agar naskahnya bermutu. Tujuan akreditasi jurnal ilmiah pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kualitas jurnal ilmiah sehingga dapat meningkatkan komunikasi ilmiah di antara para peneliti dan masyarakat pengguna. Sasaran akhir dari komunikasi ini adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pembangunan di Indonesia. Usulan akreditasi Jurnal Ilmiah diajukan oleh Ketua Dewan Redaksi Jurnal Ilmiah dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Jurnal yang diusulkan akreditasinya telah terbit minimal selama 3 tiga tahun berturutan, terhitung mundur mulai tanggal pengajuan akreditasi. 2. Frekuensi penerbitan jurnal ilmiah minimal 2 dua kali dalam satu tahun secara teratur. 3. Jumlah tiras tiap kali penerbitan minimal 300 eksemplar. 4. Diterbitkan Oleh Perguruan Tinggi di bawah Depdiknas, Perguruan Tinggi Kedinasan yang telah mempunyai kerjasama dengan Depdiknas serta Himpunan Profesi.

2.3. Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Jurnal Ilmiah DP3M, 2006