167
dengan mengemukakan alasan-alasan yang cukup kuat, diluar kewenangan dan kekuasaan
Pejabat Pembuat Komitmen antara lain :
a. Pembebasan tanahbangunan, dan atau utilitas, dari penguasaan pihak lain, yang
dilaksanakan oleh penyedia barangjasa; b. Terjadinya Keadaan kahar;
c. Perubahan desain; d. Keterlambatan yang disebabkan oleh
penyedia barangjasa.
25. WAKIL
PENYEDIA JASA
25.1. Penyedia jasa wajib menunjuk personil sebagai
wakilnya yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan dan diberikan wewenang
penuh untuk bertindak atas nama penyedia jasa, serta berdomisili di lokasi pekerjaan.
25.2. Apabila Pejabat Pembuat Komitmen atas
masukkan dari konsultan pengawaspengawas lapangan selaku Pelaksana Pengawasan Teknis
menilai bahwa wakil penyedia jasa tidak sesuai dokumen pemilihan penyedia barangjasa dan
memadai, maka secara tertulis dapat meminta penyedia jasa untuk mengganti dengan
personil lain yang kualifikasi, kemampuan, dan pengalamannya melebihi wakil penyedia jasa
yang diganti, selambat-lambatnya dalam waktu 14 empat belas hari dan wakil penyedia jasa
yang akan diganti harus meninggalkan lapangan selambat-lambatnya dalam waktu 14 empat
belas hari.
26. PENGAWASAN
26.1 Pengawasan pelaksanaan pekerjaan, dilakukan oleh Pengawas LapanganKonsultan Pengawas;
27. KETERLAMBATAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
27.1 Apabila penyerahan pekerjaan tingkat pertama STT – I, dilakukan melampaui batas waktu yang
telah disepakati maka penyedia barangjasa dikenakan denda keterlambatan untuk setiap satu
hari keterlambatan sebesar 1‰ satu permil dari biaya pelaksanaan pekerjaan atau sebesar
Rp........... ...................
27.1. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
terjadi karena keadaan kahar, maka Pasal 27.1. tidak diberlakukan.
28. KONTRAK KRITIS
28.1. Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam periode I rencana fisik pelaksanaan 0 – 70 dari kontrak, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 15 dari rencana;
b. Dalam periode II rencana fisik pelaksanaan 70 - 100 dari kontrak, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 10 dari rencana.
168
28.2. Penanganan kontrak kritis
a. Rapat pembuktian
show cause meetingSCM
1. Pada saat kontrak dinyatakan kritis
Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa,
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2. Dalam SCM Konsultan
PengawasPengawas lapangan selaku Pelaksana Pengawasan Teknis dan
penyedia jasa membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu uji coba pertama
yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat proyek.
3. Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus diselenggarakan
SCM tingkat atasan langsung yang membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu
tertentu uji coba kedua yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan
langsung.
4. Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba kedua, maka harus diselenggarakan SCM
tingkat atasan yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu uji coba ketiga
yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan.
5. Pada setiap uji coba yang gagal, Pejabat Pembuat Komitmen harus menerbitkan
surat peringatan kepada penyedia jasa atas keterlambatan realisasi fisik
pelaksanaan pekerjaan.
6. Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka Pejabat Pembuat Komitmen dapat
menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau memutuskan
kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
b. Kesepakatan tiga pihak 1. Penyedia jasa masih bertanggung jawab
atas seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.
2. Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang
akan menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan penyedia jasa.
3. Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan
169
kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan yang lebih
tinggi dari harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggungjawab
penyedia jasa.
4. Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung.
5. Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar
pembuatan amandemen kontrak.
29. JANGKA WAKTU