DAFTAR PUSTAKA Subjective Well-Being Pada Pasangan Yang Menikah Muda.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, S., Khan, A., Khan, S., & Noushadi, S. (2014). Early Marriage : A Root
of Current Physiological and Psychososial Health Burdens. International
Journal of Endorsing Health Science Research, 2(1), 50-53
Ana, L. K. (2016). MengapaPernikahan Usia Remaja Seharusnya Dilarang.
Kompas.
Diunduh
dari
http://health.kompas.com/read/2016/04/06/180000123/Mengapa.Pernikaha
n.Usia.Remaja.Seharusnya.Dilarang
Creswell, J. W. (2012). Research Design : Pendekatan kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed Edisi Ketiga (Terjemahan oleh Achmad Fawaid). Yogyakarta :
Pustaka Belajar
Daradjat, Z. (2002). Remaja sebagai Anak yang Ada pada Masa Peralihan
Menuju Usia Dewasa . Jakarta: Pradnya Paramita
Diananda, E. (2016). Makna Kebahagiaan dalam Pernikahan pada Remaja Awal
yang
Melakukan
Pernikahan
Siri
di
Kelurahan
Sidodadi
Samarinda.PSIKOBORNEO, 4(2), 416-424
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, Culture, and Subjective
Well-Being: Emotional and Cognitive Evaluations of Life. Annual Review
Psychol, 54, 403-425
Diener, E. (2000). Subjective Well-Being :The Science of Happiness and a
Proposal for a National Index. Journal American Psychologist,55(1), 3443
Diener, E., Lucas, R. E., & Oishii, R. (2005).The Satisfaction with Life
Scale.Journal of Personality Assesment, 49, 71-75
Diener, E., Scollon, C. N., Lucas, R. E. (2003). The evolving concept of
subjectivewell-being: The multifaceted nature of happiness. Journal
(Online), 15, 187–219. Diunduh dari http://www.psych.uiuc.edu
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999).Subjective well-being:
Three Decades of Progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276-302
Docherty, G. (2007). The Effects of Romantic Dissolution on Well
Being.Psychological Bulletin, 127, 276-312
Duhri, M. K. (2016). Sebanyak 22 pasangan di Sragen Melakukan Pernikahan
Dini.Solopos.Diunduh
dari
http://www.solopos.com/2016/08/07/22-
85
86
remaja-sragen-jalani-pernikahan-dini-terbanyak-dipicu-hamil-duluan743173
Duran, S., & Barlas, G. U. (2016).Effectiveness of psychoeducation intervention
on subjective well-being and self compassion of individuals with mental
disabilities.International Journal of Research in Medical Sciences, 4(1),
181-188
Eddington,
N.,
&
Shuman,
R.
(2005).Subjective
well-being
(Happiness).Continuing Psychology Education:6 Continuing Education
Hours
Eid, M., & Diener, E. (2004).Global Judgments of Subjective Well-Being:
Situational Variability and Long-Term Stability. Social Indicators
Research, 65(3), 245-277
Eid, M., & Larsen, R. J. (2008).The Science of Subjective well-being. New York:
The Guilford Pres
Eny.(2013). 7 Riset Menarik Pernikahan, Soal Seks Hingga Hubungan
denganMertua.Detik.com.
Diunduh
dari
http://wolipop.detik.com/read/2013/01/07/074529/2134561/854/7-risetmenarik-pernikahan-soal-seks-hingga-hubungan-dengan-mertua
Fajriyah.,& Laksmiwati, H. (2014). Subjective Well-Being pada Pasangan yang
Menikah karena Hamil.Character . 03(2), 1-9
Fatkhuri. (2011). Pernikahan Dini: Permasalahan, Dampak dan Solusinya dalam
Perspektif Bimbingan Konseling Keluarga Islami (Studi Kasus di Desa
Kluwih Kec. Bandar Kab. Batang tahun 2008-2011).Skripsi. Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang
Frey. (2002). What Can Economists Learn from Happiness Research?. Journal
of Economic Literature, 40: 402-435
Gunarsa, D. (2012). Psikologi Keluarga . Jakarta : PT BPK. Gunung Mulia
Hadikusuma, H. (2007). Hukum Perkawinan Indonesia ; Menurut Perundangan,
Hukum Adat, & Hukum Agama. Bandung: CV. Mandar Maju
Hakim, L. (2004).Buku Pegangan Kuliah : MetodologiPenelitian. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hasan, H. (1988). Mewujudkan Keluarga Bahagia & Sejahtera.Surabaya: CV.
Amin Surabaya
Haughton, J., & Khandker, S. (2006). Handbook on Poverty and Inequality.
Washington DC: World Bank
87
Herbyanti, D. (2009). Kebahagiaan (Happiness) pada Remaja di Daerah
Abrasi.Jurnal Ilmiah Psikologi, 11(2),
Hukumonline. (n.d). Batas Usia Kawin Cegah Pernikahan Dini : Pengaturan
batas umur perkawinan memberi kepastian hukum. Diunduh dari
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt536ced2eafaf5/batas-usiakawin-cegah-pernikahan-dini
Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi Kelima . Jakarta : Penerbit Erlangga
Itares, M. (2015).Fenomena Pernikahan di Usia Muda di Kecamatan Pontianak
Barat Kota Pontianak.Jurnal S-1 Sosiologi, 3(1), 1-16
Joshi, U. (2010). Subjective well-being by Gender.Journal of Economics and
Behavioral Studies, 1(1), 20-26
Julianto, A. P. (2016). Pernikahan Usia Dini Bisa Hambat Laju Ekonomi.
Kompas.
Diunduh
dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/07/20/153639126/pernikaha
n.usia.dini.bisa.hambat.laju.ekonomi
Kasım, B., Cem, U., Mustafa, K., Süleyman, S., İsmail, B., Ubeydullah, D., Yaşar,
T., & Süleyman, G.(2015) Evaluation of the Early Age Married Girls
Applying to Our Department. Open Journal of Pediatrics, 5, 334-338.
Levenson, R. W., Carstensen, L. L., & Gottman, J. M. (1993). Long-Term
Marriage: Age, Gender, and Satisfaction. Psychology and Aging, 8(2),
301-313
Linley, P.A., & Joseph, S. (2004). Positive Psychology in Practice.New Jersey:
John Wiley & Sons. Inc
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2013). Human Development
(Perkembangan Manusia) Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika
Puspitasari, F. (2006). Perkawinan Usia Muda : Faktor-Faktor Pendorong dan
Dampaknya terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi Kasus di Desa
Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya).Skripsi.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
Ratnawati, P. (2014). Keharmonisan Keluarga antara Suami Istri Ditinjau dari
Kematangan Emosi pada Pernikahan Usia Dini. Jurnal Psikologi
Universitas Semarang. 155-165
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmus
88
Soerjono, S. (2004).Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan
Anak. Jakarta: Rineka Cipta
Subhan, Z. (2004).Menuju Keluarga Sakinah. Yogyakarta : Pustaka Pesantren
Surya, M. (2001).Bina keluarga . Semarang: CV Aneka Ilmu
Tawiyah, K., & Dabone.(2014). Effects of Age on Marital Satisfaction of Married
People in Sunyami Municipality.International Journal of Research In
Social Science, 3(8), 48-57
Walgito, B. (2006). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Andi
Ahmed, S., Khan, A., Khan, S., & Noushadi, S. (2014). Early Marriage : A Root
of Current Physiological and Psychososial Health Burdens. International
Journal of Endorsing Health Science Research, 2(1), 50-53
Ana, L. K. (2016). MengapaPernikahan Usia Remaja Seharusnya Dilarang.
Kompas.
Diunduh
dari
http://health.kompas.com/read/2016/04/06/180000123/Mengapa.Pernikaha
n.Usia.Remaja.Seharusnya.Dilarang
Creswell, J. W. (2012). Research Design : Pendekatan kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed Edisi Ketiga (Terjemahan oleh Achmad Fawaid). Yogyakarta :
Pustaka Belajar
Daradjat, Z. (2002). Remaja sebagai Anak yang Ada pada Masa Peralihan
Menuju Usia Dewasa . Jakarta: Pradnya Paramita
Diananda, E. (2016). Makna Kebahagiaan dalam Pernikahan pada Remaja Awal
yang
Melakukan
Pernikahan
Siri
di
Kelurahan
Sidodadi
Samarinda.PSIKOBORNEO, 4(2), 416-424
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, Culture, and Subjective
Well-Being: Emotional and Cognitive Evaluations of Life. Annual Review
Psychol, 54, 403-425
Diener, E. (2000). Subjective Well-Being :The Science of Happiness and a
Proposal for a National Index. Journal American Psychologist,55(1), 3443
Diener, E., Lucas, R. E., & Oishii, R. (2005).The Satisfaction with Life
Scale.Journal of Personality Assesment, 49, 71-75
Diener, E., Scollon, C. N., Lucas, R. E. (2003). The evolving concept of
subjectivewell-being: The multifaceted nature of happiness. Journal
(Online), 15, 187–219. Diunduh dari http://www.psych.uiuc.edu
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999).Subjective well-being:
Three Decades of Progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276-302
Docherty, G. (2007). The Effects of Romantic Dissolution on Well
Being.Psychological Bulletin, 127, 276-312
Duhri, M. K. (2016). Sebanyak 22 pasangan di Sragen Melakukan Pernikahan
Dini.Solopos.Diunduh
dari
http://www.solopos.com/2016/08/07/22-
85
86
remaja-sragen-jalani-pernikahan-dini-terbanyak-dipicu-hamil-duluan743173
Duran, S., & Barlas, G. U. (2016).Effectiveness of psychoeducation intervention
on subjective well-being and self compassion of individuals with mental
disabilities.International Journal of Research in Medical Sciences, 4(1),
181-188
Eddington,
N.,
&
Shuman,
R.
(2005).Subjective
well-being
(Happiness).Continuing Psychology Education:6 Continuing Education
Hours
Eid, M., & Diener, E. (2004).Global Judgments of Subjective Well-Being:
Situational Variability and Long-Term Stability. Social Indicators
Research, 65(3), 245-277
Eid, M., & Larsen, R. J. (2008).The Science of Subjective well-being. New York:
The Guilford Pres
Eny.(2013). 7 Riset Menarik Pernikahan, Soal Seks Hingga Hubungan
denganMertua.Detik.com.
Diunduh
dari
http://wolipop.detik.com/read/2013/01/07/074529/2134561/854/7-risetmenarik-pernikahan-soal-seks-hingga-hubungan-dengan-mertua
Fajriyah.,& Laksmiwati, H. (2014). Subjective Well-Being pada Pasangan yang
Menikah karena Hamil.Character . 03(2), 1-9
Fatkhuri. (2011). Pernikahan Dini: Permasalahan, Dampak dan Solusinya dalam
Perspektif Bimbingan Konseling Keluarga Islami (Studi Kasus di Desa
Kluwih Kec. Bandar Kab. Batang tahun 2008-2011).Skripsi. Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang
Frey. (2002). What Can Economists Learn from Happiness Research?. Journal
of Economic Literature, 40: 402-435
Gunarsa, D. (2012). Psikologi Keluarga . Jakarta : PT BPK. Gunung Mulia
Hadikusuma, H. (2007). Hukum Perkawinan Indonesia ; Menurut Perundangan,
Hukum Adat, & Hukum Agama. Bandung: CV. Mandar Maju
Hakim, L. (2004).Buku Pegangan Kuliah : MetodologiPenelitian. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hasan, H. (1988). Mewujudkan Keluarga Bahagia & Sejahtera.Surabaya: CV.
Amin Surabaya
Haughton, J., & Khandker, S. (2006). Handbook on Poverty and Inequality.
Washington DC: World Bank
87
Herbyanti, D. (2009). Kebahagiaan (Happiness) pada Remaja di Daerah
Abrasi.Jurnal Ilmiah Psikologi, 11(2),
Hukumonline. (n.d). Batas Usia Kawin Cegah Pernikahan Dini : Pengaturan
batas umur perkawinan memberi kepastian hukum. Diunduh dari
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt536ced2eafaf5/batas-usiakawin-cegah-pernikahan-dini
Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi Kelima . Jakarta : Penerbit Erlangga
Itares, M. (2015).Fenomena Pernikahan di Usia Muda di Kecamatan Pontianak
Barat Kota Pontianak.Jurnal S-1 Sosiologi, 3(1), 1-16
Joshi, U. (2010). Subjective well-being by Gender.Journal of Economics and
Behavioral Studies, 1(1), 20-26
Julianto, A. P. (2016). Pernikahan Usia Dini Bisa Hambat Laju Ekonomi.
Kompas.
Diunduh
dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/07/20/153639126/pernikaha
n.usia.dini.bisa.hambat.laju.ekonomi
Kasım, B., Cem, U., Mustafa, K., Süleyman, S., İsmail, B., Ubeydullah, D., Yaşar,
T., & Süleyman, G.(2015) Evaluation of the Early Age Married Girls
Applying to Our Department. Open Journal of Pediatrics, 5, 334-338.
Levenson, R. W., Carstensen, L. L., & Gottman, J. M. (1993). Long-Term
Marriage: Age, Gender, and Satisfaction. Psychology and Aging, 8(2),
301-313
Linley, P.A., & Joseph, S. (2004). Positive Psychology in Practice.New Jersey:
John Wiley & Sons. Inc
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2013). Human Development
(Perkembangan Manusia) Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika
Puspitasari, F. (2006). Perkawinan Usia Muda : Faktor-Faktor Pendorong dan
Dampaknya terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi Kasus di Desa
Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya).Skripsi.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
Ratnawati, P. (2014). Keharmonisan Keluarga antara Suami Istri Ditinjau dari
Kematangan Emosi pada Pernikahan Usia Dini. Jurnal Psikologi
Universitas Semarang. 155-165
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmus
88
Soerjono, S. (2004).Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan
Anak. Jakarta: Rineka Cipta
Subhan, Z. (2004).Menuju Keluarga Sakinah. Yogyakarta : Pustaka Pesantren
Surya, M. (2001).Bina keluarga . Semarang: CV Aneka Ilmu
Tawiyah, K., & Dabone.(2014). Effects of Age on Marital Satisfaction of Married
People in Sunyami Municipality.International Journal of Research In
Social Science, 3(8), 48-57
Walgito, B. (2006). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Andi