Performa Sapi Peranakan Ongole (PO) Betina terhadap Pemberian Pakan Berbasis Jerami Padi yang Diperbaiki dengan Teknologi Suplementasi di Kabupaten Rembang

ABSTRACT
Improving Rice Straw Feeding with Supplementation Technology on
Performance of Female Peranakan Ongole (PO)
Cattles in Rembang Regency
Kautsar, A., Komariah and A. S. Tjakradidjaja
Beef cattle fattening and breeding are the main programs done by people in
Rembang Regency in the Province of Middle Java. Peranakan Ongole (PO) cattle is a
local beef cattle that is usually kept by people in Rembang Regency. Rice straw and
rice bran are usually used as feeds by the farmers, especially during dry season.
Supplementation to this kind of diet is aimed at increasing the female PO cattle
performance. Therefore, the objective of this experiment is to study the effect of rice
straw supplementation on production performance. This experiment was conducted
in Rembang Regency for 40 days using 16 female PO cattles with 4 treatments and 4
blocks. Treatments were R1 = 100% rice straw, R2 = R1 + 2 kg rice bran, R3 = R2 +
0.4 kg nutrient enriched supplement (SKN) and R4 = complete ration consisting of
rice straw, rice bran and SKN. The variables observed were dry matter intake,
average daily gain and body size measurements with its average daily growths (body
length, chest girth, wither height, chest width and chest depth). All data were
collected and analyzed by analysis of variance with randomized block design. The
results of this study showed that rice straw supplementation affected dry matter
intake (P 14% dan

TDN (Total Digestible Nutrient) sebesar 65-70%. SKN diberikan sebanyak 0,4 kg
atau 400 gram atas dasar pertimbangan ekonomis.
Ransum komplit pada penelitian ini tersusun atas 40% jerami padi dan 60%
konsentrat (8,5% tepung ikan, 30,5% dedak padi, 5,7% tepung daun singkong, 3%
tepung daun lamtoro, 0,3% tepung daun turi, 10% molases, 1% campuran mineral
dan 1% minyak kelapa). Konsentrat pada ransum komplit ini berbentuk tepung
dengan warna coklat kehijauan (Gambar 4b). Konsentrat pada ransum komplit ini
memiliki kadar PK sebesar 15,17% dan SK sebesar 22,83% (Tabel 3). Target
penyusunan ransum komplit ini adalah memiliki PK > 11% dan TDN > 60%.

18

(a)
Gambar 4.

(b)

Bahan Pakan yang Digunakan, (a) Suplemen Kaya Nutrien, (b)
Konsentrat pada R4


R1 merupakan kontrol dalam penelitian ini, jerami padi digunakan karena
bahan pakan ini sangat melimpah di daerah peternakan tersebut. R2 merupakan
ransum yang biasa digunakan peternak. R3 diberikan ke ternak percobaan untuk
mengetahui pengaruh suplementasi protein terhadap ransum yang biasa digunakan
oleh peternak. R4 digunakan sebagai kontrol positif yaitu berupa ransum komplit
yang diformulasikan sehingga memenuhi kebutuhan ternak. Kandungan nutrien pada
pakan perlakuan dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 4.
Tabel 4. Kandungan Nutrien Pakan Perlakuan (%)*
Kandungan
Nutrien

Perlakuan
R1

R2

R3

R4


BK (%)

37,99

50,44

52,05

60,44

Abu (% BK)

17,40

17,19

17,08

18,75


PK (% BK)

4,21

5,92

6,48

11,80

LK (% BK)

1,44

2,48

2,71

3,52


SK (% BK)

32,50

31,02

30,44

25,80

Beta-N (% BK)

44,45

43,39

43,30

40,12


TDN 1) (% BK)

59,57

57,29

57,87

48,53

Ca (% BK)

0,42

0,30

0,41

2,65


P (% BK)

0,28

0,54

0,52

0,29

Keterangan : *Perhitungan berdasarkan data Sutardi (1980) dan hasil analisis Laboratorium Nutrisi
Ternak Perah (2011)
1)
Perhitungan TDN (Total Digestible Nutrient) berdasarkan Sutardi (1980)
TDN (% BK) =
100%
PKt = Protein Kasar tercerna; SKt = Serat Kasar tercerna; LKt = Lemak Kasar tercerna
Beta-Nt = Bahan ekstrak tanpa nitrogen tercerna
BK = Bahan Kering; PK = Protein Kasar; LK = Lemak Kasar; SK = Serat Kasar
Beta-N (Bahan ekstrak tanpa nitrogen) = 100% - (kadar Abu + PK + SK + LK)

R1= 100% jerami padi; R2= R1 + 2 kg dedak padi
R3= R2 + 0,4 kg SKN; R4= ransum komplit

19

Konsumsi Bahan Kering
Menurut Parakkasi (1999), konsumsi adalah faktor esensial yang merupakan
dasar untuk hidup dan produksi. Kemampuan sapi mengkonsumsi pakan sangat
terbatas. Keterbatasan itu dipengaruhi oleh keadaan fisiologis ternak, keadaan pakan
dan faktor luar, seperti suhu dan kelembaban udara.
Tabel 5. Rataan Konsumsi Bahan Kering (kg/ekor/hari)
Kelompok

Perlakuan
R1

R2

R3


R4

K1

3,74

4,60

4,96

7,28

K2

4,20

4,49

4,37


6,17

K3

2,92

4,26

4,64

5,79

K4

3,24

4,31

5,08


5,13

Rataan
Simpangan
Baku

3,52a

4,42ab

4,76b

6,09c

0,56

0,16

0,32

0,90

Keterangan : Superskrip yang berbeda menunjukkan hasil sangat beda nyata (P