Pengolahan Jerami Jagung terhadap Kecernaan Pakan pada Ternak Sapi Peranakan Ongole

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kabupaten Langkat khususnya di Desa Telaga Jernih Dusun Kota Lama
Kecamatan Secanggang merupakan salah satu Kabupaten penghasil jagung dan ternak
sapi terbanyak di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini meproduksi jagung 163.399
ton/tahun pada luas 23.399 ha. dan Populasi sapi 160.821 ekor (Badan Pusat Statistik
Kabupaten Langkat, 2013). Kecamatan Secanggang sebagai salah satu kecamatan di
Kabupaten Langkat yang berada didaerah Langkat hilir, letaknya diapit oleh 3 kecamatan,
1 selat malaka serta 1 Kabupaten. Di sebelah utara berbatasan dengan selat malaka, di
sebelah selatan dengan Kecamatan Stabat, di sebelah barat dengan kecamatan hinai dan
tanjung pura, serta di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Deliserdang. Letak
astronominya antara 03 0 46’17” dan 03 0 57’30” lintang utara serta 98 0 27’45” dan 98 0
39’40” bujur timur. Luas wilayah Kecamatan Secanggang 231,19 km 2 atau 3,69 persen
dari luas Kabupaten Langkat. Hal inilah yang membuat para peternak menggunakan
limbah pertanian jerami jagung sebagai alternatif pakan utama bagi ternak.

Jerami jagung merupakan sisa dari tanaman jagung dikurangi akar setelah
buahnya dipanen. Potensi jerami jagung sangat besar seiring dengan kebutuhan
jagung yang tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk mengganti penggunaan rumput
lapangan secara penuh yang tidak dapat tersedia dalam jumlah yang besar dan

stabil serta memerlukan waktu dan biaya yang banyak untuk memperolehnya.
Kendala utama dari pemanfaatan jerami jagung adalah kandungan serat kasar
tinggi dan protein serta kecernaan yang rendah. Selain itu, ketersediaan jerami jagung
tidak dapat diperoleh setiap hari. Jerami jagung akan melimpah pada saat musim panen
dan sulit didapatkan pada musim tanam. Jerami jagung yang telah lama dipanen juga

Universitas Sumatera Utara

akan mengalami penurunan kualitas. Untuk itu, perlu adanya upaya peningkatan kualitas
jerami jagung dengan melakukan pengolahan agar pemanfaatan dari jerami jagung dapat
dimaksimalkan serta ketersediaannya dapat selalu diperoleh.

Pengolahan pakan merupakan suatu kegiatan untuk mengubah pakan
tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan. Bahan pakan
baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan mengalami peningkatan
kualitas bahan dan palatabilitasnya. Efisiensi pengolahan juga perlu diperhatikan
agar tujuan dari penggunaanya dapat tercapai. Ada empat cara pengolahan bahan
pakan yaitu secara mekanik, fisik, kimiawi, dan biologis. Umumnya, olahan
jerami yang dihasilkan berupa silase, amoniasi dan fermentasi. Menurut
Sumarsih


(2006),

pengolahan

bahan

pakan

dapat

meningkatkan

dan

mempertahankan kualitas bahan pakan tersebut. Akan tetapi, efisiensi
pengolahannya juga perlu diperhatikan seperti waktu pembuatan, biaya, tenaga
kerja serta ketersediaannya dapat dipenuhi dalam waktu yang panjang yang
nantinya juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak.
Atas dasar inilah maka perlu diadakan penelitian untuk menguji berbagai olahan

jerami jagung yang diolah dengan metode silase, amoniasi dan fermentasi yang
menggunakan starbio terhadap tingkat kecernaan pakan pada ternak ruminansia.
Tujuan Penelitian

Menguji pengaruh berbagai olahan jerami jagung yang diolah dengan
metode silase, amoniasi dan fermentasi yang menggunakan starbio terhadap
kecernaan bahan kering dan bahan organi ternak sapi Peranakan Ongole.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi masyarakat petani, peternak,
dan pemerintah dalam menyediakan dan peningkatkan mutu kualitas bahan pakan ternak.

Universitas Sumatera Utara

Sebagai upaya alternatif dalam pemanfaatan limbah pertanian serta sebagai persyaratan
untuk menempuh gelar sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.

Hipotesis Penelitian
Pemberian jenis olahan jerami jagung yang diolah dengan metode silase,
amoniasi dan


fermentasi yang menggunakan starbio berpengaruh terhadap tingkat

kecernaan bahan kering dan bahan organik pada ternak sapi Peranakan Ongole.

Universitas Sumatera Utara