regangan geser pada permukaan poros. Definisi yang sama berlaku untuk setiap titik pada batang poros tersebut, dapat ditunjukkan pada gambar 2.14 :
Gambar 2.14. Regangan Geser
2.5 Persamaan Tegangan Pada Sistem Perpipaan
Persamaan tegangan pada sistem perpipaan merupakan persamaan yang dapat diturunkan dari persamaan untuk tegangan
�
1,2
yang sesuai dengan aplikasi tersebut. Pada dasarnya persamaan tegangan yang dihasilkan pada tiap kondisi
yang berbeda diperoleh dari persamaan untuk tegangan utama, yang membedakan persamaan tegangan pada tiap-tiap kondisi itu adalah tegangan
terhadap sumbu x dan tegangan terhadap sumbu y. Pada kondisi bending tegangan terhadap sumbu x tidak berlaku atau diabaikan dengan sudut pembentuk
�
dengan nilai 90 derajat. Lit. Timosenko hal 43 .
�
1,2
= �
�
�
+ �
�
2 � ± ��
�
�
− �
�
2 �
2
+ �
�� 2
Dimana �
�
dan �
��
pada kondisi lentur pada sistem penumpu akan berubah menjadi persamaan yang sesuai dengan keadaan dari bentuk beam yang dalam
hal ini berbentuk pipa dimana tidak terjadi tegangan dalam arah sumbu x �
�
= 0.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
�
�
= 0 �
�
=
� � � �
�
��
=
� �
Dimana : M = momen bending
C = jari-jari terluar pipa I = Momen inersia penampang
V = Gaya Geser A = Luas penampang
Sehingga akan diperoleh persamaan untuk tegangan lentur pada sistem penumpu yaitu :
�
1,2
= �
�
�
+ �
�
2 � ± ��
�
�
− �
�
2 �
2
+ �
�� 2
�
1,2
= �
0 + �
�
2 � ± ��
− �
�
2 �
2
+ �
�� 2
�
1,2
= �
�
2 ±
�� �
�
2 �
2
+ �
�� 2
�
1
= �
�
2 +
�� �
�
2 �
2
+ �
�� 2
�
2
= �
�
2 − ��
�
�
2 �
2
+ �
�� 2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
Bab ini berisikan metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada skripsi ini. Secara umum metodologi yang digunakan dalam
skripsi ini yaitu: Analisa perhitungan tegangan pipa dengan menggunakan software CAESAR II 5.10, lalu kemudian divalidasi antara perhitungan secara
teoritis dan perhitungan menggunakan software CAESAR II 5.10. Hasil dari analisa software akan ditampilkan pada bab IV.
Dalam skripsi ini dilakukan studi kasus perhitungan tegangan pada sebuah sistem perpipaan untuk menentukan aman atau tidaknya sebuah sistem perpipaan
yang dirancang menggunakan data-data yang didapat dari Perusahaan Perkebunan di Tebing Tinggi yang telah disesuaikan dengan standar perpipaan yang ada yaitu
ASME B1.31, dimana data yang diperoleh dapat dilihat pada table 3.1 dan 3.2.
3.2. Studi Kasus
3.2.1. Spesifikasi Pipa
Adapun spesifikasi pipa yang digunakan dalam skripsi ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Pipa
NO. Spesifikasi Pipa
1. Panjang Pipa
75 meter 2.
Schedule Pipa 40
3. Densitas Pipa
0.00785 kg �
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA