Perhitungan tegangan pipa menggunakan Software Perhitungan tegangan dengan menggunakan teori

menggunakan software Caesar v II.510 memiliki persen galat yang kecil, sehingga dapat dinyatakan bahwa pendekatan dengan menggunakan software Caesar v II.5.10 dapat memenuhi kaidah dari perhitungan teori. Untuk membuktikannya dapat dilihat pada perhitungan berikut ini.

4.3.1 Validasi Perhitungan Tegangan Pada Pipa Tegak

Pada perhitungan pipa tegak ini gaya yang bekerja adalah gaya berat yang diperoleh dari berat pipa. Dalam hal ini perlu dilakukan analisa untuk mengetahui letak dan besar tegangan yang terjadi pada kondisi mendatar.

4.3.1.1 Perhitungan tegangan pipa menggunakan Software

Pada kondisi ini pipa di desain dengan menggunakan software dan kemudian dihitung dengan analisa software dan didapatkanlah nilai tegangan axialnya. Gambar .4.17 kondisi pipa tegak yang di tumpu Nilai pembebanan yang di input adalah berat pipa persatuan panjang. yang dapat dilihat pada perhitungn berat untuk pipa. Pada kondisi ini panjang pipa tegak adalah 3 meter dan pipa mendatar 0,4 meter. Sehingga akan diperoleh nilai tegangan untuk pipa pada kondisi tegak dengan pembebanan seragam, Setelah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA software melakukan analisa, maka didapatkanlah nilai tegangan dalam bentuk data seperti berikut : Piping Code: B31.3 = B31.3 -2006, May 31, 2007 CODE STRESS CHECK PASSED : LOADCASE 2 SUS U1 Highest Stresses: kPa CodeStress Ratio : 0.2 Node 20 Code Stress: 210.9 Allowable: 137892.0 Axial Stress: 210.9 Node 20 Bending Stress: 139.5 Node 19 Torsion Stress: 0.0 Node 10 Hoop Stress: 0.0 Node 19 3D Max Intensity: 210.9 Node 20 Tabel 4.1 hasil simulasi tegangan pipa vertikal NODE Bending Stress KPa Torsion Stress KPa SIF In Plane SIF Out Plane Code Stress KPa Allowable Stress KPa Ratio Piping Code 10 133.3 0.0 1.000 1.000 133.3 137892.0 0.1 B31.3 19 139.5 -0.0 2.439 2.032 158.0 137892.0 0.1 B31.3 19 139.5 0.0 2.439 2.032 158.0 137892.0 0.1 B31.3 20 0.0 0.0 2.439 2.032 44.9 137892.0 0.0 B31.3 20 0.0 -0.0 1.000 1.000 210.9 137892.0 0.2 B31.3 30 0.0 0.0 1.000 1.000 117.4 137892.0 0.1 B31.3 30 0.0 0.0 1.000 1.000 117.4 137892.0 0.1 B31.3 40 0.0 0.0 1.000 1.000 0.0 137892.0 0.0 B31.3 Dari data tersebut kita dapat melihat hasil perhitungan tegangan axial yang digunakan dengan metode analisa software sebelumnya, nilai tegangan axial tersebut adalah 210,9 kPa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3.1.2 Perhitungan tegangan dengan menggunakan teori

Untuk membuktikan perhitungan dengan menggunakan software terhadap perhitungan teoritis ,maka akan digunakan teori tegangan aksial pada pipa yang berdiri tegak pada penumpu. Perhitungan yang dilakukan dengan menitik beratkan perhitungan pada node yang terletak pada bagian bawah pipa tegak yaitu terletak pada node 20. Untuk mempermudah perhitungan secara teori maka akan digambarkan skets pipa pada kondisi tegak pada batasan masalah tersebut, yang terlihat pada gambar 4.18. Gambar 4.18 kondisi pipa tegak Dari data diketahui bahwa : � = � 1 Berat Pipa � = 424,091 �� Sedangkan untuk luasan pipa adalah : � � = � 4 Do² − Di² F 2m UNIVERSITAS SUMATERA UTARA = � 4 21,90750 ² - 20,2717 ² = 0,006 m Sehingga tegangan yang diterima oleh pipa pada kondisi vertikal adalah tegangan dari gaya aksial atau gaya yang diterima dari berat pipa. 2 Panjang pipa vertikal adalah 3 meter, maka berat pipa keseluruhan untuk pipa vertikal adalah : ����� = 3 � � 424,091 � � ����� ���� ����� ���� ����� = 424,0913 untuk node 20-30 = 1272,273 N Sehingga : � � = � � � � � = ����� � � � � = 1272,273 N 0,006 � 2 � � = 212,05 ��� Maka tegangan aksial teoritis yang diterima pipa pada kondisi tegak yang diterima oleh node 20 adalah 212,05 ���. Validasi Perhitungan Teoritis dengan Perhitungan CAESAR II 5.10 : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ���������� ����� = ����� ����� − ����� �������� ����� ����� �100 ���������� ����� = 212,05 − 210,9 212,05 �100 ���������� ����� = 0,5

4.3.2. Validasi Perhitungan Tegangan Pada Pipa Mendatar Anchor