Gonore IGNS Infeksi Genital Non-Spesifik Sipilis Herpes Simpleks

adalah tingkat pendidikan rendah tidak bersekolah atau hingga SD yaitu sebanyak 121 orang 52,6. Gambaran IMS berdasarkan status pekerjaan pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden yang bekerja, lebih banyak mengidap IMS yaitu 36 orang 53,7, sedangkan jumlah responden yang tidak bekerja adalah 31 orang 46,3. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rosyati 2001 dan Jazan 2003 yang juga menyatakan bahwa pengidap IMS lebih banyak yang bekerja daripada yang tidak bekerja. Menurut asumsi peneliti, hal ini mungkin terjadi karena responden yang bekerja memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berada di luar lingkungan keluarga, bepergian keluar kota atau luar negeri dan memiliki pergaulan yang lebih luas, sehingga lebih gampang terpapar oleh faktor-faktor resiko penularan IMS. IMS juga lebih banyak terjadi pada responden yang telah menikah yaitu sebanyak 40 orang 59,7 sedangkan responden yang belum menikah adalah sebanyak 27 orang 40,3 seperti yang terdapat pada tabel 5.6. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mamahit 2000 yang juga menyatakan pengidap IMS lebih banyak yang telah menikah daripada yang belum menikah. Dengan melakukan tabulasi silang, gambaran masing-masing jenis Infeksi Menular Seksual IMS pada penelitian ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.2.1. Gonore

Dalam penelitian ini, ditemukan 19 orang responden yang mengidap gonore. Karakteristik dari IMS ini adalah, gonore ditemukan sebanyak 15 kasus pada responden laki-laki dan 4 kasus pada wanita. Gonore adalah jenis IMS yang paling banyak ditemukan pada responden laki-laki dalam penelitian ini. Gonore paling banyak ditemukan pada responden dengan tingkat pendidikan terakhir sedang hingga SMP atau SMA yaitu sebanyak 13 kasus. Terdapat 12 responden yang bekerja dan 7 responden yang tidak bekerja pada jenis IMS ini. Gonore paling banyak ditemukan pada responden dengan kelompok usia 30-34 tahun. Gonore merupakan jenis IMS Universitas Sumatera Utara yang paling banyak ditemukan pada responden yang sudah menikah yaitu sebanyak 14 kasus.

5.2.2. IGNS Infeksi Genital Non-Spesifik

Dalam penelitian ini, ditemukan 3 kasus IGNS, yang terdiri dari 2 orang responden laki-laki dan 1 orang responden perempuan. Ketiga responden tersebut memiliki tingkat pendidikan terakhir sedang hingga SMP atau SMA, 2 diantaranya bekerja dan selebihnya tidak bekerja. Responden paling banyak didapati pada kelompok usia 30-34 tahun yaitu sebanyak 2 orang. Ketiga responden pada penelitian ini didapati telah menikah.

5.2.3. Sipilis

Pada penelitian ini, didapatkan 5 kasus sipilis yang terdiri dari 3 orang responden laki-laki dan 2 orang responden perempuan. Kasus sipilis paling banyak ditemukan pada responden dengan tingkat pendidikan terakhir sedang hingga SMP atau SMA yaitu sebanyak 4 kasus. IMS jenis ini lebih banyak ditemukan pada responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak 3 kasus bila dibandingkan dengan responden yang bekerja yaitu sebanyak 2 kasus. Responden pengidap sipilis paling banyak ditemukan pada kelompok usia 25-29 tahun yaitu sebanyak 2 kasus dan ditemukan lebih banyak pada responden yang telah menikah, yaitu sebanyak 3 kasus.

5.2.4. Herpes Simpleks

Pada penelitian ini, didapatkan 2 kasus herpes simpleks yang terdiri dari 1 orang responden laki-laki dan 1 orang responden perempuan. Kedua responden didapati memiliki tingkat pendidikan terakhir sedang hingga SMP atau SMA. Didapati 1 orang responden yang bekerja dan 1 orang responden yang tidak bekerja. Salah seorang responden termasuk dalam kelompok usia 25-29 tahun dan seorang Universitas Sumatera Utara responden lainnya termasuk dalam kelompok usia 30-34 tahun. Kedua responden pada penelitian ini didapati belum menikah.

5.2.5. Kondiloma Akuminata