Metode Penelitian. 2 Rumusan Masalah

9 berkaitan dengan penelitian penulis karena sama halnya dengan Museum Negeri Propinsi Jambi yang berusaha melakukan berbagai kegiatan untuk dapat memberikan pengenalan berbagai kebudayaan ataupun benda-benda sejarah yang sebagian besar belum banyak diketahui oleh masyarakat. Skripsi lain yang penulis gunakan adalah skripsi Krisman Turnip sebagai tinjauan pustaka. Dalam skripsinya “Museum Bukit Barisan Medan dan Manfaatnya Bagi Masyarakat 1971-1996”, memaparkan bahwa museum dapat memperkuat rasa nasionalisme melalui pameran benda-benda koleksi seperti peninggalan masa revolusi fisik di Sumatera Utara pada tahun 1945-1949. Melalui pameran yang ada dalam museum masyarakat diajak untuk dapat merasakan pada masa itu. Hal ini tidak jauh berbeda dengan penelitan penulis mengenai Museum Negeri Provinsi Jambi yang ingin mengenalkan berbagai peninggalan masa lalu kepada masyarakat khususnya kebudayaan masyarakat Jambi sehingga kesadaran untuk mencintai kebudayaan daerah semakin tinggi.

1.5 Metode Penelitian.

Dalam menuliskan sebuah peristiwa bersejarah yang dituangkan ke dalam historiografi, maka harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah dimaksudkan untuk merekontruksi kejadian masa lampau guna mendapatkan suatu karya yang mempunyai nilai. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kitis rekaman peninggalan masa lampau. 7 1. Heuristik merupakan tahap awal yang dilalukan untuk mencari sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam tahap heuristik sumber data penulis Tahap- tahap yang dilakukan dalam penelitian sejarah antara lain: 7 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: IU Press, hlm. 32 Universitas Sumatera Utara 10 dapatkan melalui dua cara, yaitu studi lapangan field research dan studi kepustakaan library research. Data dari hasil studi lapangan penulis peroleh melalui wawancara dengan berbagai informan yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian lapangan, penulis menggunakan metode wawancara yang terbuka. Studi kepustakaan penulis peroleh melalui berbagai buku dan dokumen yang penulis dapatkan dari Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan Perpustakaan Museum Negeri Jambi. Sumber-sumber tertulis yang berhasil dikumpulkan misalnya Koleksi Master Piace Museum Negeri Jambi karya Nurlailini, Seni Kerajinan Batik Indonesia karya Susanto Sewan, Motif Hias Batik Tradisional Jambi karya Edi Soekarno,Pembakuan Rencana Induk Permuseuman di Indonesia karya Bambang Soemadio, Pembangunan Permuseuman di Indonesia karya Luthfi Asiarto Pedoman Penalaran Tentang Metode dan Teknik Penyajian Bimbingan edukatif di Museum karya Van Ger Wengen, Kain Songket karya Suwati Kartiwa, dan buku Mengenal Museum Negeri Propinsi Jambi, disamping itu terdapat juga buku nlaporan dari pemerintahan daerah Jambi seperti misalnya Pakaian Adat Tradisional Daerah Propinsi Jambi, Seni Hias Pakaian Wanita dan Pakaian Pengantin Jambi yang berasal dari proyek pengembangan kesenian Jambi. Di samping sumber tulisan tersebut di atas, penulis juga akan melakukan pengumpulan sumber-sumber lisan. Sumber-sumber lisan diperoleh melalui teknik wawancara. Adapun informan yang terpilih antara lain yaitu dengan Eny Suhartaty yang menjabat Kepala Museum Negeri Propinsi Jambi yang sudah ahli mengelola bagian permuseuman, juga dengan Masgia yang menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan dan Publikasi yang telah bekerja selama kurang lebih 20 tahun di museum ini. Teknik wawancara yang Universitas Sumatera Utara 11 dilakukan dengan menggunakan interview guide. Interview guide berguna untuk mengarahkan wawancara kepada sasaran penelitian. 2. Kritik, merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mencari nilai kebenaran sumber sehingga dapat menjadi penelitian yang objektif. Dalam tahap ini sumber- sumber yang telah terkumpul dilakukan kritik, baik itu kritik internal maupun kritik eksternal. Kritik internal merupakan kritik yang dilakukan untuk mencari kesesuaian data dengan permasalahan yang diteliti, sedangkan kritik eksternal merupakan kritik yang mencari kebenaran sumber pustaka yang diambil oleh peneliti maupun fakta yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan terhadap informan. 3. Interpretasi, yaitu tahap peneliti berusaha untuk menuangkan berbagai ide pemikirannya yang diperoleh melalui sumber primer ataupun skunder, sehingga diharapkan sumber tersebut menjadi data yang objektif. 4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah. Dalam tahap ini peneliti menuliskan hasil penelitiannya secara kronologis dan sistematis. Universitas Sumatera Utara 12

BAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI