Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Lanjutan hasil estimasi metode Asaoka  f dan pengamatan langsung dilapangan S f 14 SP14 0.80 76 44 15 SP15 0.70 45.4 32 16 SP16 0.70 57 27 17 SP17 0.80 56 30 18 SP18 0.70 48 23 19 SP19 0.65 67 34 20 SP20 0.80 60 18 21 SP21 0.90 98 69 22 SP22 1.00 54 26 23 SP24 1.60 72 26 24 SP25 1.80 132 65 25 SP26 1.60 88.6 38 26 SP27 1.40 49 13 27 SP28 0.80 48 18 28 SP29 1.20 79 47 29 SP30 0.30 64 45 30 SP31 0.50 62 36 31 SP32 0.50 70 32 32 SP33 0.50 70 40 33 SP34 0.50 70 41 34 SP35 0.50 72 43 35 SP36 0.76 74 51 36 SP37 0.80 58 52 37 SP38 0.90 58 46 38 SP39 0.80 72 59 39 SP40 0.90 80 57 40 SP41 0.90 64 54 41 SP42 0.80 87 64 42 SP43 0.80 86 51 43 SP44 1.00 68 60 Tabel 4.4 Lanjutan hasil estimasi metode Asaoka  f dan pengamatan langsung dilapangan S f 44 SP45 0.90 74 40 45 SP46 1.00 74 48 46 SP47 1.00 56 35 47 SP48 0.30 70 50 48 SP49 0.78 46 22 49 SP50 0.70 68 47 50 SP51 0.70 72 43 51 SP52 0.70 56 26 Setelah didapatkan semua nilai  f dan S f kemudian diplot dala grafik tinggi timbunan dengan besar penurunan akhir untuk melakukan analisis seperti Gambar 4.6.

B. Pembahasan

Dari hubungan penurunan dengan tinggi timbunan pada Gambar 4.6 menujukan bahwa penurunan akhir dari hasil pengamatan lapangan lebih kecil dibandingkan dengan hasil estimasi penurunan akhir menurut asaoka. Hal ini dapat dilihat dari hasil persamaan yang dihubungkan dengan garis tradeline yang linier Gambar 4.6 Grafik hubungan penurunan dengan tinggi timbunan dari SP1-SP50. Jadi dari hasil grafik tersebut menjelaskan bahwa penurunan yang terjadi hampir sebanding dengan tinggi timbunan, hal ini dapat diartikan semakin tinggi timbunan dalam meter maka penurunan yang terjadai semakin besar dalam melimeter. Hasil akhir penurunan yang ditujukan oleh data lapangan sebesar nilai S f, dimana nilai tersebut dinyatakan dalam S f = 72,10 x H f sedangkan hasil akhir penurunan dari estimasi asaoka dinyatakan dalam  f = 91,66 x H f dimana H f merupakan tinggi timbunan. Untuk mengetahui seberpa besar perbedaan nilai S f yang terkoreksi oleh nilai  f maka dibuat grafik hubungan s f dengan  f seperti pada Gambar 4.7