Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN

18 Gambar 3.2 Potongan melintang jalan sta 274+600 sumber; P.T. Waskita Kontraktor 19 Gambar 3.3 Potongan melintang jalan sta 274+900 sumber; P.T. Waskita Kontraktor 20 Gambar 3.3 Potongan melintang jalan sta 276+800 sumber; P.T. Waskita Kontraktor Pemasangan PVD pada proyek ini dipasang sedalam ±15 m dengan pola pemasangan segitiga dengan jarak antar PVD lainnya sebesar 1,5 m denah pemasangannya seperti gambar berikut: Gambar 3.5. Denah Pemasangan PVD Sumber: P.T. Waskita Kontraktor

B. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dari data sekunder P.T. Waskita Kontrktor. Data meliputi tinggi timbunan, data penurunan settlement plate dan data gambar denah lokasi pengambilan sample. Jumlah data yang digunakan sebanyak 52 sample khusus untuk akses rencana jalan utama, adapun data yang didapatkan antara lain data tinggi timbunan, dan data settlement plate kemudian data yang didapatkan dipilih secara teliti. Data yang rusak pada penelitian ini tidak dipakai dan tidak dialkukan analisis. Adapun jenis-jenis data yang diperoleh seperti pada lampiran 1. Lampiran A. Hasil estimasi dengan metode Asaoka 2. Lampiran B. Data settlement plate dan data tinggi timbunan 3. Lampiran C. Data bor 4. Lampiran D. Data hasil pegujian sondir

C. Tahapan analisis

Data settlement plate yang didaptkan dari lapangan dianalisis secara gafis untuk mendapatkan hasil estimasi penurunan akhir dengan metode Asaoka, Dengan metode ini besarnya penurunan tanah aktual dapat diprediksi tampa membutuhkan parameter-parameter lain seperti data-data laboraturium, namun yang digunakan pada analisis konsolidasi ini yaitu hasil pengamatan lapangan, seperti data tekanan air pori, panjang drainase, regangan maksimum tanah dan koefisien konsolidasi. Dengan mengunakan metode asaoaka data penurunan yang didapatkan kemudiaan dianalisis dengan curve fitting. Metode Asaoka 1978 merupakan metode observasi untuk konsolidasi satu arah yang paling populer, karena selain dapat memprediksi penurunan akhir juga dapat memungkinkan diperolehnya parameter-parameter konsolidasi yang lebih akurat. Metode ini diadopsi untuk menganalisis penurunan tanah akhir settelment final secra grafis. Pengukuran dan dan pembacaan data penurunan tanah lapangan dapat dilakukan dengan instrumen settelment plate dipilih dengan interval waktu t yang konstan sehingga diperoleh nilai penurunan  1 ,  2 ,  3 , . . .  n , yang kemudiaan nilai tersebut diplot pada sumbu y dan perubahan waktu  n-1 pada sumbu x sehingga diperoleh titik-titik yang membentuk garis lurus. Penurunan akhir  f adalah titik pertemuan antara garis  n =  n-1 dengan sudut kemiringan 45° dengan trendline. Umumnya analisis penurunan tanah memerlukan data lapangan dan data laboratorium seperti data tekanan air pori, panjang aliran air, regangan maksimum tanah dan koefisien konsolidasi