15
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri
Hasil isolasi bakteri diperoleh 10 koloni yang berbeda dan diberi kode dengan inisial SP. Hasil karakterisasi bakteri-bakteri dari TPA Namo Bintang
disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik bakteri-bakteri dari TPA Namo Bintang
No. Isolat Bakteri Bentuk Koloni
Elevasi Warna
Tepi Koloni 1
SP 1 Irregular
Flat Kuning
Lobate 2
SP 2 Rhizoid
Flat Krem
Filamentous 3
SP 3 Irregular
Flat Kuning
Undulate 4
SP 4 Irregular
Raised Putih
Undulate 5
SP 5 Irregular
Flat Kuning
Lobate 6
SP 6 Circular
Flat Putih
Entire 7
SP 7 Irregular
Flat Kuning
Undulate 8
SP 8 Irregular
Flat Putih
Undulate 9
SP 9 Circular
Flat Putih
Entire 10
SP 10 Irregular
Raised Putih
Lobate
Dari Tabel di atas dapat dilihat karakteristik morfologi yang berbeda dari setiap koloninya, yaitu 7 isolat berbentuk irregular, 1 isolat berbentuk rhizoid, 2 isolat
berbentuk circular, 8 isolat berelevasi flat, 2 isolat berelevasi raised, 4 isolat dengan warna koloni kuning, 1 koloni krem dan 5 isolat dengan warna koloni
putih, 3 isolat bertepi lobate, 1 isolat bertepi filamentous, 4 isolat bertepi undulate, dan 2 isolat bertepi entire.
4.2. Skrining Awal Bakteri Pendegradasi LDPE
Skrining awal pendegradasi LDPE dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam menggunakan bubuk LDPE sebagai sumber karbon
satu-satunya. Pengukuran pertumbuhan bakteri yang dilakukan adalah pengukuran tingkat kekeruhan OD yang dibaca melalui nilai absorbansi yang dihasilkan.
Pada penelitian ini, panjang gelombang yang digunakan adalah 600 nm. Dari kesepuluh isolat yang diujikan selama 4 minggu menunjukkan bahwa hanya 3
isolat yang mampu tumbuh dalam media yaitu isolat SP2, SP3 dan SP4 sedangkan
Universitas Sumatera Utara
16
7 isolat lainnya tidak menunjukkan pertumbuhan. Hasil dari pengukuran tingkat kekeruhan OD dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Profil Pertumbuhan Isolat Absorbansi pada Panjang Gelombang 600 nm
Penghitungan jumlah koloni yang tumbuh dilakukan setiap minggu dengan menggunakan metode Total Plate Count TPC. Hasil pengukuran jumlah koloni
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Profil Pertumbuhan Isolat Jumlah Koloni
Universitas Sumatera Utara
17
Dari Gambar 1 dan Gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai OD pertumbuhan bakteri maka semakin tinggi pula jumlah koloninya. Berdasarkan
hasil penelitian bakteri dengan kode isolat SP4 menunjukkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan pertumbuhan isolat lainnya, yaitu dengan nilai OD
0,504 pada masa inkubasi minggu ke-4 dengan menghasilkan jumlah koloni 200 x 10
6
CFUmL. Isolat bakteri SP2 juga mengalami peningkatan dengan nilai OD 0,490 menghasilkan jumlah koloni 150 x 10
6
CFUmL, selanjutnya isolat bakteri SP3 dengan nilai OD 0,259 menghasilkan jumlah koloni 103 x 10
6
CFUmL. Isolat bakteri dengan kode SP1,SP5, SP6, SP9 dan SP10 mengalami penurunan
nilai OD dan jumlah koloni setiap minggunya, sedangkan SP7 dan SP8 mengalami kontaminasi pada minggu ke-3. Peningkatan nilai OD dan hasil
penghitungan jumlah koloni setiap minggunya menunjukkan bahwa isolat bakteri SP2, SP3 dan SP4 dapat bertahan sampai minggu ke-4 sehingga diasumsikan
bahwa isolat bakteri SP2, SP3 dan SP4 memiliki kemampuan menggunakan bubuk plastik sebagai sumber karbon sehingga bakteri mampu membelah diri.
Skrining bakteri pendegradasi LDPE juga telah dilakukan oleh Hussein et al. 2015, menggunakan media MSM dengan penambahan 0,1 glukosa dan
bubuk plastik sebagai sumber karbon, kemudian diinkubasi pada shaker 150 rpm selama 7 hari. Nilai OD kemudian dihitung dan didapatkan sebanyak 3 isolat
bakteri yang memiliki pertumbuhan paling tinggi. Menurut Baily Ollis 1986, banyak aspek yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri, setiap bakteri memiliki kemampuan untuk tumbuh, metabolisme bakteri itu sendiri seperti pH, penggunaan karbon dan sumber energi,
efisiensi degradasi substrat, sintesis protein dan pelepasan produk metabolisme dari dalam sel merupakan faktor yang sangat mempengaruhi. Mardiana et al.
2003 menambahkan, proses biodegradasi polimer oleh mikroba berhubungan dengan kemampuan mikroba untuk beradaptasi dengan substrat yang baru. Sekali
mikroorganisme melekat pada permukaan polimer, maka mikroorganisme tersebut akan mulai menggunakan polimer sebagai sumber karbon Arutchelvi et al. 2007.
Berdasarkan data di atas bakteri SP2 dan SP4 memiliki nilai OD dan jumlah koloni paling tinggi sehingga isolat SP2 dan SP4 digunakan lebih lanjut
untuk uji biodegrasi.
Universitas Sumatera Utara
18
4.3. Uji Biokimia dan Karakterisasi Bakteri