Implementasi Sistem ANALISIS DAN PERANCANGANGAN SISTEM

40 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi Sistem

Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada bab sebelumnya, proses yang akan dilakukan berikutnya adalah implementasi sistem sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. Perangkat elektronika dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan papan protoboard atau menggunakan PCB. Printed Circuit Board PCB digunakan untuk mendapatkan rangkaian elektronika yang stabil, dengan menggunakan PCB pada sistem ini diharapkan perangkat tidak menimbulkan bug ke dalam sistem dan mempermudah pengerjaan dalam merangkai. Untuk itu pada implementasi dari sistem ini digunakan PCB. Kerangka robot pembuang sampah diimplementasikan menggunakan bahan plastik keras acrilyc dengan ketebalan lebih kurang 5 mm. Alasan utama penggunaan acrilyc adalah karena bahan yang cukup kuat , relatif ringan , mudah dalam pengerjaannnya serta mudah didapat. Secara keseluruhan bahan yang digunakan untuk membuat kerangka robot adalah acrilyc 5 mm, sudut acrilyc berukuran 35 mm, baut dengan diameter 3 mm.Perangkat lunak diimplementasikan dengan bahasa pemrogramman c CodeVisionAVR. 4.1.1. Implementasi Kontruksi Utama Kerangka robot dibuat dengan 2 tingkat. Dimana tingkat pertama digunakan untuk menempatkan motor dan baterry. Kemudian pada tingkat kedua digunakan untuk menempatkan rangkaian sistem minimum ATMega8 MCU, Sensor Ultrasonik, Saklar dan power supply. Dengan susunan ini nantinya user akan dengan mudah berinteraksi dengan robot user interface. Untuk setiap tingkat dengan ukuran Universitas Sumatera Utara 41 kerangka dibuat panjang 25 cm dan lebar 20 cm. Sedangkan tinggi adalah kurang lebih 40 cm. Berikut gambar tahap implementasi kerangka robot a kerangka bagian samping b kerangka bagian bawahc kerangka bagian atas gambar 4.1. a b Gambar 4.1 Implementasi kerangka robot Pembuang Sampah a Kerangka Bagian Sampingb Kerangka Bagian Bawah c Kerangka Bagian Atas Universitas Sumatera Utara 42 4.1.2. Implementasi Konstruksi Akuator Robot pembuang sampah menggunakan dua motor DC sebagai aktuator yang digunakan sebagai penggerak robot. Aktuator ini diimplementasikan menggunakan motor gear box dan wheel. Motor yang digunakan dapat bekerja antara 6 – 12 volt. Untuk wheel memiliki diameter 7 cm dan depth 3.25 cm, dapat dilihat pada gambar 4.2. a aktuator pada bagian belakang robot. wheel aktuator Gambar 4.2 Implementasi Aktuator Robot Pembuang Sampah Universitas Sumatera Utara 43 4.1.3. Implementasi Rangkain Sirkuit Elektronik Rangkaian sirkuit elektronik diimplementasikan dengan menggunakan papan PCB. PCB merupakan sebuah papan tipis yang di salah satu atau kedua sisinya terdapat jalur yang sudah tercetak dari lapisan tembaga. PCB berfungsi untuk meletakan komponen elektronika. PCB yang masih dalam keadaan polos atau belum terdapat jalur-jalur tembaga sebenarnya lebih tepat kalau disebut sebagai CCB Cooper Clad Board. Jenis CCB sendiri ada banyak macamnya namun yang paling mudah dijumpai di toko-toko komponen eketronika adalah “PCB polos” dan “PCB lubang-lubang”. Penggunaan papan PCB dapat meminimalisir noise dan lebih stabil dibandingkan dengan penggunaan protoboard, disamping itu juga peletakan komponen elektronik pada papan PCB lebih kuat dibandingkan diletakkan pada protoboard. Gambar 4.3 Implementasi Rangkaian Sirkuit Elektronik 4.1.4. Implementasi Mikrokontroler main board Rangkaian dasar yang digunakan untuk mengoperasikan sebuah mikrokontroler disebut sebagai rangkaian sistem minimum. Rangkaian sistem minimum terdiri dari rangkaian osilator cystal, sistem reset dan catu daya. Berdasarkan rangkaian sistem minimum tersebut dibuat suatu board yang berfungsi untuk menggabungkan fungsi dasar dan fungsi pengendalian yaitu board mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 4.4. Universitas Sumatera Utara 44 a b Gambar 4.4 Implementasi Rangkaian Mikrokontroler pada PCB a Layout Mikrokontroler pada ARES b Implementasi Menggunakan PCB 4.1.5. Implementasi Driver Motor DC IC L293D memiliki rangkaian dasar untuk beroperasi sistem minimum juga diimplementasikan dalam PCB yang disebut boarddriver motor DC. Board driver ini nantinya akan menerima masukan dari mikrokontroler dan memberikan respon terhadap motor DC.Layout driver motor dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Implementasi Driver Motor Menggunakan PCB Universitas Sumatera Utara 45 Langkah-langkah implementasi rangkaian sirkuit elektronik pada papan PCB dijelaskan sebagai berikut: 1. Layout PCB dari rangkaian sirkuit elektronik. Layout pada PCB dibuat dengan menggunakan ISIS Proteus 7.7 Pro dan ARES. Setelah membuat schematic rangkaian, tahap selanjut adalah membuat layout PCB dengan menggunakan ARES. Berikut gambar layout PCB gambar 4.4.a. 2. Pencetakan, selanjutnya kita mencetak layout di kertas foto tipis 200 mg untuk proses penyablonan. 3. Penyablonan, layout PCB yang sudah diprint sebelumnya, akan disablon ke papan PCB. Caranya adalah, pertama-tama papan PCB diamplas terlebih dahulu, kemudian dipanaskan dengan setrika, lalu letakkan cetakan layout tersebut ke papan PCB, kemudian diratakan dengan setrika listrik hingga layout tersebut menempel pada papan PCB gambar 4.6. a b Gambar 4.6 Proses Penyablonan Layout pada PCB a alat dan bahan b Hasil Penyablonan 4. Pelarutan, pada tahap ini, papan PCB yang sudah disablon akan dilarutkan dengan larutan ferri cloride FeCl3. Caranya adalah larutan FeCl 3 dicampur dengan air hangat, kemudian papan PCB yang disablon dimasukkan kedalam larutan tersebut sampai tembaga pada papan PCB terlarut dan tinggal menyisakan layout yang telah kita buat sebelumnya. Berikut gambar 4.7 a papan PCB dan larutan FeCl 3 b hasil pelarutan papan PCB. Universitas Sumatera Utara 46 a b Gambar 4.7 Pelarutan PCB a PCB dan Larutan FeCl 3 bHasil pelarutan papan PCB 5. Pengeboran, pada tahap ini PCB yang telah dilarutkan akan dilubangi menggunakan bor dengan mata bor 0.8 mm – 1 mm. Tempat yang akan dilubangi telah tersedia pada layout PCB tersebut. Tujuan dari melubangi PCB untuk menyediakan tempat penyolderan antara komponen dengan papan PCB. Dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Pengeboran pada PCB 6. Penempatan dan penyolderan, pada tahap ini setiap komponen ditempatkan pada posisi yang sesuai di papan PCB dan dilakukan penyolderan komponen gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara 47 Gambar 4.9 PemasanganKomponen pada PCB 7. Pengecekan dan pengujian, pada tahap ini setiap rangkaian dan komponen akan dicek serta diuji koneksinya. Pengujian ini menggunakan alat tambahan yaitu multimeter digital. Dapat dilihat pada gambar berikut gambar 4.10. Gambar 4.10 Uji komponen pada PCB Universitas Sumatera Utara 48 4.2.Implementasi Perangkat Lunak 4.2.1. Implementasi Modul Program Mikrokontroler Modul program mikrokontroler dibuat menggunakan bahasa pemprograman c dengan CodeVisionAVR CVAVR sebagai compiler. Program .c dikompilasi menjadi file .hex yang kemudian di-download ke dalam mikrokontroler melalui downloader ProgISP. Berikut gambar pembuatan program dengan CVAVR gambar 4.11. Gambar 4.11 Proses pembuatan program Mikrokontroler Robot Pembuang Sampah 4.2.2.1. Rutin Program untuk Pembacaan Sensor Rutin program ini berfungsi untuk membaca sensor dan memberikan nilai kepada mikrokontroler. x: whileIR 800{IR = read_adc5;delay_ms10;} delay_ms1500; Universitas Sumatera Utara 49 IR = read_adc5; ifIR 800 {PORTD.4=0;PORTD.5=0;delay_ms5000;PORTD.4=1;PORTD.5=1; goto x; } s = 23;maju; delay_ms500; s = 38;putar_kanan; delay_ms500; maju_lurus; delay_ms500; s = 38;putar_kiri; FRONT = 420; while FRONT 300{ s = 2;maju; t++; ift==2{Read_FSensor;ifFRONT 300{Read_FSensor;} t=0;} } PORTB.4 =1;delay_ms2700;PORTB.4 = 0;delay_ms5000; PORTB.5 =1;delay_ms2600;PORTB.5 = 0; s = 72;putar_kanan; delay_ms500; FRONT = 220; while FRONT 150{ s = 2;maju; t++; ift==2{Read_FSensor;ifFRONT 150{Read_FSensor;} t=0;} } delay_ms500; s = 39;putar_kanan; delay_ms500; s = 80;maju; maju_balik; delay_ms500; s = 40;putar_kanan; delay_ms500; s = 40; mundur; delay_ms1000 } Universitas Sumatera Utara 50

4.3. Pengujian Sistem