22
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem terdiri dari fase-fase berbeda yang mendeskripsikan pengembangan sistem. Dalam tugas akhir ini, ada tiga fase analisis yaitu: analisis masalah, analisis
kebutuhan dan analisis proses. Analisis masalah bertujuan untuk memahami kelayakan masalah. Analisis kebutuhan dilakukan untuk menjelaskan fungsi-fungsi
yang ditawarkan dan mampu dikerjakan sistem. Sedangkan analisis proses untuk memodelkan tingkah laku sistem.
3.1.1. Analisis Masalah
Untuk mengidentifikasi masalah digunakan diagram Ishikawa. Diagram Ishikawa adalah sebuah alat grafis yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan
menggambarkan masalah serta sebab dan akibat dari masalah tersebut. Ini sering disebut juga diagram sebab – akibat atau diagram tulang ikan fishbone diagram.
Masalah utama adalah dalam melakukan pembuangan sampah sering dilakukan secara manual karyawan perusahan membuang sampah menggunakan alat
seperti tong sampah yang harus di bawa secara manual. Analisis masalah digambarkan dengan Diagram Ishikawa fishbone Diagram
berikut ini. Bagian kepala atau segiempat yang berada di sebelah kanan merupakan masalah. Sementara di bagian tulang-tulangnya merupakan penyebab.
Universitas Sumatera Utara
23
Gambar 3.1 Ishikawa Diagram Pada Robot Pembuang Sampah Otomatis
3.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua, yaitu analisis kebutuhan non fungsional dan analisis kebutuhan fungsional. Pada tahapan analisis ini sangat
dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem, apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum, karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya
tujuan yang diharapkan.
3.1.2.1. Analisis Fungsional Sistem
Analisis kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi
informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Berikut ini adalah kebutuhan fungsional dari sistem, yaitu:
a. Robot dapat menerima perintah yang diinputkan oleh user. b. Robot dapat berjalan
c. Robot dapat bergerak berdasarkan Logika Fuzzy dan membuang sampah ke tempat pembuangan akhir.
d. Robot dapat mendeteksi adanya halangan di depan robot.
Universitas Sumatera Utara
24
3.1.2.2. Analisis Nonfungsional Sistem
Untuk mendukung kinerja sistem, sistem juga dapat berfungsi sebagai berikut : 1.
Robot menggunakan saklar agar dapat dioperasikan dengan mudah.
2. Robot dapat menerima inputan dari user.
3. Robot dapat menampilkan.
3.1.3. Permodelan Sistem
Pada penelitian ini digunakan UML
Unified Modelling Language
sebagai bahasa permodelan untuk merancang dan mendesain sistem. Permodelan kebutuhan sistem
UML yang digunakan mencakup use case diagram, ishikawa diagram dan activity diagram.
3.1.3.1. Use Case Diagram Use case diagram merupakan suatu diagram untuk memodelkan interaksi atau dialog
antara sistem dengan user pengguna termasuk pertukaran pesan atau tindakan yang dilakukan oleh sistem. Use case diagram diprakarsai oleh aktor yang dapat berupa
manusia. Perangkat keras, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem . Gambar 3.2 adalah gambar dari diagram use case dari sistem yang akan
dibangun:
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 3.2 Uses Case Diagram Prototipe Robot Pembuang Sampah Otomatis
Tabel 3.1
Dokumentasi Naratif Use Case sistem Nama Use case
Pembuang sampah otomatis
Actors Pengguna
Description
Proses ini mendeskripsikan proses pergerakan Robot dengan logika fuzzy
Pre-Condition Sistem dihidupkan power on
Basic Flow Kegiatan pengguna
Respon system
Menekan tombol start
Menunggu keseluruhan proses inputan selesai
Post-Condition
Robot akan bergerak sesuai inputan dari pengguna
3.1.3.2. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi ketika aktivitas dimulai
sampai aktivitas berhenti. Sedangkan use case menggambarkan bagaimana aktor rmenggunakan system untuk melakukan aktivitas. Aktivitas system dari robot ini
didokumentasikan kedalam Activity Diagram seperti gambar 3.3 berikut.
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar 3.3 Activity Diagram Prototipe Robot Pembuang Sampah Otomatis
Activity diagram adalah diagram aktivitas yang mendeskripsikan proses kerja dalam sebuah sistem yang sedang berjalan. Dalam diagram aktivitas ini maka akan
dijelaskan proses kerja dari sistem terhadap apa yang dilakukan oleh pengguna user. Robot bekerja berdasarkan program yang dibuat dan diunduh kedalam ic
kontroler pada saat diaktifkan rangkaian kontrol akan mulai mendeteksi sampah pada tempat sampah yang ada diatas robot menggunakan sensor infra merah. Tiap
pembuangan sampah akan memotong garis infra merah sehingga akan memberikan logika yang berbeda pada kontroler. Jika garis infra merah terpotong akan memuat
logika pada input kontroler menjadi high1. Akibat deteksi logika ini kontroler akan menganggapnya ada pembuangan sampah pada tempatnya dan akan mengaktifkan
suara untuk memberi respon misalnya ucapan terima kasih. Jika sampoah pada tempat sampah penuh maka tumpukan sampah akan menutup dan memotong sinar infra
merah selamanya. Kondisi ini akan membuat kontroler harus menggerakkan sistem gerak robot untuk bergerak menuju lokasi pembuangan dan kembali ke posisi semula.
Universitas Sumatera Utara
27
Robot berjalan menelusuri lorong yang telah di program dengan algoritma untuk mencapai posisi pembuangan kemuadian kembali ke posisi semula. Gerak robot
dipandu oleh sepasah sensor ultrasonik untuk mendeteksi objek di depan dan disamping agar tidak menabrak dindin dan pembatas. Setelah mencapai posisi
pembuangan,robot akan menuangkan tempat sampah kemudian berbalik arah kembali ke posisi semula.
3.1.3.3. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan interaksi antara aktor-aktor yang terdapat dalam suatu sistem, dan terjadi komunikasi yang berupa pesan. Pada gambar 3.4 berikut dijelaskan
sequence
diagram robot pembuang sampah otomatis.
Gambar 3.4 Sequence Diagram Prototipe Robot Pembuang sampah dengan Algoritma Fuzzy
Pada sequence diagram robot pembuang sampah otomatis diatas dapat dilihat user menghidupkan robot terlebih dahulu power on. Kemudian sistem diaktifkan,
sistem akan menerima perintah jalan dari pembacaan sensor. Kemudian sistem akan proses pergerakan motor servo, hasil pembacaan motor servo akan menentukan gerak
pada robot. Kemudian sistem akan proses agar motor dc bergerak sesuai dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
28
dari Fuzzy Logic, kemudian robot akan berhenti ketika sistem mendeteksi sensor di pembuangan akhir.
3.2. Perancangan Sistem