Fungsi Keanggotaan Variabel Fuzzy Aplikasi Fungsi Implikasi

54 2 If Usia is MUDA and Progesteron is NORMAL then Sensor is TERSENSOR 3 If Usia is PAROBAYA and Progesteron is NORMAL then Sensor is TERSENSOR 4 If Usia is MUDA and Progesteron is BANYAK then Sensor is TERSENSOR 5 If Usia is PAROBAYA and Progesteron is BANYAK then Sensor is TERSENSOR 6 If Usia is TUA and Progesteron is NORMAL then Sensor is TERSENSOR 7 If Usia is TUA and Progesteron is BANYAK then Sensor is TERSENSOR Operator yang digunakan pada sistem adalah operator standard Zadeh “AND”. Proses defuzzifikasi menggunakan Metode Centroid. Selanjutnya, aturan- aturan “IF...THEN...” di atas digunakan sebagai input pada tahap inferensi fuzzy.

f. Fungsi Keanggotaan Variabel Fuzzy

Metode penalaran yang digunakan adalah Metode Penalaran Mamdani yang juga dikenal sebagai Metode Max-Min. Langkah selanjutnya setelah didapatkan aturan rule fuzzy yaitu merancang suatu sistem fuzzy berdasarkan klasifikasi pohon. Dari sistem fuzzy yang dibentuk terdiri dari dua variabel input dan satu variabel output, dimana variabel-variabel input sistem fuzzy yang akan digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 8. Variabel dalam Induksi Fuzzy Pasien Kanker Nama Variabel Semesta Pembicaraan Himpunan Fuzzy Domain Sensor [0,1] Tersensor [0,0.75] Tidak Tersensor [0.25,1] Progesteron [0,+∞] Sedikit [0,62] Normal [20,104] Banyak [62,980] Usia [0,+∞] Muda [0,35] Parobaya [22,48] Tua [35,80] Parameter-parameter tersebut diinput kedalam fungsi keanggotaan yang telah definisikan dan untuk hasilnya dapat dilihat pada fungsi berikut. a. Variabel Usia { { { Gambar 15. Fungsi Keanggotaan Variabel Usia Pasien Universitas Sumatera Utara 56 b. Variabel Progesteron { { { Gambar 16. Fungsi Keanggotaan Variabel Progesteron c. Variabel Sensor { { Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 17. Fungsi Keanggotaan Variabel Sensor

g. Aplikasi Fungsi Implikasi

Pada proses aplikasi fungsi implikasi, nilai-nilai dimasukkan pada fungsi implikasi, seperti berikut. Untuk data testing dengan usia 39 tahun dan kandungan progesteron 79 ngdL. Maka nilai dari fungsi keanggotaannya : Gambar 18. Fungsi Keanggotaan Data Testing Universitas Sumatera Utara 58 Aplikasi fungsi implikasi sesuai dengan 7 tujuh aturan yang telah dibentuk sebelumnya, yaitu : [R1] If Progesteron is SEDIKIT then Sensor is TIDAK TERSENSOR [ ] [R2] If Usia is MUDA and Progesteron is NORMAL then Sensor is TERSENSOR [ ] [ ] [R3] If Usia is PAROBAYA and Progesteron is NORMAL then Sensor is TERSENSOR [ ] [ ] [R4] If Usia is MUDA and Progesteron is BANYAK then Sensor is TERSENSOR [ ] [ ] [R5] If Usia is PAROBAYA and Progesteron is BANYAK then Sensor is TERSENSOR [ ] [ ] [R6] If Usia is TUA and Progesteron is NORMAL then Sensor is TERSENSOR [ ] [ ] [R7] If Usia is TUA and Progesteron is BANYAK then Sensor is TERSENSOR [ ] [ ] Universitas Sumatera Utara 59 Dari ketujuh aturan di atas, yang memiliki nilai adalah R3, R5, R6 dan R7. Aplikasi fungsi implikasi dari aturan tersebut dapat dilihat juga pada diagram berikut. Gambar 19. Aplikasi Fungsi Implikasi Untuk melakukan komposisi semua output fuzzy dilakukan dengan menggunakan metode max, yaitu mengambil tingkat keanggotaan maksimum dari tiap konsekuen aplikasi fungsi implikasi dan menggabungkan semua Universitas Sumatera Utara 60 kesimpulan masing-masing aturan, sehingga diperoleh daerah solusi fuzzy seperti berikut : [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] Gambar 20. Daerah Solusi Fuzzy Titik potong aturan adalah ketika , maka dapat ditentukan nilai z sebagai berikut : Sehingga diperoleh fungsi keanggotaan daerah solusi sebagai berikut : { Universitas Sumatera Utara 61

h. Defuzzifikasi