Perbedaan Kemampuan Groundstrokes antara Kelompok Sampel Yang Perbedaan Kemampuan Groundstrokes antara Kelompok Sampel Yang Perbedaan Kemampuan Groundstrokes Kelompok Sampel Yang Mempunyai

cvii F untuk interaksi AB sebesar 10,030 yang lebih besar dari F t yaitu sebesar 4,08. Dengan demikian hipotesis nihil ditolak. Oleh karena hipotesis alternatif yang menyatakan ada interaksi antara metode mengajar dan koordinasi terhadap kemampuan groundstrokes petenis pemula diterima pada taraf signifikansi a= 0,05. Dengan demikian terdapat interaksi antara metode mengajar dan koordinasi dalam prestasi groundstrokes. Selanjutnya untuk mengetahui kelompok sampel yang memberikan perbedaan signifikan dibandingkan dengan kelompok yang lain, maka dilakukan uji Tukkey. Ringkasan hasil perhitungan uji Tukkey dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 14: Rangkuman Hasil ANAVA Tahap Lanjut dengan Uji Tukkey Kelompok Yang Dibandingkan Harga Perbedaan Rerata Absolut qo dk Harga Kritis HSD qt Keterangan A1 dan A2 B1 dan B2 A1B1 dan A2B1 A1B2 dan A2B2 0,7 12,3 5,1 4,2 2 ; 40 2 ; 40 4 ; 40 4 ; 40 4,2366 4,2366 3,9698 3,9698 Non Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Berdasarkan hasil perhitungan uji Tukkey pada tabel di atas, hasil analisis lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perbedaan Kemampuan Groundstrokes antara Kelompok Sampel Yang

Diajar Dengan Menggunakan Metode Drill dan Kelompok Sampel Yang Diajar Dengan Meggunakan Metode Pendekatan Bermain Berdasarkan hasil pengujian diperoleh harga q absolut q o sebesar 0,7 yang lebih kecil daripada q tabel q t sebesar 4,2366 pada taraf signifikansi α: 0,05 dengan dk=2:40, sehingga Ho di terima. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode drill dan metode pendekatan bermain. Hal ini berarti bahwa kedua metode, yaitu metode drill dan metode pendekatan bermain merupakan metode yang cviii sama-sama memiliki kelebihan atau sama baiknya untuk diterapkan dalam melatih teknik groundstrokes

2. Perbedaan Kemampuan Groundstrokes antara Kelompok Sampel Yang

Mempunyai Kemampuan Koordinasi Tinggi dan Kelompok Sampel Yang Mempunyai Kemampuan Koordinasi Rendah Berdasarkan hasil pengujian diperoleh harga q absolut q o sebesar 12,3 yang berarti lebih besar daripada q tabel q t sebesar 4,2366 pada taraf signifikansi α: 0,05 dengan dk= 2:40, sehingga Ho di tolak. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok sampel yang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi dan yang mempunyai kemampuan koordinasi rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan groundstrokes kelompok sampel yang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi mempunyai pengaruh lebih baik tinggi daripada kelompok sampel yang mempunyai kemampuan koordinasi rendah.

3. Perbedaan Kemampuan Groundstrokes Kelompok Sampel Yang Mempunyai

Koordinasi Tinggi antara Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Drill dan Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Pendekatan Bermain Berdasarkan hasil pengujian diperoleh harga q absolut q o sebesar 5,1 yang berarti lebih besar daripada q tabel q t sebesar 3,9698 pada taraf signifikansi α: 0,05 dengan dk= 2:40, sehingga Ho di tolak. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok sampel yang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi diajar dengan menggunakan metode drill dan kelompok sampel yang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi diajar dengan menggunakan metode pendekatan bermain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan groundstrokes kelompok sampel yang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi diajar dengan menggunakan metode pendekatan bermain memiliki pengaruh yang lebih baik cix dibandingkan dengan kelompok sampel yang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi diajar dengan menggunakan metode drill.

4. Perbedaan Kemampuan Groundstrokes Kelompok Sampel Yang Mempunyai

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

PERBEDAAN LATIHAN DRIVE DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIGHEST RALLY DAN CROSS COURT PAIRS TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB RAJAWALI PURWOREJO TAHUN 2011

0 10 85

Perbedaan pengaruh metode mengajar dan kemampuan gerak terhadap keterampilan teknik dasar bermain bolavoli

0 5 133

Perbedaan Latihan Pukulan Forehand Drive Menggunakan Metode Drill Variasi Dan Drill Random Terhadap Hasil Pukulan Forehand Drive Pada Petenis Putra KU 12-16 Tahun Klub Rajawali Purworejo Tahun 2011.

0 0 1

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 1 63

PERBEDAAN METODE LATIHAN SERVE MENGGUNAKAN JARAK TIGA TAHAP DAN JARAK SEBENARNYA TERHADAP KEMAMPUAN PENEMPATAN SERVE PADA PETENIS KLUB PRABAJAYA PEKALONGAN TAHUN 2008.

0 2 85

Perbedaan Metode Latihan Drill antara Drill Bebas dan Drill Terfokus Terhadap Ketepatan Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis Pada Atlet Pemula PB Pendowo Semarang Tahun 2008.

0 0 1

Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Praktik Drill dan Bermain Terhadap Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Ditinjau Dari Koordinasi Mata-Kaki (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uni

0 1 7

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN PASSING BOLAVOLI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI JENIS KELAMIN (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Bermain dan Drill pada Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Pac

0 0 23

Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi Terhadap Teknik Drive Petenis Pemula

0 0 16