ix
Kulit biji 0,56
Benguk rempelo coklat Biji utuh
Kotiledon Embrio
Kulit biji 0,68
0,67 0,30
0,86
Sumber : Anonim 1977 dalam Meta Mahendradatta 1990
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kadar asam fitat tertinggi dari beberapa varietas koro benguk terdapat pada bagian kulit biji yaitu berkisar
antara 0,56 - 0,97 bk. Kadar terendah terdapat pada bagian embrio yaitu berkisar antara 0,13 - 0,32 bk. Bagian koro benguk yang digunakan
dalam pembuatan tempe adalah bagian kotiledon dengan kadar asam fitat berkisar antara 0,56 - 0,75.
Asam fitat termasuk ke dalam senyawa anti gizi karena dapat mengkelat mengikat elemen mineral terutama seng, kalsium, magnesium
dan besi sehingga akan mengurangi ketersediaan mineral-mineral tersebut secara biologis Sutrisno Koswara, 1992. Menurut Kakade 1974 dalam
Sutrisno Koswara 1992, asam fitat juga dapat bereaksi dengan protein membentuk senyawa kompleks sehingga kecepatan hidrolisis protein oleh
enzim-enzim proteolitik dalam sistem pencernaan menjadi terhambat karena adanya perubahan konfigurasi protein.
Menurut Anonim
b
2007, selain bersifat sebagai antinutrisi, asam fitat memiliki peranan dalam kesehatan yang dianggap positif yaitu sebagai
antioksidan. Antioksidan dapat menangkal adanya radikal bebas maupun senyawa non radikal yang dapat menimbulkan oksidasi pada biomolekuler
seperti protein, karbohidrat, lipida dan lain-lain.
2. Koro Pedang
Tanaman koro pedang telah lama dikenal di Indonesia, namun kompetisi antar jenis tanaman menyebabkan tanaman ini tersisih dan jarang
ditanam dalam skala luas. Secara tradisional, tanaman koro pedang digunakan untuk pupuk hijau, polong muda, digunakan untuk sayur dimasak seperti
irisan kacang buncis. Biji koro pedang tidak dapat dimakan secara langsung karena akan menimbulkan rasa pusing. Biji koro merah digunakan untuk obat
x sakit dada dan di Madura koro biji merah digunakan untuk obat dengan nama
”Bedus” Anonim
a
, 2009. Koro begog
Jack bean
dan koro pedang
sword bean
sangat mirip dan kadang-kadang tumbuh di pekarangan rumah. Nama lain dari koro ini
antara lain :
Chickasaw lima bean
,
Brazilian broad bean, coffee bean
,
ensiform bean
,
horse bean
,
mole bean
,
go-ta-ki
,
overlook bean
,
Pearson bean
,
watanka
dan
raba de burro
Stephens, 1994. Secara botani tanaman koro pedang dibedakan ke dalam dua tipe
tanaman yaitu : koro pedang tumbuh merambat
climbing
berbiji merah
Canavalia gladiata
jack DC dan koro pedang tumbuh tegak berbiji putih
Canavalia ensiformis
L. DC.. Tipe merambat
Canavalia gladiata
dikenal dengan
Swordbean
tersebar di Asia Tenggara, India, Myanmar, Ceylon dan negara-negara Asia Timur. Koro pedang tipe tegak atau perdu polongnya
dapat menyentuh permukaan tanah sehingga disebut Koro Dongkrak
Jackbean
Anonim
a
, 2009. Bentuk tanaman koro pedang tegak biji putih
Canavalia ensiformis Jackbean
menyerupai perdu, batangnya bercabang pendek dan lebat dengan
jarak percabangan pendek dan perakaran termasuk akar tunggang. Bentuk
daun trifoliat dengan panjang tangkai daun 7-10 cm, lebar daun sekitar 10 cm, tinggi tanaman dapat mencapai 1 meter. Bunga berwarna kuning, tumbuh
pada ketiakbuku cabang. Bunga termasuk bunga majemuk dan berbunga mulai umur 2 bulan hingga umur 3 bulan. Polong dalam satu tangkai berkisar
1-3 polong tetapi umumnya 1 polongtangkai. Panjang polong 30 cm dan lebar 3,5 cm, polong muda berwarna hijau dan polong tua berwarna kuning
jerami. Biji berwarna putih dan tanaman koro dapat dipanen pada 9-12 bulan,
namun terdapat varietas berumur genjah umur 4-6 bulan Anonim
a
, 2009. Biji koro pedang mengandung protein cukup tinggi, yaitu sekitar
21,7 dari biji kering Subagio, dkk., 2002 dalam Achmad Subagio, dkk., 2003. Sedangkan menurut Anonim
a
2009, kandungan protein biji koro pedang dan biji kacang-kacangan lain berturut-turut adalah koro pedang biji
putih 27,4, koro pedang biji merah 32, kedelai 35 dan kacang tanah 23,1.
xi Biji koro pedang putih
Canavalia ensiformis
mengandung zat toksik, yaitu kholin, asam hidrozianine dan trogonelin. Pada biji koro ini juga
mengandung tripsin dan
cymotrypcine inhibitors
. Koro pedang biji merah
Canavalia gladiata
memiliki kandungan protein dan garam yang cukup tinggi, asam hidrosianik dan saponin. Karena biji koro mengandung racun
maka perlu cara masak khusus untuk menetralkan racun sebelum dikonsumsi Anonim
a
, 2009. Perebusan dalam air seharusnya dilakukan untuk menghilangkan beberapa senyawa beracun dalam koro tersebut Stephens,
1994. Kandungan gizi beberapa tanaman kacang-kacangan dapat dilihat pada
Tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.2 Kandungan Gizi Beberapa Tanaman Kacang- kacangan
Analisis nutrisi Satuan
Spesies Koro Benguk
Mucuna pruriens
Koro Pedang Putih
Canavalia ensiformis
Koro Pedang Merah
Canavalia gladiata
Kedelai
Glycine max
1. Bagian
2. Kalori
3. Air
4. Protein
5. Lemak
6. Total
karbohidrat 7.
Fiber
serat 8.
Ash
abu 9.
Mineral 10.
Ca 11.
P 12.
Fe 13.
Na 14.
K 15.
Retinol 16.
Betakaroten 17.
Thiamin 18.
Riboflavin 19.
Niasin 20.
Asam askorbat
- kkal
g g
g g
g g
g mg
mg mg
mg mg
µg mg
mg mg
mg mg
Biji 343
15 24
3 55
- 3
3 130
200 2
42 -
42 -
0,3 -
- Biji
389 -
27,4 2,9
66,1 8,3
3,6 -
15,1 339
9,7 40
848 -
- 0,73
0,15 3,5
2 Biji
375 -
32 0,7
63,5 13,7
4,2 -
526 350
17,5 -
- -
219 0,88
- -
- Biji
444 -
39 19,6
35,5 4,7
5,5 -
251 580
10,8 -
467 -
11 0,73
0,24 2,44
-
Sumber : Dep. Kes. RI 1987 dalam Bambang Kuswijayanto 1990
Jame A. Duke 1929 dalam Anonim
a
2009
xii Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa koro benguk dan koro pedang
mempunyai kadar protein dan lemak lebih rendah serta karbohidrat yang lebih tinggi daripada kedelai. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sri Handajani,
dkk. 1996 bahwa jika dibandingkan dengan biji kedelai, kandungan protein dan lemak biji koro benguk lebih rendah tetapi karbohidrat dan seratnya lebih
besar sehingga berpotensi dalam penanggulangan penyakit degeneratif.
3. Tempe