4.2. Pembahasan
4.2.1. Pembangunan perumahanCitraland Bagya City
Suatu lingkungan akan berubah seiring waktu yang terus berjalan, seperti yang dikatakan oleh Amsyari, 1986:23, bahwa lingkungan fisik, lingkungan biologis dan
lingkungan sosial manusia akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Masyarakat harus mengikuti dan menyesuaikan perubahan yang di alami lingkunganya demi melangsungkan
kehidupan. Dengan kata lain, masyarakat harus melakukan adaptasi agar bisa tetap bertahan hidup di tempat tinggalnya.
Mengartikan adaptasi harus mengacu pada proses yang menyebabkan organisme berhasil menyesuaikan diri dengan baik pada lingkungan yang ada, dan hasil proses tersebut
menghasilkan karakteristik-karakteristik yang menyebabkan organisme itu dapat menghadapi bahaya, dan menjamin sumber daya yang mereka butuhkan di lingkungan tertentu di mana
mereka hidup Haviland, 1985: 348. Berhubungan dengan penjelasan di atas, masyarakat Desa Medan Estate sejarang
sudahmerasakanadanya pembangunan perumahan Citraland Bagya City, dikarenakan pembangunan tersebut merupakan salah satu pembangunan yang besar dan prestigious di
Desa Medan Estate. Citraland Bagya City merupakan proyek sinergi antara Ciputra Grup dengan PT. KPSN yang mengembangkan sebuah kawasan pembangunan terbesar seluas 211
ha di kota Medan. Kawasan seluas 211ha tersebut terintegrasi dengan perumahan, perkantoran, area komersil, area Central Business District CBD, Mall, Hotel, Apartemen,
Sekolah, Univesitas, Rumah Sakit, Water Park, serta kawasan hijau dan danau buatan seluas 11ha. Pembangunan perumahan Citraland Bagya Citysudah berlangsung sejak November
2012 masih berjalan sampai dengan sekarang. Pembangunan perumahan Citraland memiliki 4 tahapan dalam pembangunannya, dimana tahapan pertama sedang berlangsung sampai
sekarang dan selanjutnya akan menyusul pada tahapan-tahapan berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan perumahan tersebutjuga melibatkan masyarakat Desa Medan Estate secara langsung maupun tidak langsung untuk menikmati dampak dari pembangunan
perumahan tersebut. Keterlibatan masyarakat Desa Medan Estate yang dimaksud adalah yang merasakan dampak dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City. Dengan demikian
masyarakat memang sudah harus siap atau beradaptasi dengan perubahan yang di sebabkan pembangunan perumahan Citraland Bagya City seperti yang di sampaikan oleh Ibu Rusmiati
dalam petikan wawancara berikut. “Saya mengetahui pembangunan Citraland dari pemberitahuan
pemerintah kabupaten dan saat beberapa karyawan Citraland datang ke kantor Desa Medan Estate, selain itu saya kurang tahu.Menurut saya pembangunan
Citraland baik pada sekarang ini karena memang sudah waktunya ada pembangunan di desa kita ini, karena akhirnya pembangunan ini juga baik untuk
masyarakat. Mungkin dampaknya baik untuk masyarakat karena pastinya ada penambahan lapangan kerja, ada peluang usaha yang harus di peroleh
masyarakat dan harapannya pendapatan perkapita penduduk kita meningkat dan saya rasa kita harus siap beradaptasi dengan pembangunan tersebut walaupun
sekarang ini mungkin banyak dampak yang kurang bagus sama kita”.Wawancara, 20 Februari 2016.
Paparan petikan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwamasyarakat Desa Medan Estate di tuntut harus siap dengan gejala ataupun dampak yang di hasilkan oleh pembangunan
perumahan tersebut dan segera beradaptasi dengan adanya pembangunan Citraland Bagya City. Begitu juga menurut bapak Faizal dalam petikan wawancara berikut.
“pembangunan Citraland ini bukan hanya ada perumahannya saja, banyak fasilitas-fasilitas yang di tawarkan Citraland. Menurut saya kalau
pembangunan ini baik-baik saja selagi masyarakat dapat menerimanya, makanya sekarang ini masyarakat juga harus memandang sesuatu mulai dari yang baiknya
saja dulu, kalau masalah dampaknya sekarang ini masih bisa di toleransi. Jadi menurut saya pembangunan ini sampai sekarang masih baik-baik saja, karena
memang ini juga di butuhkan untuk menopang Kota Medan yang udah mulai sesak penduduknya”.wawancara 28 februari 2016
Pembangunan perumahan Citraland Bagya City sudah harus menjadi perhatian Khusus masyarakat Desa Medan Estate, karena masyarakat harus turut andil dalam
pembangunan tersebut meskipun secara tidak langsung. Berhubungan dengan situasi masyarakat sekarang ini adabeberapa petikan wawancara dengan salah seorang informan
Universitas Sumatera Utara
bernama bapak Gatut mengenai keberadaan pembangunan Citraland Bagya City, dan juga berhubungan dengan gejala yang mulai dirimbulkan oleh pembangunan perumahan tersebut.
“Keberadaan pembangunan perumahan tersebut cuma dapat dilihat secara kasat mata saja oleh masyarakat karena tak ada pemberitahuan atau
sosialisasi kepada masyarakat, seakan-akan memang masyarakat tidak harus tahu ada pembangunan didaerah tersebut, namun diluar itu adanya
pembangunan ini daerah sini pasti nampak jadi daerah maju dan nampak jadi daerah elit,tidak nampak jadi daerah kumuh lagi, mungkin semenjak adanya
pembangunan ini ada dampak ekonomi yang paling dirasakan masyarakat sekarang, ya seperti nilai tanah disini jadi meningkat drastis semenjak adanya
pembangunan. Seharusnya pihak developer atau aparatur negara yang berwewenang dalam hal ini menyampaikan kepada masyarakat ini bahwasannya
akan ada pembangunan yang di bangun disini, karena menurut saya pembangunan ini bagus”. Wawancara, 02 Maret 2016.
Berdasarkan petikan wawancara tersebut disimpulkan bahwa pihak developer dan pemerintah sepertinya tidak melakukan penyampaian pemberitahuan atau sosialisasi kepada
masyarakat tentang akan di bangunnya Citraland, sehingga hanya sebagian masyarakat yang mengetahui adanya pembangunan perumahan Citrland Bagya City, selebihnya mengetahui
hanya sebagaimana terlihat bentuk fisik pembangunannya. Pembangunan tersebut akan sangat berdampak bagi masyarakat secara umum tidak
hanya masyarakat Desa Medan Estate saja.Hal seperti ini akan menjadi salah satu gejala timbulnya dampak negatif yang akan diterima masyarkat Desa Medan Estate, karena
masyarakat tidak siap untuk beradaptasi secara cepat dan baik dengan pembangunan perumahan Citraland Bagya City.
Masyarakat sepertinya dipaksa untuk hanya merasakan dampak negatifnya saja, padahal masyarakat harus menikmati juga dampak positif dari pembangunan tersebut dengan
adanya andil masyarakat secara langsung atau tidak langsung dalam pembangunan perumahan tersebut, masayarakat mungkin tidak akan merasakan dampak negatif atau
meminimalisir dampak negatif dari pembangunan tersebut. Seperti yang di jelaskan bapak Faizal dalam petikan hasil wawancara.
Universitas Sumatera Utara
“Saya kira masyarakat sepertinya tidak banyak mengetahuitentang pembangunan Citraland ini, karena surat izin pembangunan ini suratnya melalui
pemerintah kabupaten semua, dan kita disini tidak banyak tau apa yang dibuat mereka, sehingga orang desa tidak bisa banyak berbuat untuk kepentingan
masyarakat desa, itu urusan mereka lah itu kita disini ditugaskan sebagai pemantau saja cuma itu lah perintah dari kabupaten. Kejadian ini waktu saya
masih menjabat jadi kades ada datang karyawan dari Citraland kekantor untuk menunjukan gambar-gambar dari pembangunan itu, untuk apa dia menunjukan
itu pun saya tidak mengerti. jadi karena dari pemerintah desa pun informasinya terbatas jadi seakan-akanorang kantor desa ini yang membiarkan begitu saja
masyarakatnya, karena pun di kantor desa terbatas informasi yang tersedia.Jadi mau bagaimana lagi dibuat sudah seperti itu yang terjadi”. Wawancara, 28
Februari 2016.
Karyawan dari developer hanya mempresentasikan hasil gambar dari master plan pembangunan perumahan tersebut, padahal itu dinilai belum cukup sebagai informasi untuk
disampaikan kepada masyarakat.Hal tersebut mungkin bermaksud untuk menambah informasi tetapimalah akhirnya masyarakat kurang tanggap mengenai hal tentang
pembangunan perumahan Citraland Bagya City karena dengan hanya mempresentasikan master plan dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City hanya untuk arsip desa dan
bukan hal yang harus di publikasikan. Padahal seharusnya pemberitahuan atau informasi kepada masyarakat dinilai penting
agar masyarakat dapat beradaptasi dengan-dampak pembangunan perumahan Citraland Bagya City, dikarenakan masyarakat Desa Medan Estate yang banyak merasakan gejala atau
pun dampak dari pembangunan tersebut. Menilai bahwa dari informasi yang kurang tersedia bagi masyarakat, seharusnya
aparatur desa tetap menghimbau kepada masyarakat agar menaggapi hal tersebut dengan baik, karena kemungkinan tidak hanya ada dampak negatif saja bagi masyarakat bisa saja
pembangunan perumahan Citraland Bagya City bisa berdampak positif bagi masyarakat Desa Medan Estate.
Hal demikian sama seperti dengan yang di sampaikan oleh W.W. Rostow ada lima tahapan perkembangan ekonomi. Menurut Rostow melihat pembangunan Dunia Ketiga
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan kiasan tersebut, negara Dunia Ketiga ketika berada pada tahapan tradisional mungkin hanya mengalami sedikit perubahan sosial, atau mengalami kemandekan
sama sekali. Kemudian perlahan-lahan negara tersebut mulai meengalami perubahan. Hal ini disebabkan, misalnya oleh mulai tumbuhnya kaum usahawan, perluasan pasar, pembangunan
industri. Bagi rostow, perubahan ini masih dianggap sebagai prakondisi untuk mencapai tahap berikutnya, yaitu tahap lepas landas. Suwarsono, 2013:16
Pada kejadian tersebut Desa Medan Estate baru berada pada tahap pertama dan akan menuju tahap kedua yaitu dari tahap masyarakat tradisonal menuju tahapan pra kondisi lepas
landas. Kemungkinan ini terjadi dikarenakan pembangunan perumahan Citraland Bagya City yang di bangun di kawasan Desa Medan Estate.
4.2.2. Persepsi masyarakat terhadap pembangunan Citralan Bagya City
Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Persepsi juga bisa merupakan suatu penilaian, sebagai persiapan untuk perilaku
konkrit dan nilai-nilai itu dengan melalui emosi, motivasi dan ekspektasi akan mempengaruhi persepsi, dan nilai-nilai yang berbeda juga mempengaruhi persepsi perilaku tersebut. Dalam
memandang sesuatu hal, baik itu benda, perbuatan atau sesuatu yang lain, kita selalu mempunyai pendapat atau pandangan tersendiri yang mungkin berbeda dengan pendapat
orang lain. Hal tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik eksternal maupun internal. Karena persepsi juga merupakan sebuah internal yang dilakukan oleh individu untuk
memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal Rahayu, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Melalui persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan diri individu yang bersangkutan. Persepsi itu merupakan aktivitas yang integrated, maka seluruh
apa yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam
persepsi tersebut Walgito, 2000: 54. Terkait dengan penjelasan diatas, penelitian ini bermaksud juga untuk mengetahui
bagaimana persepsi masyarakat Desa Medan Estate atas adanya pembangunan perumahann Citraland Bagya City, juga untuk mengetahui seberapa besar dampak atau pengaruh yang di
timbulkan oleh pembangunan perumahan Citrland Bagya City kepada masyarakat Desa Meda Estate. penjelasan diatas juga dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang sudah dirubah
dalam bentuk data, merubah hasil penelitian kedalam bentuk data agar dapat mudah dimengerti. Berikut beberapa hasil dari penelitian yang sudah dirubah kedalam bentuk data.
Tabel 6. Persepsi Masyarakat
No URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
9 13,2
2 Ragu-ragu
22 32,4
3 Setuju
35 51,5
4 Sangat Setuju
2 2,9
TOTAL 68
100,0 Sumber : data sekunder kuesioner 2016
Berdasarkan tabel 6 terlihat masyarakat 13,2 yang tidak setuju dan 32,4 menyatakan ragu-ragudengan adanya pembangunan Citraland Bagya City. Alasan
masyarakat adalah rusaknya lingkungan sekitar akibat pembangunan tersebut seperti rusaknya jalan yang di akibatkan oleh alat alat berat yang melintas di daerah tersebut. Akan
tetapi sebagian masyarakat ada yang setuju 51,5 dan 29menyatakan sangat setuju dengan pembangunan tersebut dikarenakan masyarakat mendapatkan peningkatan
Universitas Sumatera Utara
penghasilan secara ekonomi yang diperoleh dari para karyawan atau buruh bangunan yang tinggal atau menetap sementara di daerah tersebut.
Tabel 7. Tanggapan Masyarakat
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
9 13,2
2 Ragu-ragu
29 42,6
3 Setuju
29 42,6
4 Sangat Setuju
1 1,5
TOTAL 68
100,0 Sumber : data sekunder kuesioner 2016
Menurut sebagian besar masyarakat Desa Medan Estate menanggapi baik dengan adanya pembangunan perumahan Citraland Cagya City, sebagian lagi masyarakat medan
estate menanggapi bahwasannya pembangunan Citraland Bagya City ini skeptis atau masyarakat tidak peduli terhadap pembangunan tersebut. Kemungkinan tersebut dapat dilihat
dari sebagian masyarakat medan estate yang perokonomiannya meningkat secara berkala. Dan sebegaian masyarakat menganggap pembangunan tersebut tidak mempengaruhi
pendapatan atau peningkatan ekonomi.
Tabel 8. Informasi Pembangunan perumahan Citraland Bagya City
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
2 2,9
2 Ragu-ragu
11 16,2
3 Setuju
51 75,0
4 Sangat Setuju
4 5,9
TOTAL 68
100,0 Sumber : Data sekunder kuesioner 2016
Pada Tabel 8 diatas terlihat sebesar 75,0 masyarakat Desa Medan Estate mengetahui adanya pembangunan perumahan Citraland Bagya City di daerah mereka, itu dikarenakan
memang pembangunan Citraland Bagya City sangat terlihat aktivitas pembangunan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Sosialisasi Pembangunan Perumahan Citraland Bagya City
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
43 63,2
2 3
Ragu-ragu 18
26,5 Setuju
4 5,9
4 Sangat Setuju
3 4,4
TOTAL 68
100,0 Sumber : Data sekunder kuesioner 2016
Paparan tabel 9 diatas menunjukkan bahwa Sosialisasi kepada masyarakat dinilai sangat minim, hal ini dapat dibuktikan berdasarkan tabel 9Sedikitya masyarakat yang
mendapatkan sosialisasi berimbas kepada kesiapan masyarakat untuk meminimalisir dampak dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City,sehingga masyarakat yang akan terkena
berbagai dampak dari keberadaan pembangunan perumahan Citraland Bagya City yang secara langsung membuat masyarakat kurang sigap ataupun menjadi kurang tanggap terhadap
gejala atau dampak yang di timbulkan dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City.
Tabel 10. Komunikasi antara pengembang dan Masyarakat
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
55 80,9
2 Ragu-ragu
7 10,3
3 Setuju
3 4,4
4 Sangat Setuju
3 4,4
TOTAL 68
100,0 Sumber : data sekunder kuesioner 2016
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa pihak pengembang hanya beberapa kali mengundang masyarakat Desa Medan Estate untuk melakukan diskusi untuk dimintai
pendapat dari masyarakat. Terlihat dari hasil persentase bahwannya sampai 80,9 masyarakat tidak pernah diundang diskusi untuk dimintai pendapatnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Peran Masyarakat dalam pembangunan
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
54 79,4
2 Rgu-ragu
14 20,6
TOTAL 68
100,0 Sumber : data sekunder kuesioner 2016
Melihat hasil persentase dalam tabel 11diatas dilihat bahwa masyarakat tidak ikut berperan dalam pembangunan perumahan tersebut, namun ada bisa dilihat juga masih ada
yang berperan namun sangat disayangkan masyarakat tersebut kurang berperan dalam pembangunan tersebut.
Tabel 12. Keterlibatan Masyarakat
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
9 13,2
2 Ragu-ragu
7 10,3
3 Setuju
37 54,4
4 Sangat Setuju
15 22,1
TOTAL 68
100,0 Sumber : data sekunder kuesioner 2016
Jika dilihat dari tabel 12 masyarakat sangat ingin dengan adanya keterlibatan masyarakat terhadap pembangunan perumahan Citraland Babgya City, berhubungan dengan
tabel 11 jika dilihat masyarakat memang kurang dilibatkan bahkan tidak dilibatkan dalam pembangunan. Akan tetapi masayarakat setuju jika masyarakat Desa Medan Estate dengan
pihak pengembang jika mereka melibatkan masyarakat. Namun masih ada masyarakat yang memang tidak ingin terlibat dalam pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Dampak pembangunan perumahan Citraland Bagya City
Setiap kegiatan pembangunan selalu memiliki dampak yang ditimbulkan dari dalam pembangunan intern atau dari luar pembangunan ekstern, baik itu dampak positif atau
bahkan dampak negatif. Dalam penelitian ini Teori Struktural Fungsionalisme oleh Robert. K. Merton digunakan untuk menjawab perumusan masalah yaitu : bagaimana dampak
pembangunan proyek perumahan Citraland Cagya City terhadap sosial ekonomi masyarakat Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Adapun inti dari teori ini adalah : 1.
Fungsi adalah akibat–akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem.
2. Disfungsi adalah akibat–akibat negatif yang muncul dalam penyesuaian suatu sistem.
3. Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapkan.
4. Fungsi laten adalah fungsi yang tidak diharapkan.
Jika ditinjau dari segi fungsi, maka pembangunan perumahan Citrland Bagya City tentu harus dapat memberikan dampak yang positif terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
Dalam Teori Robert K. Merton hal seperti itu termasuk ke dalam fungsi manifest yang diharapkan dari dilaksanakannya pembangunan perumahan Citrland Bagya City. Tetapi ada
kalanya dalam pembangunan yang dilaksanakan timbul dampak-dampak yang tidak diharapkan fungsi laten. Keduanya ini merupakan suatu konsekuensi yang kuat dan tidak
dapat dipisahkan. Maka dari itu pembangunan perumahan Citrland Bagya City juga berpotensi
memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat ataupun dampak secara tidak langsung. Gejala ataupun dampak tersebut sudah mulai dirasakanmasyarakat Desa Medan
Estate.
Universitas Sumatera Utara
Gejala-gejala yang sudah terlihat atau bahkan sudah merupakan dampak yang dirasakan masyarakat karena ditimbulkan oleh pembangunan perumahan Citraland Bagya
City adalah seperti perubahan fungsi dan tata guna, pembangunan perumahan akan merubah tata guna lahan serta produktifitas lahan di lingkungan sekitar kawasan perumahan.
Selanjutnya, adanya peningkatan arus lalu lintas atau padatnya lalu lintas dan kerusakan jalan, ini dapat dibuktikan dengan padatnya kendaraan pengangkut alat baku yang
masuk kedalam proyek pembangunan.Pembangunan dan kegiatan operasional kawasan perumahan akan meningkatkan arus lalu lintas sehingga kemungkinan akan terjadi kemacetan
hingga kecelakaan. Selain itu jika kemampuan atau kapasitas beban jalan maksimum disekitar lokasi ternyata tidak mampu untuk menerima beban tambahan dari kegiatan
pembangunan dan operasional perumahan maka akan terjadi kerusakan infrastruktur yang sudah ada.
Kegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan pengurungan tanah pada tahap konstruksi akan mengakibatkan perubahan struktur dan sifat tanah, misalnya permukaan
tanah menjadi terbuka, agregat tanah hancur dan menjadikan tanah peka terhadap erosi.Kegiatan pemadatan tanah pada tahap konstruksi juga mnegakibatkan air tidak dapat
meresap ke dalam tanah, sehingga akan meningkatakan volume air limpasan. Hal tersebut akan terus berlangsung sampai tahap operasi selesai, sehingga ketika pemrakarsa tidak
memiliki perencanaan yang matang mengenai jaringan saluran drainase dan upaya pencegahan banjir setempat yang baik maka bencana banjir akan terjadi. Hal ini seperti apa
yang dikatakan oleh bapak Gatut pada petikawan wawancara berikut. ”Dampak paling sering ya banjir lah, kalo udah hujan langsung banjir,
memang sebelum itu banjir juga tapi semenjak ada pembangunan ini banjir cepat datangnya sebelum ada pembangunan kan ada tahapannya biasanya kalo
hujannya lebih dari 3 jam baru banjir, kalo sekarang 30 menit aja hujan langsung banjir dan sempat waktu itu sangat lama surutnya. Secara umum
masyarakat terganggu akibat tersebut”. Wawancara 02 Maret 2016.
Universitas Sumatera Utara
Penurunan kualitas udara atau peningkatan kadar debu juga terjadi di pembangunan perumahan Citrland Bagya City, ini di akibatkan dari kegiatan pembukaan lahan dan
mobilisasi kendaraan atau alat berat dan bahan baku pada setiap tahap pembangunan perumahan tersebut, aktifitas pembangunan perumahan bisa juga meningkatkan kebisingan di
sekitar pemabangunan perumahan, ini desababkan oleh aktifitas pada tahap konstruksi pembangunan.
Penurunan kualitas dan kuantitas air di sekitar pembangunan perumahan juga termasuk dalam dampak pembangunan perumahan Citraland Bagya City, hal ini dapat terjadi
karena adanya limbah pembuangan air dari pembangunan tersebut sehingga kualitas air jadi menurun, dan kuantitas air berkurang karena daerah resapan air yang sudah ada menjadi
berkurang. Perubahan mata pencaharian dan pendapatan penduduk Desa Medan Estate dapat
ditimbulkan oleh kegiatan pembebasan lahan maupun oleh kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi dan operasi. Kegiatan konstruksi dan operasi dapat mengakibatkan
peningakatan kesempatan kerja dan berwira usaha bagi masyarakat Desa Medan Estate. Dan juga bisa mengakibatkan tidak adanya kesepakatan mengenai pembangunan
perumahan dengan masyarakat, sehingga dapat menimbulkan kesalah pahaman dan menimbulkan keresahan pada masyarakat sehingga masyarakat berasumsi negatif terhadap
pemabangunan perumahan Citraland Bagya City.
Tabel 13.Dampak pembangunan perumahan Citraland Bagya City yang dirasakan masyarakat.
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
3 4,4
2 Ragu-ragu
13 19,1
3 Setuju
47 69,1
4 Sangat Setuju
5 7,4
TOTAL 68
100,0 Sumber : data sekunder kuesioner
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil tabel 13 diatas terlihat masyarakat merasakan dampak dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City, meskipun dampak yang masyarakat rasakan baru berupa
dalam bentuk fisik namun hal tersebut juga sudah membuat masyarakat sedikit cemas dan resah, terlihat dari persentase mencapai 69,1 masyarakat sudah merasakan dampak dari
pembangunan perumahan Citraland Bagya City. Dampak fisik seperti yang di jelaskan diatas, masyarakat Desa Medan Estate
sepertinya sudahmerasakan dampaknya, pada akhirnya kenyamanan masyarakat juga mulai terganggu dan juga akan mengganggu aktivitas masyarakat yang biasa melakukan aktivitas di
sekitar pembangunan perumahan Citraland Bagya City. Dalam proses pembangunan perumahan di indonesia sepertinya sudah lumrah atau
sudah terbiasa dengan kehadiran kerusakan fisik di sekitar pembangunan, namun itu juga masih tergantung tanggung jawab pihak developer dalam penanggulangan perihal tersebut.
Terlepas dari itu pembangunan perumahan Citraland Bagya City sudah menyebabkan kerusakan yang lumayan parah kemungkin dapat terjadi seperti ini di karenakan
pembangunan tersebut berada di dalam desa dan juga kurangnya pengawasan dari pihak desa atau pemerintah dan dinas terkait. Ini juga sesuai dengan pernyataan ibu Rusmiati dalam
petikan wawancara berikut. “Waktu itu sudah saya himbau kepada mereka untuk tidak merusak
fasilitas yang sudah ada, namun memang kenyataannya mereka langgar karena juga pengangkut barang-barang mereka besar-besar jadi saya rasa wajar bisa
rusak. Setelah itu pun sudah saya kirim lagi surat peringatan ke kantor Citraland untuk memperbaiki jalan yang sudah rusak akibat alat berat mereka, saya minta
itu harus sudah terlaksana sebelum pembangunan mereka selesai, karena masyarakat sangat terganggu kenyamanan di jalan. Sekarang sudah bisa di
lihatsudah ada jalanyang mereka perbaiki meskipun tidak semua di perbaiki mereka. Sayarasa masyarakat jangan mengeluh terus, karena juga kami
pemerintah desa juga akan mengawasi sebaik-baiknya pembangunan Citraland ini”. wawancara 20 februari 2016.
Seperti petikan wawancara diatas memang pembangunan Citraland sudah berhasil merusak infrastruktur berupa jalan raya, sehingga mengganggu masyarakat sekitar
Universitas Sumatera Utara
pembangunanperumahan berkendara. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengawasan dari pemerintah atau pun dinas terkait. Maka dari itu pihak developer leluasa saja
kapan mereka mau memperbaiki jalan yang sudah mereka rusak. Akibatnya masyarakat yang merasakan sehingga masyarakat terganggu dalam berkendara dan membuat masyarakat
bertambah keresahannya terhadap pembangunan Citraland Bagya City. Bukan hanya kerusakan jalan raya pembangunan perumahan Citraland Bagya City
merubah jalan raya sebagai penunjang perumahan mereka. Citraland Bagya City merubah jalan raya yang sebelumnya hanya jalan lurus saja namun di rubah dengan menambah
bundaran dan tugu di tengah-tengah jalan tersebut. Jika dilihat hanya menggunakan mata itu memang terkesan bagus namun itukan sudah merusak infrastruktur negara berupa jalan.
Seperti yang dijelaskan oleh bapak Faizal berikut ini. “memang jalan umum yang mereka rubah itu pernah diberitahukan ke
desa dan mereka minta saya untuk mengawasi pembangunan tersebut, tetapi saya tolak. Akan tetapi master plan dari Citraland sudah begitu dan sudah
mendapatkan izin dari pemkab, masyarakat hanya menikmati saja. Tetapi tugu yang mereka rubah itu kesepakatannya dengan pemerintah kabupaten bahwa itu
kembali menjadi milik negara cuma mereka tetap yang merawat jadi mereka tidak bisa semena-mena menjualnya. Dan ada juga jalan yang mereka lebarkan
yang berada di dalam komplek pembangungan Citraland juga di serahkan kepada negara, itu ada penyerahan dari developer ke bupati”. wawancara 28
febryari 2016
Dari hasil wawancara tersebut tidak hanya jalan yang mereka rusak namun ada jalan yang mereka rubah fungsinya. Maksud untuk merubah jalan tersebut memang baik dalam
turut membantu pemerintah untuk memperindah kawasan Desa Medan Estate tersebut namun di balik itu kemungkinan rmaksud Citraland Bagya City memberikan penawaran seperti itu
termasuk kedalam strategi pemasran Citralan Bagya City sehingga memang tidak ada yang dirugikan dari pihak pemerintah dan pihak developer namun kemungkinan masyarakat yang
bingung melihat jalan yang biasanya hanya lurus kini harus memutari bundaran dan tugu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. keresahan masyarakat terhadap Citraland Bagya City.
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 2
Tidak Setuju 4
5,9 Ragu-ragu
21 30,9
3 Setuju
41 60,3
4 Sangat Setuju
2 2,9
TOTAL 68
100,0 Sumber : data sekunder kuesioner 2016
Seperti dilihat dari tabel 14 bahwa masyarakat merasakan keresahan terhadap pembangunan Citraland Bagya City, ini di tinjau dari persentase tingkat keresahan
masyarakat yang menjadikan aktivitas mastarakat Desa Medan Estate terganggu dengan adanya pembangunan perumahan Citraland Bagya City. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
masyarakat yang kurang mendapat informasi yang akurat dan juga kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah dan pihak terkait lainnya dan maupun kurangnya tanggung jawab dari
pihak Citraland Bagya City. Hal ini juga diperkuat dengan adanya petikan dari wawancara bersama bapak Gatut.
“seharusnya jangan cuma masyarakat saja yang merasakan dampak dari pembangunan Citraland, masa masyarakat aja. Masyarakat waktu itu pernah
datang ke kantor Citraland buat mengajukan permintaan ke citraland supaya masyarakat diperhatikan, karena masyarakat sudah banyak yang resah dan
terganggu sama pembangunan citraland. Sebelum itu pas awal-awal pembangunan juga pernah di bilang tapi melalui pemerintah desa, supaya
masyarakat jangan sampai terganggu dengan adanya Citraland. Tapi lihatlah sekarang kalo hujan langsung banjir, kalo panas debu semua, belom lagi truck-
truck mereka ngantri mau masuk ke tempat proyek, udah banyak dampaknya sama masyarakat”.wawancara 02 Maret 2016
Seperti demikan, hal ini menjadikan salah satu yang harus di perhatikan pemerintah ataupun aparatur desa sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah kabupaten, bahwasannya
memang benar masyarakat sudah merasakan dampak dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City dan kenyamanan mereka sudah mulai terganggu dengan kehadiran perumahan
Citraland Bagya City.
Universitas Sumatera Utara
Terlihatnya dampak pada masyarakat, pemerintah bahkan tidak merespon dengan langsung dan hanya menunggu tindakan dari pihak pengembang perumahan, ini
menyebabkan masyarakat yang seharusnya merasa nyaman dan aman untuk menikmati pembangunan perumahan Citraland Bagya City namun dengan kurang sigapnya pemerintah
malah membuat masyarakat resah oleh dampak dari pembangunan Citraland Bagya City.
4.2.4. Dampak Sosial Pembangunan Citraland Bagya City
Dampak sosial mempunyai dua sifat yaitu bersifat positif dan bersifat negatif, analisisnya yang sering kita ketahui adalah Manifestasi dan Latensi. Manifestasi mempuyai
sebuah kecenderungan harapan yang diinginkan dari suatu proses sosial yang terjadi sedangkan Latensi sebagai bentuk yang tidak diharapkan, tapi secara alamiah selalu
menyertai atau muncul. Pembangunan perumahan Citraland Bagya City merupakan suatu penerapan
modernisasi yang diterapkan di Desa Medan Estate, yang dimana Desa Medan Estate merupakan salah satu desa di Kabupaten Deli serdang, merupakan salah satu desa yang
paling dekat dengan Kota Medan yaitu Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. Dimana Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, dalam artian daerah sekitar
Kota Medan juga harus mendapatkan perubahan atau modernisasi dalam bentuk pembangunan untuk menopang Kota Medan Tersebut. Adapun pada setiap modernisasi
memiliki akibat ataupun dampak yang bisa saja terjadi. Pemahaman terhadap pembangunan menghasilkan ide kemajuan, berkonotasi ke
depan atau ke tingkat yang lebih tinggi. Pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses yang berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktursosial,
sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi, pengurangan ketidak merataan, dan pemberantasan kemiskinan absolut Todaro, 1994 : 90.
Pembangunan juga dapat didefinisikan sebagai pertumbuhan dengan ditambah perubahan, yang merupakan kombinasi berbagai proses-proses ekonomi, sosial dan juga
politik, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengertian tentang pembangunan sebagai kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk dalam mengolah sumber daya alam dan sumber
daya manusia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk kelangsungan hidup manusia.
Pembangunan yang seharusnya menjadikan dan menempatkanmasyarakat sebagai pusat perhatian dan proses pembangunan harus menguntung kan semua pihak. Dalam konteks
ini, masalah kemiskinan, dan meningkatnya pengangguran perlu mendapat perhatian utama karena bisa saja menjadi penyebab instabilitas yang akan membawa pengaruh negatif
pembangunan dalam masyarakat, terlebih lagi seperti longgarnya ikatan-ikatan sosial dan melemahnya nilai-nilai serta hubungan antar manusia.
Disamping terdapat beberapa kerusakan lingkungan yang bersifat biofisik yang menjadi dampak dari pembangunan Citraland Bagya City terdapat pula dampak lain yang
dapat di peroleh, yaitu dampak sosial. Idealnya sebelum aktivitas pembangunan perumahan Citraland Bagya City berkembang pesat, ada baiknya masyarakat di persiapkan dalam upaya
merebut lapangan pekerjaan sekaligus bisa memasarkan produksi dan menangkal dampak negatif dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City.
Masyarakat Desa Medan Estate menanggapi pembangunan perumahan Citraland Bagya City dengan baik, namun masyarakat memang tidak menerima begitu saja dikarenakan
informasi kurang jelas mengenai pembangunan perumahan hingga beberapa dampak biofisik yang dihasilkan oleh pembangunan perumahan Citraland Bagya City menjadikan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
sangat tergganggu. Dalam pembangunan perumahan Citraland Bagya City juga terdapat dampak sosial baik itu negatif ataupun positif.
Masyarakat Desa Medan Estate di hadapkan dengan dilema dari pembangunan perumahan Citraland Bagya City, berhubungan masyarakat akan merasakan dampak dari
pembangunan Citraland Bagya City maka dari itu masyarakat harus meningkatkan nilai integritas yang sudah ada dalam masyarakat, karenaciri-ciri manusia yang modern di
antaranya adalah memiliki sikap yang terbuka terhadap segala bentuk pengalaman dan perubahan.
Dengan memperkuat sikap integritas tentunya akan memperlancar proses komunikasi dan interaksi antar individu dalam masyarakat. Proses interaksi yang lancar akan mempererat
jalinan hubungan antar masyarakat dan juga akan memupuk integrasi sehingga semakin kukuh. Ini juga di benarkan oleh bapak Nasril dalam petikan wawancara berikut.
“Awal-awal ada pembangunan citraland sebenarnya masyarakat biasa saja dengan pembangunannya, tapi banyaknya isu-isu masuk sama ke
masyarakat jadi masyarakat sering duduk-duduk untuk bahas isu-isu dari Citraland. Padahal sebelumnya jarang mayarakat sini mau duduk ngumpul
cerita-cerita, paling kalau datang untuk minum kopidan main catur dan terus pulang, kalo sekarang masyarakat jadi sering ngumpul karena ada saja setiap
hari isu-isu citraland ini untuk dibahas”. Wawancara 06 Maret 2016.
Dapat dinilai sebenarnya pembangunan Citraland Bagya City ini tanpa disadari juga membentuk masyarakat untuk peduli terhadap pembangunan perumahan tersebut akan tetapi
meskipun bentuk dari pemikiran masyarakat yang kurang baik terhadap pembangunan perumahan Citraland Bagya City, tetapi masyarakat semakin meningkatkan tingkat integritas
dalam masyarakat yang menyebabkan masyarakat akan semakin terbuka dalam menanggapi suatu hal.
Demikian pula seharusnya memang masyarakat menanggapi pembangunan perumahan Citraland ini dengan cara rasional agar pemikiran masyarakat tidak hanya terpaku
Universitas Sumatera Utara
begitu-begitu saja atau stagnan. Masyarakat sebenarnya cukup terbuka untuk menanggapi hal demikian
Tabel 15. Membicarakan pembangunan perumahan Citraland Bagya City
NO URAIAN
FREKUENSI PERSENTASE
1 Tidak Setuju
1 1,5
2 Ragu-ragu
15 22,1
3 Setuju
45 66,2
4 Sangat Setuju
7 19,3
TOTAL 68
100,0 Sumber: Data sekunder kuesioner 2016
Melihat dari papar tabel 15 dari hasil persentase yang mencapai 66,2 artinya masyarakat memang membicarakan pembangunan perumahan Citraland Bagya City
dikalangan mereka. Pembangunan perumahan Citraland ini sepertinya memang seharusnya dibahas di tatanan masyarakat Desa Medan Estate, dikarenakan masyarakat akan merasakan
berbagai macam dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan perumahan Citraland Bagya City.
Sikap yang di lakukan oleh masyarakat Desa Medan Estate hampir sama dengan apa yang di sampaikan oleh Alex Inkeles bahwa ada beberapa unsur manusia modern dan
masyarakat Desa Medan Estate sudah memasuki beberapa unsur seperti berikut: Seorang manusia modern memiliki sikap untuk siap menerima hal-hal atau pengalaman yang baru dan
terbuka untuk inovasi dan perubahan. Sebaliknya masyarakat tradisional kurang menerima ide baru, cara baru untuk berperasaan dan bertindak. Menurut Inkeles sikap ini bukan suatu
keterampilan, melainkan suatu sikap batin. Unsur kedua dalam konsep manusia modern adalah mengenai opini. Manusia disebut
manusia modern, apabila ia mempunyai disposisi untuk membentuk atau memiliki opini atau pendapat tentang masalah dan issu yang timbul, artinya ia tidak mengharap dan tidak
Universitas Sumatera Utara
berpendapat bahwa pendapat manusia lain pasti sama dengan pendapatnya, ia tidak menolak keanekaragaman pendapat. Mampu berbeda pendapat dengan orang lain dan menyatakannya,
adalah sikap manusia modern. Harsojo, 1988: 241-243. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Alex Inkeles, menurut hasil wawancara
dari bapak Nasril masyarakat Medan Estate sudah menerapkan unsur-unsur yang ada dalam teori tersebut, berikut petikan wawancara dengan bapak Nasril.
”Masyarakat jadi hobi sekarang sore-sore pas waktu luang sperti sekarang ini keluar ngumpul di warung cuma buat membahas macam-macam
tapi keseringan bahas Citraland ini, saya pun jadi ikut-ikutan. Disitu kami biasanya bahas kalo Citraland ini bahaya apa enggak untuk kami, karena
lingkungan kami kan jadi di kelilingi bangunan Citraland, takutnya kami kenak gusur, tau lah gimana serakahnya kalo udah ada pembangunan besar-besar gini
di indonesia. Tapi kami udah ada jaminan dari kepala desa waktu masih jaman pak Faizal, dia bilang juga sama kami disini aman, cuman kan kami masih was-
was juga”.Wanwancara 06 maret 2016
Begitu juga bapak Khairulis berpendapat, seperti yang disampaikannya dalam petikan wawancara berikut.
“Belakangan ini setiap setelah melakukan pengajian masyarakat jadi banyak membicarakan Citraland, padahal biasanya masyarakat disini paling
beberapa saja yang setelah pengajian mau duduk sama-sama berbincang paling juga yang di bicarakan keadaan sekitar lah, sekarang ada Citraland ya Citraland
lah yang jadi pembahasan”.wawancara 05 maret 2016
Ini juga dibenarkan oleh pak Gatut dalam petikan wawancara berikut. “Disini memang sering anak-anak muda nongkrong di warung
belakangan ini bapak-bapak ini malah ikut-ikutan, kalau saya gak bisa seperti itu karena besok paginya mau ngajar, memang ada juga yang besok paginya kerja
cumana mereka kan tahan kalau saya tidak tahan. Tapi menurut saya bagus lah artinya konsolidasi masyarakat disini terjaga, bukan hanya pas pengajian atau
wirid saja mereka kumpul”.Wawancara 02 Maret 2016
Penjelasan petikan wawancara diatas menjelaskan bahwa masyarakat sudah semakin meningkatkan tingkat integritas mereka walaupun pembahasan dalam sikap konsolidasi
masyarakat ini beragamakan tetapi memang lebih cenderung untuk membahas pembangunan Citraland Bagya City, demikian berdasarkan dari penjelasan diatas pembangunan perumahan
Citraland Bagya City dinilai masih memberikan dampak positif kepada masyarakat berupa
Universitas Sumatera Utara
semakin meningkatnya nilai integritas masyarakat Desa Medan estate, sehingga sikap tersebut menjadikan masyarakat Desa Medan Estate menjadi masyarkat yang modern dengan
memenuhi bebrapa unsur dari ciri-ciri masyarakat modern yang dikemukakan Alex Inkeles. Dan poinlain yang dapat di ambil yaitu masyarakat Medan Estate sudah siap
menghadapi moderinisasi dari pembangunan perumahan Citraland bagya City dimana pembangunan Citraland Bagya City yang menghantar masyarakat Desa Medan Estate untuk
menghadapi modernisasi tersebut. Dalam setiap pembangunan bukan hanya pembangunan perumahan Citraland Bagya
City, pasti akan ada pro kontra dan melahirkan berbagai macam pendapat mengenai pembangunan tersebut. Dalam pembangunan perumahan Citraland Bagya City juga terdapat
perdebatan antara pro dan kontra namun tidak sedikit masyarakat yang memandang pembangunan Citraland Bagya City tidak baik dapat dilihat pada tabel 7, masyarakat menilai
pembangunan perumahan Citraland ini baik dan sudah tepat namun memang masih banyak kekurangan dalam proses pembangunannya.Seperti kurangnya informasi yang akurat hingga
melibatkan masyarakat khususnya masyarakat Desa Medan Estate dalam proses pembangunan dapat dilihat pada tabel 11 dan tabel 12 yang dimana hanya sedikit masyarakat
yang terlibat padahal banyak masyarakat yang ingin terlibat. Maka dari itu sudah mulai terlihat adanya ketimpanganantara pihak Developer dan
masyarakat lokal sehingga menyebabkan kesalah pahaman di dalam masyarakat. Sehingga menimbulkan ketakutan masyarakat atas dampak negatif dari pembangunan perumahan
Citraland Bagya City. Dusun IX Desa Medan Estateyang merupakan tanah garapan, danisu yang beredar
dimasyarakat pada saat itu adalah tanah tersebut merupakan milik dari PTPN IIsama dengan tanah milik Citrland Bagya City.Namun karena tidak dipergunnakan oleh pihak PTPN II
dansurat kepemilikannya juga tidak jelas sehingga seorangdeveloper atau pemborong
Universitas Sumatera Utara
membangun perumahan ditanah tersebut, tetapi status tanah tersebut masih juga tidak jelas sehingga tanah tersebut tidak terdaftar di kecamatan dan di kantor desa, setelah adanya
beberapa bidang bangunan rumah ditanah tersebut dan seiring berjalannya waktu rumah tersebut telah berpenghuni tetap dan semakin penuh dengan masyarakat yang memilih tinggal
didaerah tersebut karena akses yang dekat dengan jalan raya dan dekat dengan Kampus Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara UIN-SU maka dari
itu satu per satu masyarakat memilih untuk melegalkan dan mengurus tanah rumah mereka ke Kecamatan sehingga tanah mereka tidak lagi merupakan tanah ilegal yang tidak jelas status
kepemilikannya, akan tetapi masih ada masyarakat sampai sekarang yang belum mengurus kepelikan tanah tersebut dalam artian rumah ataupun tanah mereka sekarang adalah ilegal,
namun karena konsolidisi masyarakat Dusun IX yang baik mereka menutup-nutupi itu dari pemerintah. Seperti dijelaskan bapak Gatut dalam petikan wawancara berikut ini.
“Dulu perumahan ini disini juga ilegal, sekitar tahun 1995 perumahan ini di bangun, katanya isu yang beredar tanah ini punya PTPN II. Cuman tanahnya
gak di gunakanuntuk apa-apa sama PTPN II makanya di bangun rumah oleh pemborong. Statusnya ya dulu gak ada, barulah pas sekitar 1997 berhubung
PTPN II jual tanah yang sekarang jadi Citraland dari situ banyak masyarakat mengurus surat tanah termasuk saya juga. Semua masyarakat takut rumahnya
juga terkena imbas penjualan tanah PTPN II makanya di legalkan terus sama masyarakat, tetapi masih ada juga masyarakat yang tidak mengurus suratnya, ya
itu masyarakat yang agak bandel”. wawancara 02 maret 2016
Ditinjau dari petikan wawancara di atas masyarakat yang belum mengurus hak kepemilikan tanah dikarenakan sebagian masyarakat tersebut memandang sebelah mata untuk
melegalkan tanah dan bangunan rumahnya. Ditambah lagi dengan kehadiran Citraland Bagya City masyarakat yang belu memiliki surat tanah dan bangunan semakin tambah was-was.
Seperti yang disampaikan juga oleh bapak Nasril dalam petikan wawancara berikut. “Kalau menurut saya mereka kenapa mereka tidak mengurus surat
kepemilikan tanah mungkin karena mereka rata-rata yang gak ada surat resminya itu mereka adalah pembeli kedua atau ketiga jadi itu mereka beli dari
orang, jadi mereka pun males mengurusnya karena kan sekarang nilai tanah disini pun udah jadi mahal, terus pajaknya juga mahal. Sekarang malah mereka
tambah ketakutan karena ada Citraland, kami aja yang sudah ada surat
Universitas Sumatera Utara
kepemilikan masih was-was sama Citraland, karena Dusun IX ini strategis tempatnya buat Citrland ini pas-pas ditengah pembangunan Citraland”.
wawancara 06 maret 2016
Ini merupakan masalah yang cukup kompleks dan masyarakat yang terkait masalah belum memiliki surat legalitas atas kepelimikan tanah dan bangunan rumah merasakan
dilema dikarenakan strategi atau master plan dari proyek pembangunan perumahan Citraland Bagya City,masyarakat tidak tahu informasi sampai secara detail. Namun ini dapat dijelaskan
oleh ibu Ros dalam petikan wawancara berikut. “Tidakakan ada penggusuran dari pembangunan apa lagi Dusun IX, jadi
masyarakat saya pikir tidak perlu takut karena juga saya kan tinggal disitu, walaupun kita tidak tahu sampai mana pembangunan Citraland ini. Yang
seharusnya masyarakat siapkan adalah ketika keberadaan Citraland ini memberikan persaingan kepada masyarakat maka dari itu masyarakat harus
jangan kalah saing dengan keberadaan Citraland ini ya harus lebih siap dan lebih maju lah pemikirannya masyarakat ini”.wawancara 20 februari 2016
Walaupun keterangan dari wawancara diatas telah menjamin bahwasannya ketakutan masyarakat itu hanyalah isu, namun masyarakat masih saja berpikir negatif dan masih merasa
was-was atas keberadaan pembangunan perumahan Citraland Bagya City, dikarenakan memang kondisi stategis rumah yang ada di Dusun IX. Dengan kata lain masyarakat memang
sudah mendapatkan keterangan dari pemerintah Desa, dan seharusnya juga masyarakat yang belum mengurus surat kepelimikan tanah sangat dianjurkan untuk mengurusnya, dikarenakan
itu bukan hanya sebagai bukti kepemilikan tanah namun itu bisa menjadi alat untuk memastikan masyarakat yang mencemaskan keberadaan pembangunan perumahan Citraland
Bagya City atas isu pengambil alihan kepemilikan rumah mereka.
4.2.5. Dampak Ekonomi Pembangunan Citraland Bagya City
Pembangunan perumahan Citraland Bagya City tidak hanya memberikan dampakbiofisik danhanyadampak sosial namun pembangunan perumahan Citraland Bagya
City juga dapat memberikan dampak terhadap ekonomi di sekitar pembangunan Citraland
Universitas Sumatera Utara
Bagya City. Dampak-dampak tersebut juga menjadi pengaruh yang signifikan terhadap masyarakat. Jika ditinjau dari segi fungsi, maka pembangunan perumahan Citraland Bagya
City tentu harus dapat memberikan dampak yang positif terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
Dalam Teori Robert K. Merton ada beberapa hal seperti fungsi manifest diharapkan yang berkaitan dengan melihat atau mengetahui dampak dari pembangunan perumahan
Citraland Bagya City. Tetapi ada kalanya dalam pembangunan yang dilaksanakan timbul dampak–dampak yang tidak diharapkan fungsi laten. Keduanya ini merupakan suatu
konsekuensi yang kuat dan tidak dapat dipisahkan. Melihat dari pandangan Teori Robert K. Merton, adanya beberapa fungsi manifest
berupa dampak yang dirasakan sebagian bahkan seluruh masyarakat Desa Medan Estate tidak terkecuali masyarakat Dusun IX yang paling merasakan dampak pembangunan Citraland
Bagya City. Banyak sudah dampak yang dirasakan masyarakat Desa Medan Estate, mulai dari dampak paling dalam yang dirasakan masyarakat adalah meningkatnya harga jual tanah
di daerah sekitar pembangunan Citraland Bagya City sampai dengan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat Desa Medan Estate terkhususnya para pedagang di sekitar
pembangunan Citraland Bagya City. Meningkatnya nilai jual tanah di daerah pembangunan Citraland Bagya City tidak
meningkat begitu saja, ada beberapa alasan yang menjadikan nilai tanah di daerah sekitar pembangunan Citraland Bagya City meningkat seperti, letak tanah yang strategis dapat
menjadi pemicu utama naiknya harga tanah,Lokasi tanah tersebut bisa strategis juga dikarenakan pembangunan Citraland Bagya City. Sebab orang akan banyak tertarik dengan
lokasi tanah tersebut karena ditengah masyarakat luas. Hal tersebut membuat nilai jual tanah semakin meningkat. Sebab posisi tanah yang
seperti ini membuat orang mudah berinteraksi dan sangat dekat dengan pusat pemerintahan
Universitas Sumatera Utara
dan pusat bisnis.Selain itu yang membuat tanah sekitar pembangunan Citraland Bagya City menjadi mahal karena lingkungan yang bagus dan bisa membuat oranglain lebih bisa
bersosialisasi. Kemudian masuknya pengembang atau developer ke daerah tersebut, yang dimana
developer tersebut juga adalah PT Ciputra Group. Yang membantu untuk meningkatkan harga jual tanah di Desa Medan Estate. Seiring dengan penjelasan diatas bapak Faizal juga
menguatkan penjelasan diatas dalam beberapa petikan wawancara berikut. “Dampak Citraland yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat
kemungkinan paling besar adalah meningkatnya nilai jual tanah di Medan Estate, meskipun Citraland ada di Dusun IX tetapi seluruh Desa Medan Estate
nilai jual tanah disana jadi meningkat, bahkan sampai ke Desa Lau Dendang. Ini dampak yang sangat positif bagi masyarakat karena kan dulu siapa orang yang
mau tinggal disini, tapi udah ada Citraland banyak jadinya orang yang berminat yang mau tinggal disini”.wawancara 28 februari 2016.
Begitu juga yang di jelaskan oleh ibu Ros senada dengan petikan wawancara diatas mengenai meningkatnya nilai jual tanah di Desa Medan Estate.
“Sudah jelas tidak hanya dampak negatif saja yang ada dari pembangunan Citraland ini, dampak positifnya juga ada.Lihat contohnya yang paling umum
dirasakan masyarakat, meningkatnya nilai jual tanah, ini kan suatu dampak positif dari adanya Citraland di Desa Medan Estate. Semua masyarakat di
sekitar Citraland merasakan meningkatnya harga tanahdan bahkan sampai ke desa-desa sebelah, karena disini akses ke kota dekat, mau ke kuala namu juga
dekat, jadi meningkatnya pun langsung sangat tinggi”. wawancara 20 februari 2016
Menurut penjelasan dalam wawancara diatas bahwa meningkatnya nilai jual tanah merupakan salah satu dampak positif yang dirasakan masyarakat Desa Medan Estate,
peningkatan nilai jual tanah juga meningkat secara signifikan di akibatkan beberapa faktor yang ada seperti akses ke Kota Medan dekat dan akses ke bandara Internasional Kuala Namu
juga dekat. Untuk menambah penjelasan diatas berikut petikan wawancara dengan bapak Faizal
mengenai penjelasan meningkatnya nilai jual tanah di Desa Medan Estate.
Universitas Sumatera Utara
“Nilai jual tanah di Desa Medan Estate meningkat karena adanya pembangunan Citraland, artinya Citraland lah yang membantu meningkatkan
nilai jual tanah di desa Medan Estate, nilai jual tanah meningkat hingga mencapai 55, awalnya harga tanah di Medan Estate di kisaran Rp 150.000 –
Rp 300.000 namun sekarang sudah mencapai Rp750.000 – Rp1.250.000 dan kemungkinan dapat terus meningkat seiring pembangunan Citrland dan minat
orang luar untuk membeli tanah di sekitar pembangunan Citraland Bagya City. artinya pembangunan Citraland Bagya City ini memberikan dampak yang
positif”.
Meningkatnya nilai jual tanah desa medan estate yang mencapai 55 adalah suatu dampak yang baik menurut penjelasan petikan wawancara diatas yang dimana pembangunan
Citraland Bagya City membantu untuk meningkatkan nilai jual tanah di Desa Medan Estate atau sekitar pembangunan Citraland Bagya City.
Berbeda pandangan dengan penjelasan petikan wawancara diatas, meningkatnya nilai jual tanah yang dimana merupakan dampak positif bagi masyarakat Desa Medan Estate.
Malah pandangan berikut sangat mengarah bahwa meningkatnya nilai jual tanah di Desa Medan Estet merupakan dampak yang tidak baik bagi masyarakat, dikarenakan
meningkatnya nilai jual tanah hanya semata-mata untuk mengusir masyarakat Dusun IX Desa Medan Estate karena yang hanya tergiur dengan nilai jual tanah yang tinggi dan faktor posisi
Dusun IX yang sangat strategis bagi pembangunan Citraland Bagya City. Berikut penjelasan berdasarkan petikan wawancara dengan bapak Khairulis.
“Meningkatnya nilai jual tanah ini memang baik menurut saya, tetapi siapa yang mau jual tanah disini. Kalaupun dari pihak Citraland mau membayari
rumah dan tanah kami disini kemungkinan tidak akan kami berikan, karena memang tidak di jual. tetapi kemungkinan lain bisa saja terjadi karena mereka
Citraland Bagya City yang mempermainkan nilai jual tanah disini sekarang, semakin laku jualan mereka maka otomatis sedikit demi sedikit akan meningkat
juga harga jualannya. Masyarakat disini, kalau sudah ada salah satu masyarakat yang mulai berpikiran untuk menjual tanah dan rumahnya itu juga otomatis pasti
kemudian satu per satu akan ikut menjual juga, tetapi sampai sekarang belum ada yang berpikiran untuk menjual tanah dan rumahnya”.wawancara 05 maret
2016
Universitas Sumatera Utara
Untuk menambah penjelasan petikan wawancara diatas berikut juga petikan wawancara dengan bapak Gatut mengenai meningkatnya nilai jual tanah.
“Dampak ekonomi dari pembangunan Citraland sementara ini mungkin meningkatnya nilai jual tanah, nilai jual tanah disini memang sudah tinggi
sekarang, mungkin bagi masyarakat itu bagus, tetapi kalau di perhatikan lebih detail lagi, maksud dari itu apa? Takutnya malah akan membuat masyarakat
cidera nantinya. Ini mungkin juga termasuk strategi dari Citraland, karena ketika memang nilai jual tanah yang semakin tinggi tanpa kita sadari ini nantinya akan
membuat masyarakat semakin terpinggirkan. Karena tanah dan rumah mereka di beli oleh pengembang-pengembang yang mengincar tak terkecuali Citraland.
Buat mereka Citraland Bagya City uang apalah artinya, kalau untuk membayari rumah masyarakat mudah saja buat mereka. Tinggal pinjam dari
bank, masalah selesai, dan sedangkan masyarakat ketika harga tanah mereka tinggi pasti tidak tahan untuk menjualnya. Itu karena kebiasaan orang kita,
pemikirannya yang penting mendapat untung besar, dari situ masyarakat tidak pernah memikirkannya sampai jauh kedepan”.wawancara 02 maret 2016
Menurut petikan wawancara diatas bahwa sebagian masyarakat berpendapat bahwa meningkatnya nilai jual tanah di Desa Medan Estate baik bagi masyarakat, namun ada juga
masyarakat yang berpendapat bahwa ini suatu yang tidak baik bagi masyarakat, dan ini merupakan strategi dari pihak pengembang untuk mengakuisisi masyarakat yang dimana
ketika memang nilai jual tanah meningkat maka masyarakat yang tertarik untu menjual tanah dan ruma satu persatu akan menjualnya karena tidak tahan dengan harga jual tanah mereka
yang meningkat drastis, yang dimana kedepannya masyarakat akan terpinggirkan oleh pembangunan Citraland Bagya City.
Ketika suatu pembangunan memberikan pengaruh kepada meningkatnya nilai jual tanah suatu daerah adalah merupakan suatu yang baik, namun itu juga masih kembali kepada
masyarakat yang menanggapi hal tersebut, karena masyarakat yang paling merasakan pengaruhnya akan tetapi ketika masyarakat dihadapkan kepada suatu dinamika yang dimana
ketika benar maksud dibalik meningkatnya nilai jual tanah daerah tersebut adanya maksud untuk mengakuisisi tanah atau rumah masyarakat itu merupakan dampak yang buruk bagi
masyarakat.Karena masyarakat kembali harus mencari dan membeli rumah untuk dihuni
Universitas Sumatera Utara
kembali, beruntungnya ketika masyarakat sudah memiliki rumah lainnya yang siap dihuni. Namun untuk menanggapi hal tersebut juga kembali kepada masyarakat, yang dimana
masyarakat yang bisa menyikapi hal tersebut secara bijaksana. Ketika memang masyarakat membutuhkan uang lebih maka tepat memang untuk
melepas rumah tersebut namun ketika masyarakat lebih memilih kenyamanan yang sudah dibangun di daerah tersebut maka mempertahankan tanah dan rumah tersebut merupakan
langkah yang sangat bijaksana. Pembangunan Citraland Bagya City memberikan banyak dampak kepada masyarakat
Desa Medan Estate, tidak terkecuali pedagang yang berdagang di sekitar pembangunan Citraland Bagya City. ada beberapa macam wirausaha ada di sekitar pembangunan Citraland
Bagya City, mulai dari foto copy, tempat pangkas cukur, bengkel tambal ban, warung kedai, hingga warung makan. Semua jenis wirausaha tersebut tidak terlepas dari dampak
dari pembangunan Citraland Bagya City. Namun dari semua jenis wirausaha yang ada di sekitar pembangunan Citrland Bagya City yang paling merasakan dampak kehadiran
pembangunan Citraland Bagya City adalah warung makan. Warung makan tersebut tepat berada berseberangan dengan pembangunan perumahan
Citraland Bagya City, warung makan tersebut selalu ramai pada saat jam istirahat makan siang hingga sore hari. Warung makan tersebut adalah yang paling merasakan dampak dari
keberadaan pembangunan Citraland Bagya City karena memang letak yang sangat dekat sehingga memudahkan pegawai dari Citraland Bagya City. berikut penjelasan dari dalah
seorang informan bernama Mas no mengenai dampak dari pembangunan Citraland Bagya City terhadap warung makan miliknya.
“sebelum adanya Citraland ini warung saya memang sudah ramai, tetapi dulunya ramai karena mahasiswa yang makan disini. Nah sekarang tambah
ramai lagi, apalagi waktu awal-awal pembangunan Citrland ini, banyak tukang yang kerja di Citraland ini makan disini sampai-sampai saya pernah menambah
pegawai karena terlalu membeludak tukang-tukang itu makan disini, jadinya yang biasanya saya berjualan sampai jam tiga sekarang sampai jam enam sore
Universitas Sumatera Utara
karena semakin ramai yang beli. Pendapat saya meningkat kira-kira sampai 60 makanya saya berani buka sampai sore”. wawancara 08 maret 2016
Menurut penjelasan dalam petikan wawancara diatas pembangunan Citraland Bagya
City berindikasi membantu pedagang warung makan tersebut dengan pegawai dari Citraland Bagya City makan di warung makan milik Mas no, meningkatnya pendapatan Mas no
menguatkan bahwa pembangunan Citraland Bagya City memberikan dampak positif bagi beliau dan keluarga.
Di lain itu pedagang warung makan yang lain juga berpendapat senada dengan petikan wawancara dari Mas No, berikut petikan wawancara bersama ibu Sri menanggapi hal dampak
pembangunan Citraland Bagya City yang beliau rasakan. “Sebelum ada Citraland biasanya jualan saya lama habisnya, saya
biasanya sebelum adanya Citraland ini jualan dari jam enam pagi sampai jam sebelas siang sekarang sudah ada Citraland ini jualan saya jam sembilan sudah
mau habis dan stoknya juga saya udah tambah. Kalau dulu saya jualan 40-50 porsi setiap hari, sekarang saya jualan 60-70 porsi dan kadang-kadang kalau pas
libur saya jualan sampai 70 porsi lebih setiap hari. Kalau pendapatan ya sudah jelas meningkat, hampir 50 kurang lebih meningkatnya pendapat saya. Saya
berjualan di bantu sama anak saya, kalau libur suami saya juga ikut membantu saya jualan”. wawancara 10 maret 2016
Senada dengan penjelasan Mas No, penjelasan Ibu Sri dalam petikan wawancara tersebut memang benar pembangunan Citraland Bagya City memberikan dampak positif bagi
wirausaha-wirausaha yang ada di sekitar pembangunan Citraland Bagya City. peningkatan pendapatan yang mereka rasakan sangat signifikan.
Meningkatnya pendapatan dari pedagang akan secara otomatis juga akan meningkatkan status sosial para pedagang di sekitar pembangunan Citraland Bagya City, dari situ bisa kita
lihat jelas bahwasannya masih ada dampak baik dari pembangunan Citraland Bagya City bagi masyarakat Desa Medan Estate.
Meskipun sudah jelaskan berdasarkan petikan wawancara diatas bahwa pembangunan Citraland Bagya City memberikan dampak baik kepada pedagang yang ada di sekitar
pembangunan Citraland Bagya City, namun pembangunan Citraland Bagya City masih
Universitas Sumatera Utara
menyisakan harapan dari masyarakat yang beraktifitas ekonomi disekitar pembangunan Citraland Bagya City.masyarakat yang beraktifitas seperti wirausaha tersebut, memiliki
harapan yang dimana harapan tersebut merupakan asa dari pedagang tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Mas no dalam petikan wawancara berikut.
“Pembangunan Citraland ini saya kira adalah pembangunan yang baik, karena biasanya kalau pembangunan yang besar seperti ini langsung main gusur
saja walaupun tidak salah. Kalau menurut saya, pembangunan Citraland ini dapat berkembang sangat cepat, karena dia Citraland tidak hanya bangun
rumah-rumah saja, tapi ada sekolah yang sudah jadi, ada ruko-ruko yang ada di depan. Nah harapan saya yang mendirikan warung nasi disini, harapannya kami
tidak terkena gusur dan harapannya mereka masih mau memeperhatikan usaha- usaha masyarakat disini. Memang saya mendirikan warung ini bukan ditanah
saya jadi saya hanya minjam saja, tetapi kalau memang disini ada pembangunan ya saya haru bergeser lah. Tapi kalau memang itu saja bisa, mereka tidak
menggusur warung saya, maka menurut saya memang pas ada pembangunan Citraland ini disini”.wawancara 08 maret 2016
Pembangunan Citraland Bagya City harus mempertimbangkan harapan masyarakat sekitar pembangunan, agar hubungan antara pengembang dengan masyarakat sekitar
pembangunan dapat terjalin harmonis dan selalu berdampingan dan masyarakat kedepannya dapat mendukung pembangunan perumahan Citraland Bagya City jika ingin dikembangkan
lagi. Pada sejatinya, pihak pengembang tidak bisa melepaskan peran masyarakat dalam hal pembangunan perumahan tersebut. Pihak pengembang harus melakukan pendekatan persuasif
kepada masyarakat dalam hal sosialisasi pembangunan serta menyampaikan apa saja dampak dari pembangunan untuk masyarakat.
Pembangunan Citraland Bagya City memberikan dampak yang sangat positif bagi pedagang yang berwirausaha di sekitar pembangunan Citraland Bagya City, pendapat
tersebut di kemukakan oleh beberapa pedagang yang berwirausaha di sekitar pembangunan. Namun disetiap pembangunan yang baru akan timbulnya harapan masyarakat terhadap
pembangunan tersebut. Tidak terlepas dari harapan dari pedagang yang berwirausaha di sekitar pembangunan Citraland Bagya City.
Universitas Sumatera Utara
Ada banyak harapan kepada pembangunan Citraland Bagya City terhadap masyarakat Desa Medan Estate yang terkena dampak dari pembangunan Citraland Bagya City baik itu
dampak positif maupun dampak negatif sekalipun. Adanya harapan tersebut adalah meningkatkan unsur kesejahteraan masyarakat terutama struktur ekonomi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
3. Persepsi masyarakat Desa Medan Estate dengan adanya pembangunan perumahann
Citraland Bagya City adalah masyarakat menyatakan bahwa kurang baik adanya pembangunan Citraland Bagy City karena lingkungan sekitar telah rusak akibat
pembangunan perumahan tersebut antara lain rusaknya jalan raya akibatkan sering dilalui oleh alat berat, pepohonan yang dulunya rindang kini gersang dan panas, saat
musim kering air sumur kering dan sebaliknya saat musim hujan akan terjadi banjir, yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Tetapi persepsi sebagian masyarakat setuju
dengan adanya pembangunan Citraland Bagya City tersebut dikarenakan masyarakat mendapatkan peningkatan penghasilan secara ekonomi yang diperoleh dari para buruh
bangunan yang tinggal atau menetap sementara di daerah tersebut, antar lain sewa rumah dan warung makanan terlepas dari itu pembangunan Citraland Bagya City
menjadikan daerah Desa Medan Estate tidak terlihat modern. 4.
Dampak pembangunan perumahan Citraland Bagya City secara langsung kepada masyarakat terlihat dan dirasakan masyarakat adalah adanya perubahan fungsi dan tata
guna, pembangunan perumahan akan merubah tata guna lahan serta produktifitas lahan di lingkungan sekitar kawasan perumahan, adanya peningkatan arus lalu lintas,
kemacetan dan sering terjadi kecelakaan dan kerusakan jalan yang tak terhindarkan, karena kendaraan pengangkut bahan baku proyek pembangunan. Penurunan kualitas
udara bersih, peningkatan kadar debu akibat penebangan pohon, penurunan kualitas dan kuantitas air bersih di sekitar pembangunan perumahan, termasuk dalam dampak
pembangunan perumahan Citraland Bagya City, dan jika turun hujan akan berdampak banjir karena daerah resapan air yang sudah ada menjadi berkurang.
Universitas Sumatera Utara