Sebagai Komunikasi Aktualisasi Budaya Dalam Saman

70

5.8.6 Sebagai Komunikasi

Pada dasarnya semua seni mempunyai maksud untuk dikomunikasikan, sehingga seni membutuhkan pengungkapan nilai maupun ekspresi perasaan, bahwa terdapat dua faktor dalam komunikasi untuk seni yaitu faktor senimanpencipta dan faktor manusia yang mengamati. Dua faktor manusia ini menegaskan bahwa keistimewaan seni sebagai ekspresi manusia akan memperhalus dan memperluas komunikasi menjadi persentuhan rasa, dengan menyampaikan kesan dan pengalaman subyektif, yakni pesan dan pengalaman si pencipta kepada penonton Sumandiyo Hadi: 2006. Komunikasi seni ini merupakan dialog yang disampaikan melalui hasil karya dari si pencipta kepada penonton, yang merupakan pengalaman berharga yang berawal dari imajinasi kreatif dan bermakna yang dapat diresapkan dan memiliki pesan yang komunikatif. Tinggi rendahnya mutu estetik ditentukan pada tahap yang paling awal oleh kemampuan komunikatif, dan oleh sebab itu pula seni sering berfungsi sebagai perangkul “makna umum masyarakat” Abdullah, 19801981. Dengan pengertian komunikatif ini, komunikasi Saman mencakup 1 lirik atau teks lagu-lagu dalam Saman, yang memiliki ciri-ciri khas dibandingkan komunikasi verbal dengan bahasa, 2 adanya interaksi atau gerak-gerak untuk memperkuat suasana persembahan, 3 kata-kata pengantar dalam setiap persembahan. Dengan demikian komunikasi Saman merupakan ungkapan atau ekpresi imajinasi dalam proses diaologis. Seperti diketahui struktur persembahan Saman baik tahapan persembahan, syair, nayanyian, busana, tidak lain adalah perjumpaan dan komunikasi antara Allah dan manusia dalam bentuk tanda atau simbol. Seluruh isi yang disampaikan adalah simbol ketaatan, kekhusukan, keikhlasan manusia dalam menjalankan semua perintahnya. Kesemua ini menjadi komunikasi yang diolah menjadi sesuatu yang menarik untuk penonton, serta menambah unsur estetika, yang dalam persembahannya memberikan pesan-pesan untuk manusia lebih mengenal tuhannya dan dirinya. 71

5.9 Saman Sebagai Icon