33
akan ajaran Islam. Syech Saman melakukan dakwah dengan memanfaatkan kesenian ini dalam menanamkan akidah dan syariat Islam. Ucapan kaliman tauhid
la illaha illahu adalah penguasaan dari dua kalimat syahadat diucapkan dengan khidmad oleh murid-murid Syekh Saman, dengan posisi duduk berlutut sejajar, dan
melatakkan tangan di atas paha, mahupun menempel pada dada. Gerak ini dilakukan ditambah unsur gerak kepala meratip, diikuti henjutan badan dengan
tempo berangsur cepat sehingga mencapai tempo yang tinggi, dan pada perkembangan selajutnya ucapan mmm – la illala ahuo menjadi awal dari
pertunjukan Saman Gayo. Akhirnya dakwah yang dilakukan dengan cara seperti di atas menempatkan nama Syekh Saman sebagai nama dari tarian.
5.2 Pola Pertunjukan
Secara struktur pesembahan, semua bentuk tari dipentaskan dengan mengikuti pola pertunjukan yang saman iaitu, adanya bahagian awal, bahagian
tengah dan bahagian akhir. Pertunjukan Saman Gayo juga dibahagi dalam 3 tahapan iaitu 1 awal, 2 isi, dan 3 penutup atau a Pesalaman, b Ulu ni Lagu, Lagu, Uak
Ni Keumuh yang menjadi bahagian isi, serta bahagian penutupakhir c Salam akhir. Masing-masing bahagian ini memiliki aturan dalam penyajiannya yang
disesuaikan dengan tujuan dalam pertunjukan. Awal penyajian, isi, dan penutup merupakan rangkaian yang harus ada dalam Saman Gayo, dan bentuk ini juga
terdapat pada tari-tari tradisi lainnya yang ada di Aceh mahupun suku Gayo khususnya. Awal tarian biasa disebut dengan saleum yang menjadi awal penyajian,
dan saleum penutup merupakan akhir dari pertunjukan. Saleum merupakan pembuka dalam pertunjukan yang berisi ungkapan permohonan atas segala bentuk
pertunjukan yang disajikan. Permohonan ini diberikan pada Allah saw dan Rasulnya, kemudian dilanjutkan dengan permohonan maaf pada penonton, orang-
orang tua, sebahagai bentuk ungkapan kerendahan hati, juga sebahagai bentuk permohonan agar pesembahan dapat dimainkan dengan tanpa ada gangguan
apapun, dikeranakan pertunjukan ini merupakan hiburan dan permainan masyarakat setempat.
34
Tabel 4.1 Susunan Pertunjukan Saman No
Tahapan penyajian Keterangan
1
a. Pesalaman
-Pesalaman adalah tanda awal dalam penyajian tari Saman, yang terdiri dari
regnum dan saleum. Regnum adalah suara bergumam yang dibawakan oleh seluruh
penari, yang berisikan pujian kepada Allah SWT, dengan lafas mmm –
“illallaahuo” yang juga merupakan ucapan “Lailla haillalhu”.
9
. regnum dilakukan dengan penari menundukkan
kepala, menangkupkan tangan di depan dada sebagai menghatur sembah yang
bermakna penyerahan diri kepada allah SWT.
- Saleum adalah ucapan Assalamualaikum yang diberikan kepada penonton sebagai
ungkapan penghormatan dan permohonan keizinan yang menjadi adab dan etika
dalam Islam, dan sebagai penanda dimulainya tarian. Pada bahagian saleum,
gerak tangan, badan, yang dilakukan mulai berkembang sesuai dengan
kerografi yang disusun, disertai nyanyian yang dibawakan oleh pengangkat, yang
kemudian diikuti secara silih berganti oleh dering, jangin, redet, dan saur.
Awal dalam tarian Saman
- Pada tahapan awal
ini, salam diberikan pada Allah SAW dan
para penonton seperti salam pada tokoh
adat seperti saleum pada Bapak Geucik,
Saleum pada Bapak Imam, dan saleum
pada para penonton undangan
2
b. Ulu Ni Lagu