Kajian Literatur TARI SAMAN PADA MASYARAKAT ACEH : IDENTITAS DAN AKTUALISASI.

17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Literatur

Sudah sejak lama para sarjana Barat, antropolog, seniman Aceh telah melihat keunikan dari seni dan kebudayaan yang dimiliki Aceh, melalui mereka dan banyak penulis lainnya telah menjadikan tari-tari tradisi Aceh sebagai salah satu bentuk kesenian yang banyak dijumpai pada karya tulisan mereka.dan juga termasuk berbagai jenis karya para sarjana Indonesia, yang menulis tentang keunikan dari tradisi seni pertunjukan mereka pada masa sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan dan semakin banyak setelah terjadinya tsunami di tahun 2005.Walaupun karya tulisan tentang tari tradisi tidak secara komprehensif, namun sumbangan yang telah diberikan dalam bentuk tulisan, menjadikan kejelasan tentang keberadaan tari tradisi Aceh. Beberapa Publikasi telah melengkapi studi ini yang memberikan informasi penting, pemahaman, dan ide-ide tentang Aceh dan Budayanya. Tulisan Amirul Hadi, Aceh: Sejarah, Budaya dan Tradisi, 2010, Respon Islam Terhadap Hegenomi Barat: Aceh versus Portugis 1500-1579 Banda Aceh, 2006Abubakar Al Yasa’, Syariat Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2004, Ibrahim Alfian Perang di Jalan Allah: Perang Aceh, 1987, yang berbicara dari Dimensi “keislaman” tidak dapat dipisahkan, apalagi ditinggalkan dari setiap perilaku masyarakat Aceh, baik masa lalu maupun masa kini. Dimensi keagamaan ini sering diabaikan oleh para sarjana, terutama Barat dalam kajiannya mengenai masyarakat Islam di Aceh. Karya tulis para sarjana ini, menjadi awal penulis dalam memahami latar belakang terciptanya, tari “saman” yang menjadikan Islam sebagai konsep dasar dalam penciptaan, sehingga Selain itu karya tulis dari Mohammad Said Aceh Sepanjang Abad tahun 2007, Sunny Ismail Bunga Rampai tentang Acehberisi tentang keragaman dari kehidupan masyarakat Aceh yang dilihat dari berbagai aspek, seperti, asal-usul masyarakat Aceh, Agama, Politik, Mata Pencaharian, Sistem Kekerabatan, Kesenian, dengan membaginya ke dalam 2 jilid. Pendeskrifsian dari karya tulis ini 18 dapat membantu penulis dalam kajian memahami masyarakat Aceh dengan permasalahannya. Buku Aceh: Kembali Ke Masa Depan tahun 2005, buku ini merupakan kumpulan dari 9 penulis yang memahami Aceh dengan perspektif baru dengan segala kebijaksanaan yang pernah diterapkan di Aceh masa silam. Mereka dari sisi ilmu masing-masing mengupas yang tampak dan tak tampak dan mengkajinya untuk masa depan Aceh. Ada kebijaksanaan yang sudah jelas, dalam mengatur pemukiman dan arsitektur, ada kearifan yang masih perlu dikaji, kemudian pendidikan yang dulu disebut teungku dan imeum yang kini serasa diabaikan. Serta kesenian, yang bukan sekedar kreatifitas keindahan melainkan juga mengisyaratkan solusi-solusi masalah sosial, ekonomi, budaya dan politik. Disertasi M.J, Melalatoa yang meneliti tentang Pseudo Moiety Gayo: Satu Analisis Tentang Hubungan Sosial Menurut Kebudayaan Gayo. Dalam disertasi ada dua bab yang menjelaskan tentang kesenian, termasuk Saman Gayo. Pembahasan dalam bab ini membantu untuk memahami latar belakang masyarakat Aceh dalam menjadikan Saman gayo sebagai identitas dari budayanya. Kemudian diskusi-diskusisaya tentang elemen-elemen pertunjukan Saman membantu dalam menganalisis pertunjukan Saman terutama didasari oleh informasi yang diberikan oleh para pelaku penari Saman dan kemahiran, serta pengamatan saya sendiri secara personal terhadap pertunjukan Saman. Saya menggunakan konsep Islam untuk menunjukkan perubahan titik pusat estetika permainan saman.

2.2 Teori