KESIMPULAN DAN SARAN 61 PENGARUH BAHAN AJARAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA DALAM HIDROLISIS.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas isi 36 Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Tabel 39 Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi 44 Tabel 3.4. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Bahan Ajar Pembelajaran 45 Tabel 3.5. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi 46 Tabel 4.1. Hasil Standarisasi Bahan Ajar 50 Tabel 4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Nilai komunikatif, kerjasama dan rasa ingin tahu Siswa Kelompok Sampel 51 Tabel 4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data Tes Awal Hasil Belajar kelompok Sampel 51 Tabel 4.4. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data Tes Akhir Hasil Belajar Kelompok Sampel 52 Tabel 4.5 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data Gain Hasil Belajar Kelompok Sampel 52 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data 53 Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data 54 Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Komunikatif, Kerjasama dan Rasa Ingin Tahu 55 Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Gain Hasil Belajar Siswa 56 Tabel 4.10. Derajat Determinasi 56 vii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah Bahan Ajar 41 Gambar 3.2 Skema Desain Langkah-langkah Bahan Ajar dan Karakter 41 vi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Hidrolisis 66 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rpp 69 Lampiran 3a. Lembar Analisiss Pertemuan 1 80 Lampiran 3b. Jawaban Analisis Masalah Pertemuan 1 87 Lampiran 4a. Lembar Analisis Pertemuan 2 90 Lampiran 4b. Jawaban Analisis Masalah Pertemuan 2 94 Lampiran 5. Karakter Komunikatif,Kerjasama,Rasa Ingin Tahu 97 Lampiran 6. Instrumen Tes Sblm Valid 99 Lampiran 7. Instrumen Tes Sesudah Valid 107 Lampiran 8. Jawaban Instrumen Tes Sblm Valid 112 Lampiran 9. Jawaban Instrumen Tes Ssdh Valid 113 Lampiran 10. Validasi Kisi-Kisi Instrumen Tes 114 Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrumen Validator 1 138 Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrumen Tes Validator 2 158 Lampiran 13. Format Lembar Jawaban 178 Lampiran 14. Bahan Ajar 180 Lampiran 15. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 206 Lampiran 16. Validitas Hitung 218 Lampiran 17. Realibilitas 219 Lampiran 18. Tabel Realibilitas 220 Lampiran 19. Tingkat Kesukaran 221 Lampiran 20. Perhitungan Daya Beda 223 Lampiran 21. Tabel Distraktor 224 Lampiran 22. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test 228 Lampiran 23. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 230 Lampiran 24. Penilaian Buku Teks Pelajaran 242 Lampiran 25. Data Hasil Karakter 252 Lampiran 26. Data Hasil Penelitian 254 Lampiran 27. Uji Normalitas 256 viii Lampiran 28. Uji Homogenitas Data 262 Lampiran 29. Uji Hipotesis 263 Lampiran 30. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 267 Lampiran 31. Perhitungan Koefisien Determinasi 268 Lampiran 32. Jadwal Kegiatan Penelitian 269 Lampiran 33. Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment 271 Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian 271 Lampiran 35. Surat 280

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu pembaharuan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Tujuan pendidikan dalam Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional No.20 Bab II pasal 3 Tahun 2003 menjelaskan bahwa : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab” Depdiknas, 2003. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Namun salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran dikelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya untuk kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi mereka miskin aplikasi. Dengan kata lain pendidikan tidak diarahkan untuk mengembangkan dan membangun karakter potensi yang dimilki untuk memecahkan masalahnya sendiri serta tidak menjadikan manusia yang lebih kreatif. Isi yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional serta permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan sekarang terlihat jelas bahwa pendidikan bukan hanya membangun ranah kognitif atau ranah yang mencakup kegiatan otak mental yang berorientasi pada kemampuan berfikir saja tetapi juga membentuk ranah psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu serta membangun ranah afektif yang mencakup watak prilaku karakter seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Berdasarkan hasil observasi selama dan wawancara dengan guru kimia di MAPN 4 Medan masih menggunakan proses pembelajaran kimia dengan cara yang monoton dengan pendekatan yang berpusat pada guru teacher centered approach . Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan proses belajar mengajar perlu pengalaman pemecahan masalah. Dengan pendekatan yang diterapkan oleh guru tersebut, menyebabkan masih belum tercapainya efektivitas pembelajaran kimia di sekolah. Di samping itu, sumber belajar yang ada umumnya hanya menyajikan sebatas materi. Peserta didik masih bergantung pada pendidik dalam proses pemahamannya. Peserta didik enggan ketika diminta untuk mempelajari sendiri materi dalam buku. Adanya permasalahan ini mendorong perlunya sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis Makmur, 2012. Pengembangan bahan ajar yang berkualitas dengan mengintegrasikan pendidikan karakter diharapkan dapat menciptakan generasi berkarakter yang memiliki kompetensi utuh, termasuk yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendidikan yang memiliki peranan penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menguasai IPTEK yaitu pendidikan dalam bidang sains IPA. Salah satu cabang dari pendidikan IPA adalah pendidikan kimia.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA MATERI STOIKIOMETRI.

0 2 21

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA KELARUTAN.

0 3 20

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDOKS.

0 4 21

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

3 10 31

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA.

0 1 34

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL) TERINTEGRASI BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.

0 6 32

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUH-KEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 33

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KREATIVITAS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 4 21

STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTU (2)

1 2 69

STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTU (1)

1 1 69