EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KREATIVITAS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.
(2)
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KREATIVITAS DAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM
Nazhimah Bey Nasution (NIM 4103331034) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tumbuhkembangnya karakter kreativitas dan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam. Serta untuk mengetahui seberapa efektif pembelajaran kooperatif berbasis masalah diterapkan pada pokok bahasan hidrolisis garam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel serta lembar observasi karakter kreativitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (sig. 0,000<0,05) yaitu terdapat perbedaan yang signifikan tumbuhkembangnya kreativitas siswa yang diajarkan dengan model kooperatif berbasis masalah dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam. Pada (sig. 0,014 < 0,05) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam. Peningkatan hasil belajar pada kelas pembelajaran kooperatif berbasis masalah (eksperimen 1) sebesar 66,9 % dan peningkatan hasil belajar pada kelas pembelajaran kooperatif tipe STAD (eksperimen 2) sebesar 60,42 %. Adapun efektivitas pembelajaran dari pembelajaran kooperatif berbasis masalah sebesar 9,69%.
(3)
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Alloh SWT, Rabb semesta alam yang atas segala nikmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah untuk Menumbuhkembangkan Kreativitas dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Hidrolisis Garam”. Yang mana penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak (Alm) Prof. Dr. Suharta, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah begitu banyak memberikan bimbingan, arahan, saran, motivasi, sumber materi, inspirasi serta waktunya kepada penulis sejak awal proses perencanaan penelitian ini sampai pada tahap perampungan penulisan skripsi ini, dan ucapan belasungkawa penulis haturkan sedalam-dalamnya atas kepergian beliau keharibaan-Nya tepat pada tanggal 15 Juni 2014 akibat penyakit stroke yang dialami, semoga beliau diberikan tempat terbaik oleh-Nya, aamiin. Ucapan terima kasih juga penulis haturkan pada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku dosen pembimbing pengganti yang telah membimbing penulis hingga akhirnya penulis dapat meraih gelar Sarjana Pendidikan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. dan Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, MPd. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Medan dan Bapak Drs. Ahmad Dahyar, M.Si. selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI- IPA 1 dan XI- IPA 2 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih setulus hati kepada dua sosok yang amat berarti bagi penulis, Ayahanda tercinta Busthamey Nasution, B.A. dan Ibunda tersayang Farida Hanum Dalimunthe, S.Pd.I yang tiada hentinya
(4)
juga kepada kakak dan adik-adik tersayang Rayhanah Bey Nasution, S.Pt., Hasienah Bey Nasution, Najmiyah Bey Nasution, dan M.A. Qoyyum Bey Nasution yang selalu memberi dukungan, doa serta semangat kepada penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2010 yang telah memberi corak kehidupan bagi penulis selama empat tahun bersama, terkhusus buat Anisa Zulaika dan Dede Suriyani, sahabat-sahabat yang selalu ada dan siap membantu kapan dan dimanapun, memberi semangat, motivasi dan dorongan dikala penat dan galau menghampiri, tak terkecuali saat dalam penyusunan skripsi ini. Kepada kepada Aiga Elisa, Evi Linda Sari, dan Rifzal Ardiyansyah teman seperjuangan yang senantiasa dapat bekerja sama dan saling memberi semangat. Kepada teman kosan, tanpa kalian proses pengerjaan skripsi ini terasa hampa. Dan terimakasih buat lingkaran cinta tarbiyah penuh barakah di jalan dakwah, teruntuk Mr tersayang kak Hafiza dan ukhtifillah tercinta Hilda Junanda, Yayuk Tri Maulani, Ida Marohana, Indah Mahdani, Juni Astuti, Sri Utami, dan yang lainnya syukron telah berbagi ilmu dan cinta-Nya dengan ana. Terkhusus buat akhwat UNIMED 2010 terima kasih telah membersamai diri di jalan dakwah dan memberi semangat dalam penulisan skripsi ini. Serta kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis sadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.
Medan, Juli 2014 Penulis
Nazhimah Bey Nasution NIM 4103331034
(5)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Defenisi Operasional 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Pengertian Belajar 9
2.1.1. Tujuan Belajar 9
2.1.2. Prinsip Belajar 12
2.1.3 Hasil Belajar 13
2.2. Efektivitas Pembelajaran 13
2.3. Pendidikan Karakter 15
2.3.1. Kreativitas 16
2.4. Model Pembelajaran 18
2.5. Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah 18
2.6. Model Pembelajaran Kooperatif 22
2.7. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 23
2.8. Hidrolisis Garam 24
2.9. Kerangka Berfikir 30
2.10. Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel 33
3.3. Variabel dan Instrument Penelitian 33
3.4. Rancangan dan Desain Penelitian 38
3.5. Prosedur Penelitian 39
(6)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 44
4.1. Analisis Instrumen Penelitian 44
4.1.1.Validitas Instrumen Tes 44
4.1.2. Reabilitas Instrumen Tes 44
4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 45
4.1.4. Daya Pembeda Instrumen Tes 45
4.1.5. Distruktor 45
4.2. Deskripsi Data Penelitian 46
4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 48
4.3.1. Uji Normalitas Data 49
4.3.2. Uji Homogenitas Data 49
4.4. Uji Hipotesis 50
4.4.1. Pengujian Hipotesis I 50
4.4.2. Pengujian Hipotesis II 51
4.5. Peningkatan Hasil Belajar 51
4.6. Besar Efektivitas 52
4.7. Pembahasan 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56
5.1. Kesimpulan 56
5.2. Saran 56
(7)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian Hasil Belajar 40 Gambar 3.3 Skema Prosedur Penelitian Nilai Karakter 41
(8)
Daftar Tabel
Halaman Tabel 2.1. Fase – Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 24 Tabel 3.1. Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas isi 35
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 38
Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Nilai 47 Kreativitas Siswa Kelompok Sampel
Tabel 4.2 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data 47 Tes Awal Hasil Belajar kelompok Sampel
Tabel 4.3 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data 48 Tes Akhir Hasil Belajar Kelompok Sampel
Tabel 4.4 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data 48 Gain Hasil Belajar Kelompok Sampel
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data 49
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data 50
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis kreativitas Siswa 51
(9)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 60 Lampiran 2a. Rencana Program Pembelajaran Kooperatif Berbasis 63
Masalah
Lampiran 2b. Rencana Program Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 72 Kelas Eksperimen II
Lampiran 3a. Lembar Analisis Masalah Eksperimen 1 pertemuan I 81 Lampiran 3b. Lembar Analisis Masalah Eksperimen II pertemuan II 85
Lampiran 4a. Kunci Jawaban Lembar Analisis Masalah Pertemuan I 87 Lampiran 4b. Kunci Jawaban Lembar Analisis Masalah Pertemuan II 89 Lampiran 5a. Tugas Diskusi Kelompok Sifat Garam Terhidrolisis 92
Pertemuan I
Lampiran 5b. Tugas Diskusi Kelompok Tetapan Hidrolisis Dan pH 93 Garam Terhidrolisis Pertemuan II
Lampiran 6a. Kunci Jawaban Bahan Diskusi I 94 Lampiran 6b. Kunci Jawaban Bahan Diskusi II 95
Lampiran 7. Kreativitas 96
Lampiran 8a. Kisi – Kisi Instrument Tes Sebelum Divalidasi 97 Lampiran 8b. Kisi – Kisi Instrument Tes Setelah Divalidasi 111 Lampiran 9a. Instrumen Penelitian Soal Sebelum Validasi 120 Lampiran 9b. Instrumen Penelitian Soal Setelah Validasi 128 Lampiran 10a. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 133 Lampiran 10b. Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi 134 Lampiran 11. Format Lembar Jawaban 135 Lampiran 12. Validitas Instrument Penelitian 136
Lampiran 13. Reliabilitas 137
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 139 Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Test 141 Lampiran 16. Distruktor Hitung Test 142 Lampiran 17. Rekapitulasi Analisis Instrument Test 144 Lampiran 18. Lembar Observasi Nilai Kreativitas Siswa 146 Lampiran 19. Nilai Kreativitas Siswa Kelas Eksperimen 1 Dan 154
Kelas Eksperimen 2
Lampiran 20. Tabel Data Tes Awal, Tes Akhir dan Gain 157
Lampiran 21. Uji Normalitas 160
Lampiran 22. Uji Homogenitas 168
Lampiran 23. Uji Hipotesis Nilai Kreativitas 170 Lampiran 24. Uji Hipotesis Hasil Belajar 172 Lampiran 25. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 170 Lampiran 26. Tabel Produk Moment 174
Lampiran 27. Daftar Istilah 175
Lampiran 28. Jadwal Penelitian 176
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kemajuan peradaban suatu bangsa karena pendidikan merupakan suatu upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi (Trianto, 2009 ). Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 bab I pasal 1 dan ayat 1 yaitu:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Untuk dapat mewujudkan itu, ada banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari pengadaan tenaga pendidik sampai usaha peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistematik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai iklim pembelajaran yang kondusif, serta didukung oleh kebijakan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. (Mulyasa, 2007).
Dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan yang ada pemerintah terus-menerus melakukan perbaikan baik itu secara konvensional ataupun inovatif. Titik fokusnya dititikberatkan pada Undang – Undang No. 20, Tahun 2003 pada pasal 3 yaitu;
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
(11)
2
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Implementasi dari UU No. 20 Tahun 2003 diatas mengarah pada terciptanya sebuah out-put pembelajaran yang bukan hanya mengasah segi kognitif saja, namun juga diimbangi dengan berkembangnya aspek afektif dan psikomotorik dari siswa, salah satunya tumbuh dan berkembangnya karakter pada diri siswa.
Untuk mewujudkan amanah dari undang – undang tersebut, maka seorang pendidik harus berusaha mengembangkan kegiatan pembelajaran yang tidak hanya mencerdaskan peserta didik secara intelektual namun juga dapat mengembangkan karakter yang dituntut dalam undang – undang tersebut.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Karakter ini perlu dikembangkan dalam pendidikan dengan berbagai upaya yang dapat mempertahankan dan meningkatkan jiwa kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Ilmu kimia merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) yang sudah diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di dalam kehidupan sehari-hari (Situmorang, 2003). Pada penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah, seringkali mata pelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit, sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, kurangnya minat baca siswa, kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, guru yang terlalu mendominasi, terbatasnya buku panduan yang dimiliki, serta pengajaran yang masih bersifat tradisional khususnya pengajaran tentang sains.
Observasi yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 3 Medan pada bulan Februari tahun 2014 dengan mengambil subyek observasi siswa kelas XI pada beberapa kelasnya menghasilkan data bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 3 Medan khususnya mata pelajaran kimia masih menggunakan
(12)
model konvensional yang berpusat pada guru. Proses pembelajaran masih sangat teoritis dan kurang menerapkan model yang sudah banyak dikembangkan oleh para ahli saat ini. Dengan kata lain para pengajar masih mengandalkan model konvensional serta jarang mengevaluasi keefektifan dari model yang digunakannya dalam proses peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini berefek pada prestasi hasil belajar siswa yang tidak maksimal.
Kesulitan belajar siswa perlu diatasi oleh guru supaya materi pembelajaran dapat terkomunikasikan dengan baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru yaitu dengan menggunakan model yang komunikatif dan efektif sehingga target –target dari pendidikan dapat tercapai dengan baik.
Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu penggunaan pembelajaran kooperatif berbasis masalah, yang mana penggunaan pembelajaran model ini dimaksudkan agar dapat membuat pembelajaran yang lebih efisien, inovatif, efektif, sekaligus menyenangkan serta lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga target-target pembelajaran yang inginkan dapat tercapai. Pembelajaran kooperatif berbasis masalah adalah pembelajaran hasil penggabungan antara pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif berbasis masalah dikembangkan dengan mengambil kelebihan yang ada pada pembelajaran berbasis masalah yang digabung dengan kelebihan yang ada pada pembelajaran kooperatif.
Dalam pembelajaran kooperatif berbasis masalah, siswa dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Di samping itu, permasalahan yang diungkapkan harus dikaitkan dengan tingkat berpikir anak didik.
Model kooperatif berbasis masalah yang memusatkan pembelajaran kepada siswa ( Student Center) berefek pada harusnya siswa aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Masalah yang diberikan harus dipecahkan dan dipresentasikan secara berkelompok. Dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa saat belajar itu, maka pengajar yang dibantu oleh observer kelas akan menemukan nilai - nilai karakter yang tumbuh dan berkembang pada diri setiap
(13)
4
siswa yang bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa. (Suharta dan Luthan P.L.A, 2013)
Berdasarkan dari sintak pembelajaran kooperatif berbasis masalah, aspek penilaian pada setiap siswa baru dapat di ukur pada tahap ke- empat dari sintak yang ada. Dimana pengukuran dimulai saat siswa mulai berdiskusi dalam kelompok belajar. Pada tahap ini, karakter akan mulai tumbuh dan berkembang. Nilai kreativitas siswa pada tahap ini bisa dilihat dari cara berpikir siswa dalam menganalisa masalah dan bagaimana siswa menuangkannya dalam sebuah hasil laporan diskusi nantinya.
Untuk melihat seberapa efektifnya pembelajaran kooperatif berbasis masalah dalam meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dan juga dalam pembentukan karakternya, maka perlu dilakukan sebuah perbandingan. Dalam penelitian ini nantinya model yang menjadi pembandingnya ialah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam perbandingan ini hal yang disoroti ialah hasil belajar siswa dan juga karakter yang terbentuk seiring berjalannya proses belajar-mengajar. Dilihat dari sisi kesamaannya, kedua model ini sama-sama berporos pada kelompok-kelompok kecil pada proses pembelajarannya (kooperatif) sehingga memungkinkan adanya perkembangan karakter pada saat berjalannya proses pembelajaran.
Slavin (dalam Nur,2000) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.(Istarani,2011)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Khairiyah Mohd-Yusof dkk (2010), menunjukkan bahwa dengan penggunaan pembelajaran kooperatif berbasis masalah telah terjadinya efektivitas belajar serta peningkatan hasil belajar siswa, yang mana sebanyak 97 % siswa mengalami peningkatan pada hasil belajarnya dan hanya 3 % siswa yang tidak mengalami peningkatan.
(14)
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Ramlan Silaban dan Masita Anggraini Napitupulu (2012) yang dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi, diperoleh bahwa ada hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa pada penggunaan mind mapping dalam pembelajaran advance organizer dengan harga sig. 0,032 (tingkat kesalahan 3,2%) lebih kecil dari 0,050 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%). Harga ini menunjukkan untuk tingkat kepercayaan 95% ada hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa pada penggunaan mind mapping dalam pembelajaran advance organizer dapat diterima (sig.< α). Harga sig. 0,032 mempunyai makna bahwa hubungan antara kreativitas dan hasil belajar kimia siswa diyakini 96,8% pada pembelajaran hidrokarbon.
Sementara penelitian yang dilakukan oleh Ebta Ricardo (2009) mengenai Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Asam Basa Di SMA Parulian T.A 2008/2009, didapatkan hasil ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar kimia dengan thit > ttabel yaitu 1.80 >1.667. Sedangkan hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran advance organizer (kelas eksperimen 2), berdasarkan analisis korelasi dengan SPSS 17 diperoleh harga sig. 0,000 (tingkat kesalahan 0%) lebih kecil dari 0,050 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%). Harga ini menunjukkan untuk tingkat kepercayaan 95% ada hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran advance organizer.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukkan penelitian dengan judul: “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah untuk Menumbuhkembangkan Kreativitas dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Hidrolisis Garam”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
(15)
6
2. Karakter pendidikan belum terbangun dalam proses pembelajaran di sekolah. 3. Siswa yang masih kurang aktif dalam proses belajar mengajar dikarenakan
pembelajaran masih berpusat pada guru. 4. Hasil belajar kimia masih rendah. 1.3. Batasan Masalah
Bertitik tolak dari masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal dibatasi sebagai berikut:
1. Sekolah yang diteliti adalah SMA Negeri 3 Medan, kelas XI IPA, semester genap tahun ajaran 2013/2014.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah sistem Hidrolisis Garam.
3. Model yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif berbasis masalah . 4. Model yang dijadikan pembanding adalah pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
5. Karakter yang akan dikembangkan yaitu kreativitas yang diamati melalui lembar observasi indikator standar pengukuran karakter kreativitas.
6. Hal yang diamati yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang diukur melalui tes berupa tes awal dan tes akhir.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuhkembangnya kreativitas siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam?
3. Berapa besar efektivitas peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah?
(16)
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan:
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan tumbuhkembangnya kreativitas siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Untuk mengetahui besarnya efektivitas peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa
Membantu siswa dalam proses belajar karena dengan adanya penerapan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga siswa akan lebih tertarik dan dapat lebih memahami pembelajaran dengan cepat serta memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar akan lebih baik.
2. Manfaat bagi guru
Memberikan wawasan berpikir bagi guru mengenai penggunaan model yang tepat dalam proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.
3. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti.
Memperoleh pengalaman serta pengetahuan mengenai model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
(17)
8
1.7. Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara operasional sebagai berikut:
1. Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep siswa.
2. Pembelajaran kooperatif berbasis masalah adalah suatu kombinasi dari pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran berbasis masalah yang menerapkan tantangan pada siswa untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang.
3. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang sisiwa secara homogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok (Trianto, 2011 : 68). 4. Kreativitas belajar adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.
5. Hidrolisis adalah materi ajar kimia kelas XI pada semester genap sesuai dengan silabus pada kurikulum 2013. Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air yang dapat bersifat asam, basa ataupun netral.
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuhkembangnya kreativitas siswa
yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam.
3. Besar efektivitas dari pembelajaran kooperatif berbasis masalah berdasarkan perhitungan yaitu 9,69%.
1.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif berbasis masalah sebagai salah satu alternative pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kreativitas dan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran hidrolisis garam.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran kooperatif berbasis masalah disarankan untuk
menggunakannnya pada pokok bahasan , karakter, dan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan perbandingan dalam tumbuhkembangnya karakter dan peningkatan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan yang lebih baik khususnya pada pelajaran kimia.
(19)
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Kedua), Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta
Darmadi, H., (2012), Belajar Pendidikan Karakter dari Thomas Lickona, www.hamiddarmadi.blogspot.com/2012/04/belajar-pendidikan-karakter-dari-thomas.html (diakses tanggal 20 januari 2014)
Daryanto, (2010), Inovasi Pembelajaran Efektif, Penerbit Yrama Widya, Bandung Gie, T.H., (1985), Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University
Press.,Yogyakarta.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hasan, S.A.H.S., (2011), Cooperative Problem-Based Learning (CPBL): A
Practical PBL Model For Engineering Courses, Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia, 8: 366-367
Hurlock, E.B., (1992), Perkembangan Anak, Penerbit Erlangga, Jakarta Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, UNESA.
Isjoni, (2009),Pembelajaran kooperaktif, Penerbit Pusat Belajar , Yogyakarta Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Model, Metode, Stratgi, Teknik,
Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran, Media Persada, Medan
Karlina, I., (2010), Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sebagai Salah Satu StrategiMembangun Pengetahuan Siswa
Kementrian Pendidikan Nasional. (2011), Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemdiknas Lie, A., (2008), Cooperative Learning, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta
Mellyzar, Silaban, R., Muchtar, Z., (2013), Efektivitas Model Pembelajaran untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa pada Pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas, Universitas Negeri Medan, Medan. Vol. 10, No. 3, Tahun 2013.
Mulyasa, E., (2010) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung
Nur’aeni, (2008), Ada Apa Dengan Kreatifitas, Vol. VII, No. 3: 74-84 ISSN : 1412-4777
(20)
Purwanto, (2011),Evaluasi Hasil Belajar,Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta Riyanto, Y., (2009), Paradigma Baru Belajar, Penerbit Kencana, Jakarta
Sardiman, A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Wali Pres, Jakarta
Silaban, R., dan Napitupulu, M.A., (2012) Pengaruh Media Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pembelajaran Menggunakan Advance Organizer, Universitas Negeri Medan, Medan
Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, E.R., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Dan Penyususnan Bahan Ajar Dengan Pendekatan PAKEM PLUS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa Dalam Pelajaran Kimia Di SMA, Universitas Negeri Medan,Medan.
Suharta dan Syafriani,D. (2012), Sistem Pembelajaran Yang Optimal Untuk Menumbuhkan Perilaku Demokratis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Universitas Negeri Medan,Medan.
Suhartini, A., (2007), Belajar Tuntas, Lentera Pendidikan Edisi X No 1:1-14 Sudjana,N., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rhineka Cipta, Bandung
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru, Disertasi, UPI, Bandung
Suprijono, A., (2010), Cooperatif learning ; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),Penerbit Kencana, Jakarta.
(21)
59
Wahana Komputer, (2009), Panduan Praktis SPSS 17 Untuk Pengolahan Data Statistik, Penerbit Andi, Semarang
Widiastuti, H.,(2012),Peran Guru dalam Membentuk Siswa Berkarakter, Penerbit Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Yosuf, K.M., Hassan, S.H.A.S.,Jamaluddin, M.Z. dan Harun, N.F., (2011) Kooperatif berbasis masalah, Global Engineering Education Confrence,
(1)
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan:
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan tumbuhkembangnya kreativitas siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Untuk mengetahui besarnya efektivitas peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis masalah.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa
Membantu siswa dalam proses belajar karena dengan adanya penerapan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga siswa akan lebih tertarik dan dapat lebih memahami pembelajaran dengan cepat serta memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar akan lebih baik.
2. Manfaat bagi guru
Memberikan wawasan berpikir bagi guru mengenai penggunaan model yang tepat dalam proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.
3. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti.
Memperoleh pengalaman serta pengetahuan mengenai model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
(2)
1.7. Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara operasional sebagai berikut:
1. Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep siswa.
2. Pembelajaran kooperatif berbasis masalah adalah suatu kombinasi dari pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran berbasis masalah yang menerapkan tantangan pada siswa untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang.
3. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang sisiwa secara homogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok (Trianto, 2011 : 68). 4. Kreativitas belajar adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.
5. Hidrolisis adalah materi ajar kimia kelas XI pada semester genap sesuai dengan silabus pada kurikulum 2013. Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air yang dapat bersifat asam, basa ataupun netral.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuhkembangnya kreativitas siswa
yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis masalah dibanding dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan hidrolisis garam.
3. Besar efektivitas dari pembelajaran kooperatif berbasis masalah berdasarkan perhitungan yaitu 9,69%.
1.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif berbasis masalah sebagai salah satu alternative pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kreativitas dan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran hidrolisis garam.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran kooperatif berbasis masalah disarankan untuk menggunakannnya pada pokok bahasan , karakter, dan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan perbandingan dalam tumbuhkembangnya karakter dan peningkatan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan yang lebih baik khususnya pada pelajaran kimia.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Kedua), Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta
Darmadi, H., (2012), Belajar Pendidikan Karakter dari Thomas Lickona, www.hamiddarmadi.blogspot.com/2012/04/belajar-pendidikan-karakter-dari-thomas.html (diakses tanggal 20 januari 2014)
Daryanto, (2010), Inovasi Pembelajaran Efektif, Penerbit Yrama Widya, Bandung Gie, T.H., (1985), Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University
Press.,Yogyakarta.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hasan, S.A.H.S., (2011), Cooperative Problem-Based Learning (CPBL): A
Practical PBL Model For Engineering Courses, Universiti Teknologi
Malaysia, Malaysia, 8: 366-367
Hurlock, E.B., (1992), Perkembangan Anak, Penerbit Erlangga, Jakarta Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, UNESA.
Isjoni, (2009),Pembelajaran kooperaktif, Penerbit Pusat Belajar , Yogyakarta Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Model, Metode, Stratgi, Teknik,
Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran, Media
Persada, Medan
Karlina, I., (2010), Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sebagai Salah Satu StrategiMembangun Pengetahuan Siswa
Kementrian Pendidikan Nasional. (2011), Panduan Pelaksanaan Pendidikan
Karakter, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemdiknas
Lie, A., (2008), Cooperative Learning, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta
Mellyzar, Silaban, R., Muchtar, Z., (2013), Efektivitas Model Pembelajaran untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa pada Pelajaran
Kimia di Sekolah Menengah Atas, Universitas Negeri Medan, Medan.
Vol. 10, No. 3, Tahun 2013.
Mulyasa, E., (2010) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung
Nur’aeni, (2008), Ada Apa Dengan Kreatifitas, Vol. VII, No. 3: 74-84 ISSN : 1412-4777
(5)
Purwanto, (2011),Evaluasi Hasil Belajar,Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta Riyanto, Y., (2009), Paradigma Baru Belajar, Penerbit Kencana, Jakarta
Sardiman, A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Wali Pres, Jakarta
Silaban, R., dan Napitupulu, M.A., (2012) Pengaruh Media Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada
Pembelajaran Menggunakan Advance Organizer, Universitas Negeri
Medan, Medan
Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, E.R., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Dan Penyususnan Bahan Ajar Dengan Pendekatan PAKEM PLUS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia
Siswa Dalam Pelajaran Kimia Di SMA, Universitas Negeri
Medan,Medan.
Suharta dan Syafriani,D. (2012), Sistem Pembelajaran Yang Optimal Untuk Menumbuhkan Perilaku Demokratis Dan Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Universitas
Negeri Medan,Medan.
Suhartini, A., (2007), Belajar Tuntas, Lentera Pendidikan Edisi X No 1:1-14 Sudjana,N., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rhineka Cipta, Bandung
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD)
Bagi Mahasiswa Calon Guru, Disertasi, UPI, Bandung
Suprijono, A., (2010), Cooperatif learning ; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
(6)
Wahana Komputer, (2009), Panduan Praktis SPSS 17 Untuk Pengolahan Data
Statistik, Penerbit Andi, Semarang
Widiastuti, H.,(2012),Peran Guru dalam Membentuk Siswa Berkarakter, Penerbit Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Yosuf, K.M., Hassan, S.H.A.S.,Jamaluddin, M.Z. dan Harun, N.F., (2011) Kooperatif berbasis masalah, Global Engineering Education Confrence,