6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Rumah Kaca Greenhouse
Greenhouse atau yang lebih dikenal dengan istilah kumbung di Indonesia
ditinjau dari bentuknya, bahan bangunan dan sistem kontrolnya sangat beragam. Pembangunan greenhouse belum sepenuhnya disesuaikan dengan iklim di tempat
pembangunnya. Sehingga harapan terpenuhinya kuantitas, kualitas dan kontinuitas produksi belum optimal. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya perbaikan
kualitas greenhouse. Namun, untuk kontrol pada greenhouse itu sendiri memerlukan peralatan untuk memonitor dan mengontrol kondisi lingkungan agar
dapat memberikan produk hasil yang optimal. Lingkungan yang dikontrol adalah di antaranya suhu dan kelembaban udara serta kontrol distribusi air dan pupuk.
Kebutuhan terhadap sistem monitor dan kontrol lingkungan ini yang menyebabkan bangunan greenhouse tergolong bangunan yang mahal, sehingga menjadi kendala
dalam mengimplementasikan greenhouse ini Sudibyo K., 2002. Struktur ini memiliki ukuran dari mulai gudang kecil sampai berukuran bangunan industri.
Miniatur rumah kaca atau greenhouse sering juga disebut sebagai cold frame. Interior sebuah rumah kaca yang terkena sinar matahari menjadi lebih hangat
daripada suhu lingkungan eksternal, melindungi isinya dari cuaca dingin. Rumah kaca atau greenhouse dipenuhi dengan peralatan termasuk pemeriksaan instalasi,
penghangat ruangan, pendinginan, pencahayaan, dan dapat dikendalikan oleh komputer untuk mengoptimalkan kondisi untuk pertumbuhan tanaman.
Rumah kaca memiliki bentuk yang menyerupai dengan rumah-rumahan yang tertutup dan transparan yang bisa ditembus oleh cahaya matahari. Lalu cahaya
matahari dimanfaatkan untuk menanam tanaman agar tanaman tersebut tumbuh secara optimal tanpa dipengaruhi adanya iklim luar. Untuk tujuan tersebut, rumah
kaca sebaiknya mempunyai transmisi cahaya yang tinggi, konsumsi panas yang rendah, ventilasi yang cukup dan efisien, struktur yang kuat, konstruksi, dan biaya
operasional yang murah serta berkualitas tinggi Diw Satrio, Dimas, 2012. Rumah kaca merupakan media yang digunakan untuk mengendalikan dan
menjaga keadaan iklim, serta lingkungan di dalam suatu ruangan atau bisa disebut dengan iklim buatan untuk menjaga kelembaban udara, tanah, suhu, dan intensitas
cahaya. Sehingga besarnya suhu, tingkat kelembaban, dan kadar asam dalam tanah di dalam rumah kaca tersebut akan berbeda dengan kondisi suhu, kelembaban, dan
tanah di luarnya. Beberapa parameter yang diperhatikan di dalam rumah kaca, di antaranya adalah suhu ruangan, suhu tanah, kelembaban udara, pengairan,
pemupukan, kadar cahaya, dan pergerakan sirkulasi udara ventilasi. Rumah kaca untuk daerah beriklim tropis sangat memungkinkan dan
mempunyai banyak keuntungan dalam produksi dan budidaya tanaman. Produksi dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa dipengaruhi perubahan cuaca, di mana
produksi dalam lahan yang terbuka tidak memungkinkan karena adanya berbagai faktor yang tidak menunjang dalam budidaya tanaman seperti curah hujan yang
terlalu tinggi, suhu yang ekstrim, angin yang kencang, dan berbagai faktor lainnya.
2.2 Kangkung