2.3 Formularium Rumah Sakit
Berdasarkan KepMenKes No. 1197MENKESSKX2004 tanggal 19 Oktober 2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, formularium
adalah himpunan obat yang diterimadisetujui oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang
ditentukan. Adanya formularium diharapkan dapat menjadi pegangan para dokter staf medis fungsional dalam memberi pelayanan kepada pasien sehingga tercapai
penggunaan obat yang efektif dan efisien serta mempermudah upaya menata manajemen kefarmasian di rumah sakit Siregar dan Amalia, 2004.
Kegunaan formularium di rumah sakit adalah untuk membantu menyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah sakit, sebagai bahan
edukasi bagi staf medik tentang terapi obat yang benar dan memberi ratio manfaat yang tinggi dengan biaya yang minimal Siregar dan Amalia, 2004.
2.4 Instalasi Farmasi Rumah Sakit IFRS
Berdasarkan KepMenKes No. 1197MENKESSKX2004 tanggal 19 Oktober 2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, struktur
organisasi instalasi farmasi rumah sakit mencakup penyelenggaraan pengelolaan perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik dan manajemen mutu.
2.4.1 Pengelolaan perbekalan farmasi
Menurut KepMenKes No. 1197MENKESSKX2004 tanggal 19 Oktober 2004, pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai
dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
Universitas Sumatera Utara
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
Tujuan pengelolaan perbekalan farmasi adalah mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efesien
, menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan
, m
eningkatkan kompetensikemampuan tenaga farmasi ,
mewujudkan sistem informasi manajemen berdaya guna dan tepat guna
dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan.
1. Pemilihan
Merupakan proses kegiatan mulai dari meninjau masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan
kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat essensial, standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat.
Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi untuk menetapkan kualitas dan efektifitas, serta jaminan
transaksi pembelian.
2. Perencanaan
Merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk
menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan
Universitas Sumatera Utara
antara lain: konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Pedoman perencanaan berdasarkan DOEN, formularium rumah sakit, Standar Terapi Rumah Sakit, ketentuan setempat yang berlaku, data catatan
medik.
3. Pengadaan
Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui pembelian secara tender oleh Panitia
Pembelian Barang Farmasi dan secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan, melalui produksipembuatan sediaan farmasi produksi
steril dan produksi non steril, dan melalui sumbangandropinghibah.
4. Penerimaan
Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender,
konsinyasi atau sumbangan. Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi:
Pabrik harus mempunyai Sertifikat Analisa, barang harus bersumber dari distributor utama
, harus mempunyai Material Safety Data Sheet MSDS
, khusus
untuk alat kesehatankedokteran harus mempunyai certificate of origin dan
expire date minimal 2 tahun
5. Penyimpanan
Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan menurut bentuk sediaan dan jenisnya, suhu dan kestabilannya,
Universitas Sumatera Utara
mudah tidaknya meledakterbakar, dan tahantidaknya terhadap cahaya, disertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi
sesuai kebutuhan.
6. Pendistribusian
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat
jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk
dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada
, metode sentralisasi atau desentralisasi, sistem floor stock, resep individu dan
dispensing dosis unit atau kombinasi
Sistem pelayanan distribusi meliputi sistem persediaan lengkap di
ruangan, sistem resep perorangan dan sistem unit dosis
2.4.2 Pelayanan farmasi klinis