Elis Wartini, 2014 Penerapan Metode multisensory Dalam Mengembangkan Keterampilan Menyimak Pada Anak
Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memperoleh skor 2 dua dan apabila anak tidak memahami intruksi yang diucapkan guru maka anak memperolah skor 1 satu
Contoh: “Pasangkan mata dengan gambar mata”.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode ekperimen. Menurut Syaodih 2009:57 Penelitian ekperimental merupakan
penelitian laboratorium, walaupun bisa juga dilakukan di luar laboratorium tetapi pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboratorium, terutama
dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya ekperimen. Sedangkan menurut Sugiono 2009:72 Metode penelitian ekperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Metode ini bersifat validation atau menguji Krathwohl 1997,h7, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap veriabel lainnya. Variabel
yang memberi pengaruh dikelompokkan menjadi variabel bebas independent variables
dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat dependent variables.
Karena penelitian ini bersifat menguji, maka semua variabel yang diuji harus diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah
distandardisasikan atau dibakukan. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian subjek tunggal atau Single Subject Research SSR, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang
diperlukan dengan melibatkan hasil tentang ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian Single Subject Research SSR, adalah sedain A-B-A dimana desain ini menunjukkan adanya hubungan
sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas.
Elis Wartini, 2014 Penerapan Metode multisensory Dalam Mengembangkan Keterampilan Menyimak Pada Anak
Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Desain ini terdiri dari tiga tahapan yaitu mula-mula perilaku sasaran diukur secara kontinu pada kondisi baseline A1 dengan periode waktu tertentu,
kemudian pada kondisi intervensi B, setelah itu pengukuran pada kondisi baseline kedua A2. Penggunakan desain A-B-A dimaksudkan untuk menarik
kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat lebih kuat.
Desain A-B-A bila digambarkan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 3.1 Grafik Pola Desain A-B-A
C. Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian