Uji Normalitas Distribusi Data Uji Homoginitas Dua Varian Uji tes t

51 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Hipotesis datanya normal

Analisis digunakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan model pembelajaran interaktif, dan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dengan cara membandingkan hasil postest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

a. Uji Normalitas Distribusi Data

Bertujuan untuk mengetahui apakah sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak, baik di kelas eksperimen ataupun di kelas kontrol. Rumus yang digunakan adalah Chi Kuadrat X 2 yaitu. i i i k i k E E O X 2 2     Sudjana, 2006: 2 Keterangan: E i = frekuensi yang diharapkan O i = frekuensi hasil pengamatan

b. Uji Homoginitas Dua Varian

Uji Homuginitas Dua Varian ini berguna untuk mengetahui kesamaan dua mean dan dua kelompok nilai yaitu nilai postest pada masing-masing sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol sesuai desain penelitian yang telah ditentukan, uji tersebut dilakukan jika masing-masing kelompok berdistribusi normal. Dalam hal ini digunakan rumus sebagai berikut: Vk Vb F  Keterangan: F = nilai homogenitas varian Vb = varian besar yang dikuadratkan Sd 1 2 52 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Vk = varian kecil yang dikuadratkan Sd 2 2 Pengujian hipotesis untuk uji homogenitas dua varian di atas dilakukan dengan kreteria sebagai berikut. Jika F hitung F tabel maka kedua varian tersebut homogen tetatpi sebaliknya jika Jika F hitung F tabel maka kedua varian tersebut tidak homogen, selanjutnya pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilanjutkan dengan uji tes t.

c. Uji tes t

Uji tes t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan model pembelajaran interaktif untuk meningkatkan membaca pemahaman yaitu dengan cara membandingkan antara hasil postest pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol, artinya uji t ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang ada pada penelitian ini. Untuk menguji hal tersebut digunakan rumus sebagai berikut. 2 1 2 1 1 1 N N dsg X X t    Sudjana, 2006: 239 Keterangan. 1 X = rata-rata nilai kelompok 1 2 X = rata-rata nilai kelompok 2 dsg = deviasi standar gabungan Pengujian hipotesis terseebut dengan menggunakan statistik dengan dua perlakuan ini dilakukan dengan kreteria sebagai berikut. Jika t hitung berada diluar interval -t tabel sampai dengan t tabel atau –t tabel. t tabel t hitung, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, hal ini dapat diartikan bahwa 53 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil postest pada masing-masing kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan demikian maka model pembelajaran interaktif memiliki tingkat keberhasilan yang baik bila digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa keals V SD Harapan KPAD Jl. Pak Gatot Bandung. Akan tetapi jika t hitung berada di dalam interval –t tabel sampai dengan t tabel, maka hipotesis dalam penelitian ini model pembelajaran interaktif memiliki tingkat keberhasilan yang rendah bila digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa keals V SD Harapan KPAD Jl. Pak Gatot Bandung. Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Prates Pascates Normal Uji Normalitas Uji Homogenitas Normal Tidak Homogen Normal Homogen Tidak Normal Pascates Prates 54 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Alur Pengolahan Data Uji Statistik Parametrik Uji Hipotesis Man Whiteney Uji Hipotesis Analisis Gain Uji Student t Uji Student’ t’ Non Parametrik Kesimpulan 115 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. 2012. Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung; Refika Aditama. Adler, M.J, dan Charles Van Doren 2007. How to read a book. Cara mencapai puncak tujuan membaca. Terjemahan Edisi bahasa Indonesia. Jakarta: ipublising. Ahmad S. Harjasujana. et al. 1985. Membaca. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Brown, H.D. 2001. Teaching by principle: An interactive approach to langguage pedagogy. San Francisco: longman. Anderson, J.1981. Effcient reading a partical guide. Sydney: McGraw Hill Book Co. Damaianti, Vismaia. S. 2009. Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya. Dubin, Fraida. 1988. What EFL teacher should know about reading ” dalam A forum anthology: selected articles from the english teaching forum 1979- 1983. Washinton DC: English Language Programs Division. Dupuis, M.M. 1997. Content area reading. New Jersey. Engliwood Cliffs: prince Hall, Inc. Dryden, G., Vos, Jeannette. 1999. Learning revolution: to change the way the world learns. Auckland, New Zealand: The Learning Webb. Harris, Tl. Hodges, E.R 1981. A dictionary of reading and related terms. Washington.: International Reading Association. Hernowo. 2009 Mengikat makna update membaca dan menulis yang memberdayakan. Bandung: Mizan Pustaka. Hardjono, S. 1988. Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Ditjen Dikti. 116 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jazir Burhan 1971. Problematika bahasa dan pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Ganesa. Joice, B., Weil., Calhoun, E. 2009 Models of teaching. New Jersey. Prentice Hall, Inc. Kridalaksana, H. 2005. Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia. Meltzer. 2002. The relationship betwen mathematicst preparation and conceptual learning gains in physics. A possible “Hidden Variable” in diagnostic Pretes. Score. Amarican Journal Phyisics. 70 12, 1259-1268. Nunan, D. 2003. Practical english language teaching. Firs editor, international edition. America: USA. Nurhadi 2008: 55. Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca. Bandung: Sinar Baru. Nurgiantoro, B. 2008. Penilaian dengan pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Pardo, Laura S. 2004. What every teacher needs to know about comprehension: In the reading teacher. pp. 272-281. Rahim, F. 2008. Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Riduwan, 2010. Metode dan teknik menyusun tesis. Bandung: Alfebeta. Rizkya 2011 http:blog.um.ac.id1220tahapan-dan-implementasi- pembelajaran-interactif. Razak, A. 2005. Membaca pemahaman teori dan aplikasi pengajaran. Pekanbaru: Autobiograf. Rubin, D. 1997 A practical approach to teaching reading. Bostom. Allyn and Bacon. Suprijono, 2012 Cooperative learning, teori dan aplikasi paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan rd. Bandung: Alfabeta. 117 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sindonews 2014 http:nasional.comread012115828729kompetensi-baca- siswa-sd-di-indonesia-lemah. Suparman, A. 1997. Model-model pembelajaran interaktif. Jakarta: STIA-Lan Pres. Sudjana, N. 2006. Penilaian hasil prosedur belajar mengajar. Bandung: Rdemaja rosda Karya. Somadayo 2011. Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu. Schummacher, S. McMilan, J. H. 2001. Research in education a conceptual instroduction fiften edition. New York London: Addison Wesley longman, Inc. Smith, F. 1975 Psycolinguistic and reading. New York: Rinehart dan Winston. Inc. Saepurohkman, A. 2012. Peningkatan kompetensi membaca pemahaman siswa sekolah dasar melalui model pembelajaran genartatif. [disertasi]. SPs. UPI. Bandung. tidak dipulikasikan. Sri Utari Nababan. 1993. Metodologi pengajaran bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sartinah, Hardjono. 1988. Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Ditjen Dikti. Syafi’ie, I. 1993. Terampil Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soejarwo. 1985. Di Sekitar Sastra Indonesia, Kumpulan Karangan. Semarang: Effhar Publishing. Soedarso 2006: 58. Speed reading, sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta: Gramedya Pustaka Utama. Tarigan, H.G. 1986. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. 118 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 119 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http:karn~ohiolink.edu~sg-ysucritread.htm. http:www.history.uiuc.edumloveeps312h315criticalhtm httpbailyra.com 2014-01 http:nasional.sindonews.comread2014012115828729kompetensi-baca- siswa-sd-di-indonesia-lemah http:wordpress.com20140501budaya-membaca-cabut-rasa-takut-kebebasan . http:www.history.uiuc.edumloveeps312h315criticalhtm http:karn~ohiolink.edu~sg-ysucritread.htm. http:blog.um.ac.idrizkya20111220tahapan-dan-implementasi-pembelajaran- interactif Dick Hartoko dan B. Rahmanto. 1984. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Dick Hartoko. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia. Djaali, Pudji Muljono, dan Ramly. 2000. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : Program Pascasarjana, UNJ. 120 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dubin, Fraida. 1988. “ What EFL Teacher Should Know about Reading” dalam A Forum Anthology: Selected Articles from the English Teaching Forum 1979-1983. Washinton DC: English Language Programs Division. EPS.312History315. Critical Reading Strategies II http:www.hystory.edumloveeps312h315criticall.ht. Fashold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society. England: Basil Blcakwell. Gagne, Robert M. 1989. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Diterjemahkan oleh Munandar. Jakarta: Depdikbud. Goodman, Yetta M. 1980. Reading Strategies Focus on Comprehension. Singapore: B J Enterpries PTE.Ltd. Grellet, Francoise. 1986. Developing Reading Skills A Practical Guide to Reading Comprehension Exercises. New York: Cambridge University Press. Greenwald and Banaji. 1999. Attitude http:www.gettysburg.edu~s319334 attitude.html Henry Guntur Tarigan. 1986. Membaca Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Tarsito. __________. 1987. Menulis Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Tarsito. ___________. 1998. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. ___________. 1991. Metodologi Pengajaran Bahasa 2. Bandung: Angkasa. Herman J. Waluyo. 2002. Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Imam Syafi’ie. 1993. Terampil Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 125 Jazir Burhan. 1971. Problematika Bahasa dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Ganaco. Kennedy, X.J. 1983. An Introduction to Fiction. Third Edition. Boston: Little, Brown and Company Kerlinger, Fred N. 1992. Foundations of Behavioral Research. Forth Worth : Harcourt College Publisers. Krech, David., Richard S. Crutchfield, dan Egerton L. Ballachey. 1962. Individual in Society: A Textbook of Social Psychology. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc. Lado, Robert. 1977. Language Testing. London: Long Man. Mackey, William Francis. 1969. Language Teaching Analysis. London: Long Man. Mansoer Pateda. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa. Mar’at. 1981. Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukurannya. Bandung : Ghalia Indonesia. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 121 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sandra Lee and Nancy H. Hornberger. 1996. Sociolingistics and Language Teaching. USA: Cambridge University Press. Moh. Nasir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Natawidjaja, S. Parman. 1982. Apresiasi Sastra dan Budaya. Jakarta: Intermasa. Ngalim Purwanto, 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya. Nunan, David. 1989. Designing Tasks for the Communicative Classroom. Cambridge : Cambridge University Press. Robins, R.H. 1992. Linguistik Umum Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius. Sartinah Hardjono. 1988. Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Ditjen Dikti. Soejarwo. 1985. Di Sekitar Sastra Indonesia, Kumpulan Karangan. Semarang: Effhar Publishing. 126 Soenardi Djiwandono. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB. Sri Utari Subyakto Nababan. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sudjana. 1996. Metode Statistika . Bandung : Tarsito. Sumadi Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali. Sumadiyono. 2002. “Hubungan antara Kebiasaan Membaca dan Pemahaman terhadap Sastra dengan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek Siswa kelas III SLTP Negeri 1 Klaten dan SLTP Negeri 1 Kar angdowo”. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana UNS. Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik. Surakarta: Henary Offset. Syaifuddin Anzar. 1998. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Taufiq Ismail. 1997. “Keterbacaan Karya Sastra di Berbagai Negara dan Indonesia”. Laporan Hasil Observasi Taufiq Ismail ke Berbagai Negara draf disampaikan dalam Ceramah dalam PILNAS XI HISKI di Jakarta. Tuckman, Bruce W.1978. Conducting Educational Research. San Diego : Harcourt Brace Jovanovich, Publisers. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan edisi terjemahan oleh Melani Budianta. Jakarta: Gramedia. Yakob Sumardjo. 1984. Masyarakat dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Nur Cahaya. Yus Rusyana, et al. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang. Zaidan, Abdul Rozak, A.K. Rustapa, Haniah. 1996. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka Zainuddin Fananie. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press. file.upi.edu...JURNAL...Rustono_WS.-PENGARUH... Translate this page 122 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam kemampuan murid membaca antara kelompok yang dihasilkan dari. SAS dan yang dihasilkan dari ... dan Sintesis dalam pemahaman bacaan lebih efektif daripada Kata. Global. IQ dapat ... Jurnal Saung Guru: Vol. I No. 2 2010. Kata Kunci: ETR method, Reading Comprehension ... terbukti dari hasil ujian komprehensive dimana ... Jurnal Bahas, Volume 7, Nomoi; 2, Oktober 2012 text Dilihat dari Disertasi DINDING HAERUDIN NO. 5001 Margaretha Home Vol 2, No 6 2013 F34211330 1 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Dalam dunia pendidikan, diseluruh jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar SD sampai ke Perguruan Tinggi PT. Hal ini merupakan wadah yang mempunyai potensial yang tepat dalam membentuk manusia seutuhnya, terdidik, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Menuntut ilmu tidak hanya di bangku sekolah, bahkan selagi hayat masih dikandung badan. Kegiatan membaca hendaknya jangan pernah di tinggalkan apalagi dilupakan. Oleh karena itu untuk membentuk manusia yang berkualitas maka salah satu dari kegiatan yang tak boleh dilupakan adalah kegiatan membaca yang seharusnya sudah tertanam dalam diri setiap peserta didik, sebab seluruh informasi dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang kita miliki banyak didapatkan melalui membaca. Kemampuan membaca para peserta didik sekarang ini masih tergolong rendah. Hal ini telah dibuktikan dari hasil berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu yang menyatakan rendahnya tingkat kemampuan membaca di kalangan peserta didik. Mengingat membaca sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, maka siswa sekolah dasar harus memiliki kebiasaan membaca. Kegiatan membaca di sekolah dasar merupakan kegiatan pembelajaran yang pokok. Banyak kekhawatiran para orang tua jika anak mereka belum bisa membaca apabila sudah naik kelas yang lebih tinggi. Jika ada siswa sekolah dasar yang belum pandai membaca, maka dapat menimbulkan rasa kekhawatiran bagi para guru selaku pendidik yang senantiasa bertatap muka dengan peserta didik. Di samping tuntutan orang tua murid bahwa anaknya harus pandai membaca, juga akan berdampak pada sekolah di mana guru itu bertugas. Artinya sekolah tersebut bisa dianggap kurang berhasil dalam mendidik putra- putri mereka. Sebagaimana kita ketahui bahwa membaca tidak dapat dipisahkan