Analisis tentang Aplikasi Pendidikan Akhlak

menerimanya, nilai ini tergambar pada kisah nabi Muhammad SAW dengan mendakwahkan Islam semasa hidupnya. 9. Menunaikan janji Janji adalah suatu ketetapan yang dibuat oleh kita sendiri dan harus dilaksanakan oleh kita sendiri. Terhadap janji, meskipun kita sendiri yang membuatnya, kita tidak terlepas untuk menepati dan kita tunaikan. Menunaikan dengan sempurna apa-apa yang telah kita janjikan, baik berupa kontak maupun apa saja yang telah kita jamin dan tanggungkan. 143 Nabi Muhammad SAW dalam kisahnya terkenal dengan sebutan orang yang dapat dipercaya karena konsistensinya dalam menunaikan janji yang telah ia buat. 10. Ikhlas Ikhlas merupakan ruh suatu amal perbuatan. Amal perbuatan yang tidak disertai dengan keikhlasan, maka itu tidak ada faedahnya sama sekali. Ikhlas juga merupakan suatu syarat diterimanya amal ibadat. Seseorang yang berbuat sesuatu yang tidak didasari adanya pendorong apapun melainkan semata- mata hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah serta mengharapkan keridahannya saja.

B. Analisis tentang Aplikasi Pendidikan Akhlak

Dalam teori pendidikan akhlak terdapat beberapa macam metode pembinaan akhlak yang di gambarkan yaitu: metode keteladanan, metode 143 Ibid., h.116. pembiasaan, metode memberi nasihat, metode motivasi dan intimidasi, metode persuasi, dan yang terakhir metode kisah 144 . Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kisah tentang Nabi Muhammad SAW mengenai akhlak Rasulullah yang terkandung dalam kisahnya. Untuk meneladani dari pada kisah Rasulullah SAW sebagai umat yang mencintai serta mengambil beliau sebagai contoh suri tauladan haruslah dengan praktik juga yaitu: 1. Mengikuti serta mengamalkan ajaran-ajarannya yang sampai pada kita berupa Al-Qur’an dan Hadistnya. 2. Berjuang menegakkan, mengembangkan, memebela, ajaran-ajaran yang dibawanya serta menjaga kemurnian-kemurniannya. 3. Memuliakannya dengan memperbanyak shalawat dan salam kepada beliau. 4. Memuliakan keluarga dan sahabat-sahabatnya sebagimana Nabi memuliakan mereka. Dari kisah yang terkandung dalam kisah Nabi Muhammad SAW dapat kita ambil pembelajarannya secara nyata ada 3: akhlak kepada Allah SWT, Akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak kepada lingkungan. 1. Adapun akhlak kepada Allah SWT kita sebagai makhluk ciptaanya haruslah memiliki akhlak terhadap Allah sebagaimana yang Nabi 144 Fatiyah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Versi AlGhazali Bandung: al-Ma’arif, 1986, h. 66. Muhammad SAW contohkan dalam kisahnya yaitu dengan tidak menyekutukannya, bertaqwa kepadanya, ridho dan ikhlas terhadap segala keputusan-Nya, selalu senantiasa bertaubat, bersyukur serta berdoa kepada Allah dalam setiap langkahnya. 2. Adapun akhlak rasul lain yang digambarkan adalah akhlak kepada sesama manusia, yaitu dengan selalu menyambung tali silahturahmi, menghormati orang yang lebih tua serta adil dan bijaksana, hal-hal ini lah yang harus kita contohkan dalam pendidikan dan aplikasi daripada akhlaknya Rasulullah SAW. 3. Akhlak kepada lingkungan, Nabi Muhammad SAW juga memiliki akhlak kepada lingkungan agar tidaknya sebagai makhluk ciptaan Allah tidak merusak ciptaan yang lain. Hal ini pun sejalan dengan firman Allah SWT al-Qur’an surat al-An’am ayat 38:                          Artinya: “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat juga seperti kamu. tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”. 145 145 Departemen Agama RI, Op. Cit., h. 132. Adapun cara lain untuk mengaplikasikan akhlak Nabi Muhammad SAW yaitu dengan taat dan patuh kepada Allah SWT sebagaimana Allah berfirman pada Q.S An Nisa ayat 80:               Artinya: “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia Telah mentaati Allah. dan barangsiapa yang berpaling dari ketaatan itu, Maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”. 146 Untuk dapat terus meneladani akhlak Nabi Muhammad maka kita juga harus mencontoh semua sifat-sifatnya yang telah kita lihat dalam kisahnya. 146 Ibid., h. 91.

BAB V PENUTUP