8
kalori kosong zat gizi yang masuk hanya energi saja yang berasal dari
gula tanpa zat gizi lain. Hasil penelitian Nurhanifah 2008 di Kota
Yogyakarta menunjukkan
bahwa seringnya mengkonsumsi soft drink
berpengaruh terhadap
kejadian resistensi insulin dan obesitas pada
remaja.
F. Status Gizi
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Sampel Menurut
Klasifikasi Obesitas Klasifikasi
Obesitas N
Obesitas 30
37,97 Tidak Obesitas
49 62,03
Total 79
100
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa responden lebih banyak mengalami
tidak obesitas yaitu sebesar 57,8 dibandingkan yang mengalami obesitas
yaitu sebesar 42,2.
Tabel 8. Distribusi Responden Obesitas Menurut
Jenis Kelamin Obesitas
N Laki- Laki
18 60
Perempuan 12
40 Total
30 100
Berdasarkan tabel
8 diketahui
responden yang mengalami obesitas berjumlah sebanyak 30 orang dengan
jenis kelamin laki- laki sebanyak 18 orang 60 dan jenis kelamin
perempuan sebanyak
12 orang
40.
G. Analisa Hubungan
1. Hubungan Pengetahuan Soft Drink Dengan Kejadian Obesitas
Tabel 9. Distribusi Pengetahuan Soft drink
Berdasarkan Kejadian Obesitas
Pengetahuan Soft Drink
Kejadian Obesitas Jumlah
Sig. Obesitas
Tidak Obesitas
p N
N n
0,002 Baik
10 22,7 34 77,3
44 100 Tidak Baik
20 57,2 15 42,8
35 100 Jumlah
30 38
49 62
79 100
Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan responden
yang memiliki
pengetahuan soft drink baik dengan kejadian obesitas sebesar 22,7
sedangkan responden yang memiliki pengetahuan soft drink baik dengan
kejadian tidak
obesitas sebesar
77,3. Ini menunjukkan bahwa lebih
banyak responden
memiliki pengetahuan soft drink tidak baik
dengan kejadian
obesitas. Oleh
karena itu, memungkinkan bahwa ada kecenderungan hubungan antara
pengetahuan soft
drink dengan
kejadian obesitas. Hasil ini diperkuat uji statistik dengan Chi Square test
menunjukkan nilai p sebesar 0,002 nilainya lebih kecil dari 0,05.
9
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sediaoetama
2000 yang
menyebutkan bahwa
tingkat pengetahuan gizi seseorang akan
berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan
yang menentukan mudah tidaknya seseorang
memahami manfaat
kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
2. Hubungan Konsumsi Soft Drink Dengan Kejadian Obesitas
Tabel 10.
Distribusi Konsumsi Soft Drink Berdasarkan Kejadian Obesitas
Konsumsi Soft Drink
Kejadian Obesitas Jumlah
Sig. Obesitas
Tidak Obesitas
p n
n N
0,024 Sering
23 47,9
25 52,1
48 100
Jarang 7
22,5 24
77,5 31
100 Jumlah
30 38
49 62
79 100
Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan siswa yang mengkonsumsi soft drink
dengan kategori
sering dengan
kejadian obesitas sebesar 47,9 sedangkan
siswa yang
mengkonsumsi soft drink dengan kategori sering dengan kejadian tidak
obesitas yaitu
sebesar 52,1.
Responden yang mengkonsumsi soft drink jarang dengan kategori obesitas
yaitu sebesar 22,5 sedangkan yang mengkonsumsi soft drink jarang
dengan kategori tidak obesitas lebih besar yaitu sebesar 77,5. Hal ini
memungkinkan bahwa
ada kecendrungan
hubungan antara
konsumsi soft drink dengan kejadian obesitas. Hasil ini diperkuat dengan
uji statistic dengan Chi Square test menunjukkan nilai p sebesar 0,024
nilainya lebih kecil dari 0,05. Remaja cenderung mengkonsumsi
soft drink untuk menciptakan citra diri yang modern dalam komunitasnya
Wirakusuma, 2006. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Nurhanifah
2008 di
Kota Yogyakarta
menunjukkan bahwa
seringnya mengkonsumsi
soft drink
berpengaruh terhadap
kejadian resistensi insulin dan obesitas pada
remaja.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan