Muhammadiyah Al-Kautsar telah memiliki 23 tenaga pendidik, 4 karyawan dan 349 murid.
Dengan demikian yang dimaksud dengan “Problematika Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Pada Siswa Kelas V di SDIT
Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura Tahun Ajaran 20092010”. adalah usaha mempelajari dan menyelidiki kegiatan atau
proses tentang pelaksanaan pembelajaran Tahfidzul Qur’an, kendala- kendala yang dihadapi serta solusi terhadap permasalahan yang muncul
berkenaan dengan proses pelaksanaan belajar mengajar tahfidzul Qur’an yang dihadapi siswa kelas V SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang
Kartasura tahun ajaran 20092010.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalah sebagai berikut:
1. Apa saja problematika pembelajaran Tahfidzul Qur’an pada siswa kelas V
di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura Tahun Ajaran 2009-2010 ?
2. Bagaimana solusi terhadap problematika pembelajaran Tahfidzul Qur’an
yang ada pada siswa kelas V di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar tahun ajaran 2009-2010 ?
D. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan masalah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian itu adalah:
a. Dapat mengetahui problematika pembelajaran Tahfidzul Qur’an pada
siswa kelas V di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar tahun 2009-2010. b.
Mengetahui solusi terhadap problematika yang ada.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Sebagai tambahan informasi dalam pengembangan ilmu pendidikan Islam khususnya dalam pembelajaran Al-Qur’an.
2. Bagi SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar hasil penelitan ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pembelajaran Tahfidzul Qur’an yang sedang diterapkan ataupun yang akan diterapkan.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penelaahan kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan diambil
sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah Joko Subagyo, 1997: 109. Berikut peneliti cantumkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan :
1. Ilham Agus Sugianto UMS, 2004, dengan judul: Kiat Praktis Menghafal
Al-Qur’an. Penelitian ini menemukan kesimpulan penting bahwa dalam menghafal Al-Qur’an proses yang dilalui sangatlah panjang diantaranya
dengan cara: a.
Menghafal dari ayat ke ayat atau waqof ke waqof. b.
Menghafal dengan pengumpulan penuh, yakni: materi hafalan secara utuh dibaca berulang sampai hafal dengan sendirinya.
c. Menghafal dengan tulisan.
d. Menghafal dengan mengetahui makna.
e. Menghafal dengan bimbingan guru.
f. Menghafal dengan bantuan tape rekorder.
2. Anida Min Firqotun Najiyah UMS, 2005, dengan judul: Studi Kritis Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Qur’an Kaliputih
Tempuran Magelang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa materi yang diberikan kepada santri di pondok pesantren tersebut adalah Juz ’Amma
ditambah ilmu tajwid dan Al-Qur’an 30 juz. Sementara metode menghafal Al-Qur’an yang digunakan adalah
metode talaqi, dimana santri dalam jangka waktu tertentu menghadap kiai untuk mendemonstrasikan hafalannya. Disamping itu mujahadah
bersungguh-sungguh juga dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an agar hati merasa tenang dan pikiran menjadi
jernih sehingga lancar dalam menghafal Al-Qur’an. Lebih lanjut, Anida Min Firqotun Najiyah mengatakan bahwa agar
tujuan yang telah dicanangkan dapat tercapai dengan baik, maka Pondok Pesantren Nurul Qur’an perlu meningkatkan dan melengkapi sarana dan
prasarana serta meningkatkan kualitas ustadzustadzah dalam menggunakan metode yang telah ada maupun mencoba kemungkinan
metode baru yang bisa menunjang keberhasilan santri dalam menghafal Al-Qur’an.
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, menurut pengetahuan penulis, belum ada seorangpun yang meneliti di SDIT Muhammadiyah Al-
Kautsar Gumpang Kartasura, khususnya meneliti tentang problematika pembelajaran tahfidzul Qur’an
G. Metode Penelitian