Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Boyolali dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Selain itu penelitian ini meneliti
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD.
3. Data dan Sumber Data
a. Jenis data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder yangbersifat kuantitatif, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara dicatat oleh pihak lain Nur Indriantoro dan Bambang Supomo 2009:147. Data kuantitatif biasanya dapat dijelaskan dengan angka-
angka Bungin, 2011:130.Data tersebut merupakan laporan pertanggungjawaban keuangan daerah ABPD pada tahun anggaran 2008 sampai 2012.
b. Sumber data
Dalam penelitian ini data yang digunakan bersumber dari Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD Kabupaten
Boyolali. Adapun data yang diambil meliputi: 1
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Boyolali tahun anggaran 2008-2012.
2 Gambaran umum Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.
4. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: a.
Studi pustaka Mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan bacaan yang berhubungan dengan
penelitian ini. b.
Studi lapangan Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data
berdasarkan studi lapangan adalah metode dokumentasi.Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi
penelitian sosial Bungin, 2011:154.Metode dokumentasi pada penelitian ini merupakan metode pengumpulan data yang bersumber dari dokumen maupun
pembukuan-pembukuan yang ada pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD Kabupatan Boyolali.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Analisis Rasio Keuangan untuk mengetahui kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali pada
setiap tahunnya selama tahun anggaran 2008 – 2012 dan menganalisis hasil dari Analisis
Rasio Keuangan untuk mengetahui perkembangan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dari tahun ke tahun selama lima tahun anggaran tersebut.
a. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dilakukan dengan menganalisis menggunakan rasio keuangan. Beberapa rasio
yang dapat dikembangkan berdasarkan data keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD antara lain:
1 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Berikut formula untuk mengukur rasio kemandirian keuangan daerah Halim, 2008: 232:
Pendapatan Asli Daerah PAD
Bantuan Pemerintah Pusat atau Propinsi dan pinjaman x 100
Kriteria untuk menetapkan pola kemandirian keuangan daerah dapat dikategorikan seperti tabel berikut:
Persentase Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Kemandirian Keuangan Daerah
0-25
Instruktif
25-50
Konsultatif
50-75
Partisipatif
75-100
Delegatif
Sumber: Paul Hersey dan Kennrth Blancard dalam Halim, 2002:168-169 2
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Berikut formula untuk menghitung rasio ketergantungan daerah Mahmudi,
2011: 170: Pendapatan Transfer
Total Pendapatan x 100
Kriteria untuk menetapkan pola ketergantungan keuangan daerah dapat dikategorikan pada tabel berikut:
Persentase pendapatan transfer terhadap total pendapatan
Ketergantungan Keuangan Daerah
0,00-10,00 Sangat Rendah
10,01-20,00 Rendah
20,01-30,00 Sedang
30,01-40,00 Cukup
40,01-50,00 Tinggi
50,00 Sangat Tinggi
Sumber: Tim Litbang Depdagri-Fispol UGM 1991 dalam I Dewa Gde Bisma 2010 3
Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah Berikut formula untuk mengukur tingkat efektivitas Halim, 2008: 234:
Realisasi penerimaan PAD Target penerimaan PAD
x 100 Kriteria untuk menetapkan pola keefektivitasan pengelolaan Pendapatan Asli
Daerah PAD dapat dikategorikan pada tabel berikut:
Persentase Kinerja Keuangan Kriteria Keefektivitasan
Di Atas 100 Sangat Efektif
90-100 Efektif
80-90 Cukup Efektif
60-80 Kurang Efektif
Kurang dari 60 Tidak Efektif
Sumber: Depdagri, Kemendagri No 690.900.327 Tahun 1996 dalam I Dewa Gde Bisma 2010 4
Rasio Belanja Operasi dan Modal a
Rasio Belanja Operasi Berikut formula untuk mengukur rasio belanja operasi dalam Andy
Prasetyo 2011: Total Belanja Operasi
Total Belanja x 100
b Rasio Belanja Modal
Berikut formula untuk mengukur Rasio Belanja Modal dalam Andy Prasetyo 2011:
Total Belanja Modal Total Belanja
x 100 5
Rasio Pertumbuhan Berikut fomula untuk mengukur rasio pertumbuhan Abdul Halim,2002: 241:
a Rasio Pertumbuhan PAD
Realisasi penerimaan PAD x
n
− X
n −1
Realisasi penerimaan PAD X
n −1
x 100 b
Rasio Pertumbuhan Pendapatan
Realisasi penerimaan Pendapatan
x
n
−
X
n −1
Realisasi penerimaan Pendapatan
X
n −1
x 100 c
Rasio Pertumbuhan Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi x
n
− X
n −1
Realisasi Belanja Operasi X
n −1
x 100 d
Rasio Pertumbuhan Belanja Modal Realisasi Belanja Modal x
n
− X
n −1
Realisasi Belanja Modal X
n −1
x 100 Keterangan:
x
n
= Tahun yang dihitung
X
n −1
= Tahun sebelumnya
D. HASIL PENELITIAN
1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah