Rasio Pertumbuhan Kesimpulan Penelitian

10. Rasio Pertumbuhan

a. Rasio Pertumbuhan PAD Hasil Perhitungan Rasio Pertumbuhan PAD Tahun Anggaran 2008 –2012 Tahun Realisasi PAD Rp Rasio Perkembangan 2008 Rp 63.733.408.461 2009 Rp 70.004.658.137 9,84 2010 Rp 86.485.635.223 23,54 13,70 2011 Rp 96.737.566.506 11,85 -11,69 2012 Rp 127.725.206.935 32,03 20,18 b. Rasio Pertumbuhan Pendapatan Hasil Perhitungan Rasio Pertumbuhan Pendapatan Tahun Anggaran 2008 –2012 Tahun Total Pendapatan Rp Rasio Perkembangan 2008 Rp 782.528.354.413 2009 Rp 836.169.374.817 6,85 2010 Rp 917.898.637.498 9,77 2,92 2011 Rp 1.096.013.965.218 19,40 9,63 2012 Rp 1.271.240.332.047 15,99 -3,41 c. Rasio Pertumbuhan Belanja Operasi Hasil Perhitungan Rasio Pertumbuhan Belanja Operasi Tahun Anggaran 2008 –2012 Tahun Belanja Operasi Rp Rasio Perkembangan 2008 Rp 663,115,703,998 2009 Rp 713,725,383,770 7,63 2010 Rp 806,507,488,699 12,99 5,36 2011 Rp 960,442,827,569.5 19,09 6,10 2012 Rp 1,058,517,858,422. 10,21 -8,88 d. Rasio Pertumbuhan Belanja Modal Hasil Perhitungan Rasio Pertumbuhan Belanja Modal Tahun Anggaran 2008-2012 Tahun Belanja Modal Rp Rasio Perkembangan 2008 Rp 124.533.005.357 2009 Rp 86.596.626.087 -30,46 2010 Rp 100.101.216.583 15,60 46,06 2011 Rp 138.437.022.808,5 38,30 22,70 2012 Rp 207.758.567.336 50,07 11,77 E. SIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan analisis Rasio Keuangan financial ratio pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali selama tahun anggaran 2008-2012 maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Berdasarkan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali pada tahun anggaran 2008-2012 menunjukan angka rasio 9,09-11,45 masih berada diantara 0-25 tergolong mempunyaipolahubungan instruktif , kemampuan keuangan daerah tersebut rendah sekali, yang berarti bahwa Kabupaten Boyolali belum mampu membiayai pelaksanaan pemerintahan dan pembangunannya sendiri meskipun dari segi jumlah setiap tahun anggarannya mengalamipertumbuhan. b. Berdasarkan Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali pada tahun anggaran 2008-2012 menunjukan angka rasio 87,73-89,34, Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali berada pada pola tingkat ketergantungan keuangan daerah sangat tinggi, yang berarti pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dalam membiayai aktivitas pembangunan daerah melalui optimalisasi pendapatan masih sangat tergantung pada bantuan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. c. KinerjakeuanganPemerintahDaerahKabupatenBoyolalisudahberjalan sangat efektif, hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan analisis rasio efektivitas pada tahun anggaran 2008-2012 yang menunjukan angka pada kisaran 102,55- 109,22, atau hasilnya telah mencapai diatas 100. d. Berdasarkan Rasio Belanja Operasi dan Belanja Modal, belanja yang dianggarkan pemerintah daerah untuk memelihara barang daerah yang mempunyai hubungan langsung dengan kepentingan pelayanan publik pada tahun anggaran 2008-2010 mengalami peningkatan, dan pada tahun anggaran 2010-2012 mengalami penurunan. Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian, pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud mengalami penurunan pada tahun anggaran 2008-2009, dan mengalami peningkatan pada tahun anggaran 2009-2012. e. Berdasarkan analisis Rasio Pertumbuhan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali menunjukan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Boyolali pada tahun anggaran 2008-2009 menunjukan pertumbuhan yang negatif, hal ini karena Rasio Belanja Modal pada tahun anggaran 2009 mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun anggaran 2009-2012 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD menunjukan pertumbuhan yang positif, hal ini karena semakin tinggi nilai Pendapatan Asli Daerah PAD dan tingkat pendapatan daerah, yang diikuti oleh semakin tingginya belanja operasi dan diikuti oleh penurunan belanja modal.

2. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN DILIHAT DARI PENDAPATAN DAERAH PADA Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten Dilihat Dari Pendapatan Daerah Pada APBD 2010-2012.

0 1 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN DILIHAT DARI PENDAPATAN DAERAH PADA Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten Dilihat Dari Pendapatan Daerah Pada APBD 2010-2012.

0 1 16

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DILIHAT DARI RASIO PENDAPATAN PADA APBD Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Dilihat Dari Rasio Pendapatan Pada APBD.

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Dilihat Dari Rasio Pendapatan Pada APBD.

0 1 7

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DILIHAT DARI RASIO PENDAPATAN PADA APBD Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Dilihat Dari Rasio Pendapatan Pada APBD.

1 11 14

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DILIHAT DARI RASIO KEUANGAN Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Dilihat Dari Rasio Keuangan Pada APBD 2008-2012.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Dilihat Dari Rasio Keuangan Pada APBD 2008-2012.

0 1 11

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR DILIHAT DARI RASIO PENDAPATAN ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR DILIHAT DARI RASIO PENDAPATAN DAERAH PADA APBD 2006-2008.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR DILIHAT DARI RASIO PENDAPATAN DAERAH PADA APBD 2006-2008.

0 0 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Apbd 2008-2010.

0 1 14