dari anion Safni et al., 1999, 2001; Takeuchi et al., 1986, 1997,1998,1999, 2000. Kolom yang dimodifikasi dengan ammonium kuaterner seperti pada kolom fasa terbalik
oktadesil-silika ODS Ito, 1991; Yokoyama, 2000; Cassidy, 1982, kolom silika gel Takeuchi, 1986 dan kolom siano CN-silika Reeve, 1979 juga telah dapat digunakan
untuk pemisahan anion anorganik dengan kapasitas yang tinggi sebagai fasa diam penukar anion.
Sejumlah reagen pemodifikasi berupa ammonium kuarterner yang terlapisi pada material kolom dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas penukar anion seperti:
setiltrimetilammonium Ito, 1991, setilpiridinium Jun, 1986, dan tetrametil-ammonium Takeuchi, 1986. Pelapisan kolom dengan ion cetyltrimethylammonium CTA
+
dipilih karena ia merupakan suatu surfaktan ionik yang bersifat hidrofobisitas tinggi dari gugus
setil-nya dan reagen yang mudah larut dalam air Ito, 1991. Sisi aktifnya yang bermuatan positif dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi kolom untuk pemisahan
anion Ito, 1991; Yokoyama, 2000; Cassidy, 1982. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan kolom ODS yang dimodifikasi CTA
+
untuk pemisahan ion iodida dan anion- anion lainnya pada daerah deteksi UV.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Iodida
Iodida termasuk senyawa iodium yang penting dan dapat diperoleh dalam bentuk kalium iodida KI, natrium iodida NaI dan ammonium iodida NH
4
I. Iodida dalam bentuk NaI dengan berat molekul 148,92 g.mol
-1
membentuk kristal tak berwarna yang mudah larut dalam air, etanol, aseton dan gliserol. Pada umumnya ion iodida dalam
bentuk garam mudah larut dibandingkan garam halida lainnya Ullman s Encyclopedia,
1989. Natrium iodida dihasilkan dengan adanya penambahan natrium hidroksida dalam larutan asam iodida. Iodida dalam air laut diproduksi secara biologis melalui reduksi
iodat. Iodida mudah dioksidasi dalam larutan asam menjadi iod bebas dengan sejumlah zat pengoksidasi seperti kalium nitrit Svehla, 1989
Iodida bersifat racun apabila dikonsumsi dalam jumlah yang terlampau besar yang dapat menyebabkan anemia dan depresi Ullman
s Encyclopedia, 1989. Iodat dan iodida merupakan senyawa iodium dan diketahui berfungsi sebagai mikronutrien penting yang
dapat diserap oleh tubuh. Kelebihan ataupun kekurangan konsumsi senyawa iodium dalam bahan makanan dapat mengakibatkan terganggunya aktifitas metabolisme hormon
tiroid. Pengunaan garam iodisasi dalam bahan makanan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan iodida dalam tubuh. Penentuan iodida dalam bahan biologis,
makanan, obat-obatan dan air minum telah menjadi penelitian yang penting dalam bidang medis, farmasi, dan industri Verma et al, 1992.
2.2 Iodat
Iodat merupakan garam-garam dari asam iodat yang berbentuk ristal rhombohedral dan monoklin yang berwarna putih, bersifat stabil pada temperatur kamar.
Penyimpanan iodat harus dihindari dari kontak dengan senyawa organic dan material yang mudah terbakar atau meledak Ullman
s Encyclopedia, 1989. Iodat dapat membentuk garam dari berbagai logam, garamnya dengan logam alkali dan magnesium.
Iodat dapat larut dalam air dan umumnya kelarutannya lebih kecil dari klorat dan bromat. Kelarutan garam atrium iodat dalam air ialah 90,0 g. L
-1
pada suhu 20
o
C Svehla, 1989. Natrium iodat dan kalium iodat adalah senyawa iodat yang sering digunakan
untuk iodisasi garam. Garam natrium iodat dapat disintesis dari bahan dasar iodium dalam larutan natrium hidroksida. Iodat dapat berubah menjadi iodida dengan adanya
pereduksi seperti besi II sulfat Svehla, 1989. Iodat ditemukan di alam dalam bentuk mineral brugenit, CaIO
3
.H
2
O; dietzeit, Ca
2
IO
3 2
.CrO
4
; dan lautarit, CaIO
3 2
. Iodium dalam jumlah kecil banyak tersebar dalam batuan, tanah, dasar laut dan air laut Ullman
s Encyclopedia, 1989.
Iodium terdapat dalam bentuk iodat dan iodida dalam jumlah kecil. Penambahan iodat pada garam dapur merupakan proses lanjutan yang dikenal dengan iodisasi garam.
Hasil iodisasi garam disebut dengan garam beryodium dan berguna untuk mencegah kekurangan iodium yang dapat menyebabkan penyakit kelenjar tiroksin gondok dan
keratin Ullman s Encyclopedia, 1989.
2.3 Nitrat